Episode 2

892 116 13
                                    

Di halaman utama kampus, tampak Yeri sedang menuruni setiap anak tangga selepas menyelesaikan kelas keduanya, ia tak berhenti membalas senyuman pada setiap mahasiswa yang lebih dulu tersenyum padanya, seperti itulah Yeri disenangi oleh banyak orang. Di tengah-tengah langkah santainya, seorang mahasiswa berlari menuruni anak tangga dan tak sengaja menabrak Yeri hingga yeoja itu hilang keseimbangan.

" Ya! "

Yeri berada tepat di dalam pelukan seorang namja yang kebetulan sedang berbelok menuju tangga dan refleks membuka tangannya untuk Yeri, mata keduanya kini saling bertemu. Sadar jika dirinya dalam keadaan membahayakan, Yeri langsung melepaskan diri dari pelukan namja itu dan memberi jarak diantara mereka. Namja itu hanya terdiam dan memperhatikan Yeri dari atas hingga bawah.

" Yeppeo. ", satu kalimat terucap sebelum meninggalkan Yeri.

Tak membalasnya dengan ramah, Yeri seolah kesal dengan namja itu dan ikut pergi dari tempat itu.

" Ish! Kenapa aku harus bertemu lagi dengannya, padahal aku sudah memilih universitas yang berbeda. "

Yeri masuk ke mobil dan langsung menghubungi Taeyeon.

" Yeoboseyo. "

" . . . . "

" Oppa, aku sedang kesal. "

" . . . . "

" Ne, arraseo. "

Yeri mengakhiri panggilan itu setelah Taeyeon lebih dulu mengakhirinya, ia harus menunggu Taeyeon menyelesaikan pekerjaannya baru ia bisa menceritakan semua kekesalannya.

" Nona, kita mau kemana ? "

" Lotte Department Store. "

Tidak banyak yang bisa dilakukan Yeri selain mengembalikan moodnya dengan berbelanja dan memanjakan dirinya sendiri. Cara itu adalah solusi dari Taeyeon karena ia sadar jika ia tidak bisa berada di dekat Yeri sepanjang hari. Sementara itu, di kantor, Taeyeon sedang mendengarkan bawahannya menjelaskan tentang perkembangan perusahaan. Dalam keadaan setengah tertidur, Taeyeon hanya menundukan kepala dan menopangnya dengan kedua tangannya, namun telinganya masih bisa mendengar semua dengan jelas.

" Sekian presentasi dari kami. Kamsahamnida. "

Semua memberikan tepuk tangan namun tidak dengan Taeyeon, ia masih dalam posisi setengah tertidur, namun dalam hitungan detik ia mengangkat wajahnya dan memandang lurus.

" Rasanya tidak bisa menunggu terlalu lama, kalian harus membuat percepatan untuk menangani turunnya minat pembeli. "

" Ne, sajangnim, untuk hal itu kami sudah sampaikan pada Kang Seulgi untuk solusi menambah pekerja yang akan ahli dalam bidang ini. "

Taeyeon melirik ke arah Seulgi dan meminta Seulgi untuk menjelaskan semuanya.

" Untuk penambahan pekerja sepertinya kita sudah tidak memungkinkan, karena untuk hal seperti ini ada baiknya dikerjakan oleh satu tim bukan satu orang. Tapi, untuk hal itu, aku sudah menemukan orang yang tepat untuk ikut andil dalam hal ini. Besok adalah hari pertamanya. "

Selesai dengan rapat, Taeyeon langsung keluar dari ruangan disusul dengan Seulgi di belakangnya.

" Seberapa yakin kau dengan orang baru itu ? "

" Sangat yakin, sajangnim. Aku dan Moonbyul yang mewawancarainya tadi pagi. "

" Kalian berdua ini... "

" Kau tidak akan kecewa, sajangnim. "

" Terserah. "

Taeyeon masuk ke ruangannya dan menutup pintu tepat di wajah Seulgi. Asisten pribadinya itu hanya bisa terdiam dan berjalan beberapa langkah ke mejanya yang berada di samping Hyeri.

Wife For OppaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang