Part 1

1.7K 93 5
                                    

Aroma harum terlihat mengepul dibalik dapur sebuah rumah, membangunkan namja yang sedang tertidur pulas. Cahaya matahari pagi menelisik melalui sela-sela jendela. Kicauan burung pun terdengar karena daerah ini merupakan pinggiran kota yang dekat dengan hutan. Udara sejuk pun akan memanjakan diri begitu juga dengan pemandangannya.
“Euhh.. sepertinya Suho hyung sudah mulai memasak..” namja bermata bulat itu akhirnya terbangun setelah berusaha mengalahkan rasa malasnya. Ia beranjak dan bersiap-siap untuk turun kebawah.
“Selamat pagi hyung..” sapa namja itu, ia sudah rapi dengan seragam sekolahnya.
“Pagi Kyungsoo, sarapannya sudah siap..” Suho barusaja selesai menata masakan di meja makan.
“Mianhae hyung aku tidak membantumu..”
“Tidak apa-apa..”

”

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Keduanya makan dengan tenang diselingi beberapa obrolan ringan. Mereka hanya tinggal berdua karena orang tua mereka sudah meninggal. Suho memutuskan untuk mengelola toko roti milik mendiang ayahnya, toko roti itu cukup terkenal di kota yang kecil ini.
“Apa kau mau hyung antar?” tawar Suho.
“Tidak hyung, aku ingin naik sepeda saja, sekalian berolahraga..”
“Baiklah.. kalau kau sudah selesai cuci piring segera berangkat dan jangan lupa kunci pintu, hyung berangkat dulu..”
“Nee hyung, hati-hati dijalan..”
Kyungsoo segera membersihkan meja makan dan mencuci piring, setelah menyambar tasnya ia mengunci pintu rumah dan mengambil sepedanya. Perlahan sembari menikmati udara pagi yang menyegarkan Kyungsoo mengayuh sepeda menuju sekolahnya yang lumayan dekat, sesekali ia menyapa tetangga yang ia kenal, sungguh orang yang benar-benar ramah.

Disekolah Kyungsoo berteman baik dengan Baekhyun, mereka duduk sebangku dan kemana-mana selalu berdua.
“Kyung, bolehkah aku meminjam PRmu?” pinta Baekhyun dengan wajah memelas.
“Kau tidak mengerjakannya? Semalam kau melakukan apa saja,” meski mengomel Kyungsoo tetap meminjamkan buku PR miliknya.
“Hehe, mian, semalam aku bermain game dengan Chen hyung hingga lupa segalanya..”
“Apa Chen hyung sudah pulang dari kota besar?”
“Iya.. kau tau hyung, dia benar-benar menceritakan kota itu dengan luar biasa, aah.. aku jadi ingin kesana..” Baekhyun mulai mengingat percakapannya dengan hyungnya semalam.

“Jadi kota besar itu bagaimana hyung?” tanya Baekhyun.
“’Ada banyak gedung disana, tinggi dan besar, apapun yang kau perlukan ada disana semua, apalagi kalau malam, lampu berkedap-kedip indah..” jawab Chen sembari memperlihatkan beberapa foto kota yang ia tangkap melalui lensa kamera.

