Episode 10

755 105 14
                                    

Aku tidak bisa berdiam diri terlalu lama hari ini, terlebih semua asistennya tidak bisa memberikan jawaban yang kuinginkan tentang namja itu. Bersama perasaan yang tak menentu, aku memberanikan diri untuk menemuinya di rumah, meskipun selama di perjalanan aku terus menghubungi ponselnya namun tak ada jawaban sekalipun, dia benar-benar marah.

" Selamat siang, ada keperluan apa ? "

" Ah, nona Jessica ingin bertemu dengan tuan Taeyeon. "

" Jeosonghabnida, untuk saat ini tuan Taeyeon sedang tidak berada di rumah. "

" Mworago ?! "

Aku menurunkan kaca mobil dan mencoba untuk melihat ke dalam rumahnya.

" Mobilnya ada. "

" Jeosonghabnida, nona Jessica. Tuan Taeyeon pergi tanpa membawa mobilnya. "

Ini aneh, tidak biasanya namja itu seperti ini.

" Yeoboseyo. "

" Ne, Jessica ? "

" Apa kau bersama Taeyeon ? "

" Aniyo. Wae ? "

" Petugas keamanan di rumahnya bilang dia pergi tapi tidak membawa mobil. "

" Ah, oke. Tapi dia tidak bersama ku. "

" Ne, arraseo. "

Tidak ada cara lain, selain memastikannya sendiri.

" Nona, anda tidak bisa masuk. "

" Wae ? "

Mereka terus menghalangiku bahkan ini semua semakin aneh, mereka seperti baru pertama kali melihatku.

" Jeosonghabnida, nona Jessica. "

" Minggir. ", aku benar-benar menatap mereka semua tak peduli apa yang akan mereka katakan pada Taeyeon.

Tanpa perlawanan, langkah kaki ku bisa masuk ke halaman rumahnya sekarang, tak peduli jika harus berjalan kaki untuk sampai ke pintu rumahnya karena mereka semua masih menahan mobilku di sana. Aku membuka pintu rumahnya dan melihat ruangan di lantai satu memang benar kosong, tanpa suara sedikitpun, aku menuju tangga. Aku membuka pintu kamarnya dan aku tidak menemukan namja itu di sana, yang ada hanya tempat tidur yang masih berantakan. Hingga mataku tertuju pada satu ruangan di sudut yang aku tahu itu adalah ruang kerja pribadinya.

Perlahan langkah kaki ku mendekat ke pintu ruang kerja itu, entah mengapa langkahku terasa lebih berat, tidak seperti saat melewati para petugas keamanan. Jari tanganku sudah menyentuh gagang pintu ruangan itu, hanya perlu sedikit keberanian untuk membukanya.

click . . . .

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Wife For OppaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang