"Aku juga, Edgeworth. Tapi, aku tidak bisa membiarkanmu dalam ancaman sendirian..."
"Aku tidak peduli, yang penting adalah kita terus bersama."
.
.
.
"... Bos? Kau tidak makan?"
Edgeworth kembali melamun di meja makan. Larry dan Meekins khawatir dengan sikapnya belakangan ini.
"Pak, apa Anda perlu obat?" tanya Meekins. Edgeworth tersentak mendengar perkataan Meekins, membuyarkan lamunannya.
"Oh, um.. tidak. Tidak perlu. Aku sehat..." kata Edgeworth. Meekins melihat meja Edgeworth yang begitu kosong.
"Umm... Anda tidak sarapan, Pak?" tanya Meekins. Edgeworth menyadari bahwa dia tidak pergi ke dapur untuk mengambil jatahnya, namun langsung duduk di meja tempatnya biasa duduk.
"Ah, apa kau sesibuk itu dalam misimu? Hey, Memes, bawakan 1202 sarapannya," suruh Larry. Meekins pun memberi hormat dan segera pergi ke dapur.
"... hey, 1202. Apa yang terjadi di misi kemarin?" tanya Larry.
"Hah? Umm... tidak ada. Apa yang terjadi?" tanya Edgeworth.
"Entahlah? Itu misi sendiri, kan? Dan jauh dari Jembatan Dusky. Apa kau... pergi ke Jembatan Dusky kemarin?"
"Uhh... aku mencoba ke sana."
"Bagaimana? Apa 777 di sana?"
"Soal itu... bukan urusanmu."
Edgeworth kembali merenung. Larry hanya bisa heran dan bingung tentang tingkah laku temannya yang belakangan ini terlihat aneh.
"... Oh, iya. Kau tidak tahu soal itu, ya...?" celetuk Larry.
"Hah..? Soal apa?" tanya Edgeworth, yang tersentak mendengar Larry.
"Sebenarnya, ini tidak sengaja kudengar. Ketika aku ingin memberikan berkas yang dimintakan Adrian padaku, aku mendengar suaranya dan Nona Sharpshooter berbincang. Aku mendengar sesuatu tentangmu... 1202," jawab Larry.
Edgeworth mengernyitkan matanya, penasaran dengan apa yang didengar Larry.
"Kata mereka... kau adalah seorang pengkhianat," kata Larry.
"Hah! Yang benar saja!" seru Edgeworth terkejut sambil memukulkan meja. "Aku bukan pengkhianat..!"
"Aku tahu, kawan. Aku sendiri tidak percaya dengan apa yang mereka katakan di kantor kecil itu. Nona Sharpshooter sepertinya masih percaya kalau kau bukanlah pengkhianat, karena dia mengatakan sesuatu tentang bukti yang lebih kuat."
~~~~~~~~~~~~~~~
"Aku tidak percaya dengan itu. 1202 bukan mata-mata musuh!" tolak Franziska.
"Apa kau yakin? Kalau begitu, untuk apa dia berada di Jembatan Dusky sendirian?" tanya Adrian.
"Dia.. katanya dia melakukan observasi... untuk mengetahui pola serangan musuh..!" jawab Franziska.
"Tapi Nona, dia bisa saja mengetahui pola serangan musuh karena dia salah satu bagian dari musuh."
"Tidak mungkin. Orang sepertinya tidak mungkin seorang mata-mata. Aku ingin bukti yang lebih kuat, bukti yang menyatakan bahwa dia benar-benar berinteraksi sehat dengan musuh. Tentang dia yang di Jembatan Dusky, mungkin saja dia ingin mendapatkan informasi apapun di medan perang yang kosong."
"Dan bagaimana kalau dia benar-benar terbukti berkhianat?"
"... Aku tidak akan sungkan untuk menembak kepalanya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Guild AU (Indo)
FanfictionDi kota yang penuh peperangan dan duel antar guild, hanya satu yang bisa mengakhiri semua kekacauan ini. Tapi apakah inti dari cerita ini, apabila harapan mereka menghilang sebelum matahari terbit?