"Sesuai dengan program yang kita musyawarahkan, dia akan memimpin setiap misi ke Jembatan Dusky sampai nanti kita semua siap melakukan misi itu."
"Ya. Selama itu, kita akan mencari anggota yang cukup agar kita dapat menyerang mereka dengan sekali maju."
"Aku masih tidak yakin dengan rencana ini."
"Ayolah, setidaknya kita tidak sendirian saat melakukannya. Bukankah itu yang terpenting?"
.
.
.
Larry dan Meekins sedang makan siang di kantin pada hari itu. Sejak tugas mereka terbagi, mereka hanya bisa bertemu ketika waktu makan. Larry mendapat tugas merapikan folder dan membantu Adrian dan Maya menyusun berkas-berkas dan mengeceknya di database. Bukan hanya database, dia juga diberikan tugas menjaga garasi dan memperbaiki kendaraan yang rusak, karena dia cukup mengerti dengan mesin. Sedangkan Meekins, dia ditugaskan sebagai penjaga di quarter ketiga, selalu berdiri di pintu belakang untuk jaga-jaga siapa tahu ada musuh yang memata-matai mereka. Pada saat istirahat makan, Meekins digantikan oleh anggota lain untuk sementara, kemudian kembali ke posnya ketika dia siap.
"... Aku menang lagi!" kata Larry sambil menepukkan kartunya ke meja. Sepertinya mereka tengah bermain UNO.
"Aaah, aku kalah lagi! Kok kau bisa jago banget sih, main ini?!" gerutu Meekins sambil memukul meja.
"Haha, aku biasa bermain ini bersama kawan-kawan satu permainanku di kedai. Mereka semua pembalap yang hebat! Tapi aku memilih hidup di medan perang," kata Larry.
"Aduh.... Udah aku tak punya kupon buat makan siang, lagi..." keluh Meekins.
"Itu sudah taruhannya! Gapapa, aku bagi setengah, kok!" kata Larry semangat.
"Huh... Baiklah, aku ambil makanan kita dulu," ucap Meekins sambil beranjak menuju dapur. Kebetulan, dia berpapasan dengan Edgeworth yang tengah mengambil makanan juga.
".. Oh! Pak 1202!" sapa Meekins. Edgeworth melihat Meekins yang menyapanya, kemudian menyapa balik.
"Selamat siang. Kau belum makan?" tanya Edgeworth.
"Iya, Pak, ini, lagi ngambil makanan," jawab Meekins tersenyum gugup.
"Baiklah kalau begitu...." Edgeworth mengambil makanannya kemudian pergi meninggalkan Meekins. Dia pergi mencari meja yang cocok baginya untuk duduk.
"Hey..! 1202! Di sini!" seru Larry ketika melihat Edgeworth mencari meja. Edgeworth memilih untuk duduk bersama Larry dan pergi ke sana.
"Bagaimana kemarin?" tanya Larry.
"Aku bertemu dengannya. Dia menjawab beberapa pertanyaanku," jawab Edgeworth.
"Oh ya? Bagaimana dengan identitas aslinya sebagai pemimpin kelima?"
"Aku.... tidak sempat tanya."
"Haah?! Itu.. itu kan pertanyaan paling utama! Bagaimana kau bisa lupa?"
"Aku tidak mau langsung menuduhnya sebagai orang lain. Aku harus mengumpulkan banyak bukti untuk meyakinkan diriku kalau dia benar-benar orang yang sama. Lagipula, kemarin aku bertanya banyak hal darinya. Suasananya cukup serius, aku tidak mau menjadi sasarannya."
"Aahh.. Berarti masih lama sampai kita kenal siapa dia, ya. Kalau perlu data soal dia, kau tahu mau ke mana."
"Ya, aku akan ingat. Ngomong-ngomong, kau tidak makan?"
"Oh, aku punya pembantu, heheh."
Meekins pun datang membawa makanan baginya. Dia mengambil sebanyak yang dia bisa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Guild AU (Indo)
FanfictionDi kota yang penuh peperangan dan duel antar guild, hanya satu yang bisa mengakhiri semua kekacauan ini. Tapi apakah inti dari cerita ini, apabila harapan mereka menghilang sebelum matahari terbit?