“Aku juga ingin, tapi sepertinya Suho hyung tidak akan mau hahah..” Kyungsoo terkekeh, ia tau hyungnya itu sangat mencintai kota kecil ini.
Guru yang mengajar hari ini tidak masuk, Baekhyun mencebikkan bibirnya kesal, tau begini ia tidak akan seperti orang kesetanan saat menyalin PR milik Kyungsoo.
“Kyung.. temani aku ke kantin..” ucap Baekhyun.
“Kau ini, kita harus tetap dikelas, kau tidak dengan peritah ketua untuk menyuruh kita tetap tenang?”
“Ayolah, aku belum sarapan, kau mau aku pingsan?” Baekhyun mengeluarkan puppy eyesnya, membuat Kyungsoo memutar bola matanya dengan malas, tentu ia tak bisa menolak permintaan sahabatnya ini.
“Baiklah.. tapi jangan lama-lama..” keduanya beralibi ijin ke kamar mandi untuk pergi ke kantin. Kantin cukup sepi, mereka berpikir mungkin hanya kelas mereka yang jam kosong. Baekhyun dan Kyungsoo menghampiri seorang namja yang asik mengunyah makanannya.
“Hai, boleh aku bergabung?” Baekhyun duduk dihadapan namja itu. Yang diajak bicara hanya mengangguk mempersilahkan.
“Kyungsoo, aku akan memesan makanan sebentar, kau mau pesan sesuatu?” tanya Baekhyun.
“Coklat hangat saja..”
“Kau ini, pagi-pagi sudah minta coklat hangat, tambah manis kau nantinya..” ucap Baekhyun yang berlalu ke ibu pemilik kantin. Kyungsoo hanya tertawa melihat Baekhyun yang menggodanya, bibirnya membentuk hati ketika ia tertawa.
“Jadi namamu Kyungsoo?”
“Ah iya..”
“Aku Kai, sepertinya kita satu kelas..”
“Eh..?”
“Aku duduk di pojok kanan belakang, dan kau duduk di sebelah kiri nomor dua,” Kai menyudahi acara makannya.
“Ah begitu, aku tidak terlalu memperhatikan kelas jadi maaf kalau aku tak mengenalmu..” Kyungsoo sedikit malu, ia memang tidak terlalu hafal dengan teman sekelasnya.
Baekhyun datang sembari membawa makanan dan pesanan Kyungsoo.
“Apa kalian sudah berkenalan?” tanya Baekhyun, ia mulai menyuapkan makanan ke mulutnya. Kyungsoo dan Kai hanya mengangguk sembari menyeruput minuman masing-masing.
“Aku Baekhyun..” Baekhyun berkenalan dengan Kai.
Ketiganya mulai mengobrol, Kyungsoo baru tau kalau Kai adalah siswa pindahan dua hari yang lalu saat dirinya tidak masuk karena sakit. Pantas saja Kyungsoo tidak menyadari kalau Kai satu kelas dengannya.
“Aku dengar ada siswa baru lagi..” ucap Baekhyun setengah berbisik.
“Benarkah?” tanya Kyungsoo penasaran.
“Aku tidak sengaja mendengarnya dari ayahku saat aku melewati ruang kerjanya” perlu tambahan ayah Baekhyun merupakan kepala sekolah ini.
“Waktu jam kosongnya sudah habis, ayo kita segera kembali” ucapan Kai membuat Baekhyun melirik arlojinya, benar saja mereka harus segera kembali ke kelas.
“Cepas habiskan makananmu Baekhyun” pinta Kyungsoo, ia juga segera meneguk habis coklat hangatnya.
“Ehm.. Kyungsoo” ucap Kai.
“Ada apa?”
“Itu, di bibirmu..” Kai menunjuk bibir Kyungsoo yang belepotan dengan noda coklat. Kyungsoo segera meraih tisu dan membersihkan bibirnya. Ia menunduk kearah Kai dan membulatkan matanya begitu melihat Baekhyun mengarahkan ponselnya kearahnya.
“Yak.. Baekhyun kau memfotoku?”
“Hahaha, wajahmu imut sekali Kyungsoo,” Baekhyun segera kabur sebelum Kyungsoo marah.
“Hapus foto itu BYUN BAEKHYUN..” teriak Kyungsoo lantas mengejar sahabatnya itu, sedangkan Kai, ia hanya berjalan santai sembari tersenyum melihat tingkah sahabat barunya itu. Baekhyun dan Kyungsoo berhenti tepat didepan kelas mereka.
“Kenapa kalian berhenti?” tanya Kai.
“It.. tu..” Baekhyun menunjuk Pak Guru yang sudah hadir di kelas dengan seorang namja.
“Ayo masuk,” Kai berjalan lebih dulu, Baekhyun dan Kyungsoo hanya mengekor di belakang dengan pandangan menunduk karena takut.
“Maaf Pak, kami barusaja dari kamar mandi,” ucap Kai sembari membungkuk sopan.
“Ya sudah kalian duduk,” mereka bertiga pun duduk, Kyungsoo tersenyum pada Kai, berusaha menyampaikan rasa terima kasih melalui senyumannya, sepertinya mereka akan berteman baik setelah ini.
“Oke Anak-anak, Bapak akan mengenalkan kalian pada murid baru, silahkan..” Pak Guru mempersilahkan namja yang tinggi itu untuk memperkenalkan diri.
“Anneyoung, Chanyeol imnida” ucap Chanyeol sembari membungkuk sopan.
Setelah sesi perkenalan, pelajaran berlanjut seperti biasa hingga bel istirahat berbunyi.
“Kyungsoo ayo ke kantin,” ajak Baekhyun.
“Tidak mau, aku akan ke perpustakaan,” tolak Kyungsoo.
“Ayolah, apa kau tidak lapar?” Kyungsoo hanya menjawab dengan gelengan pertanyaan dari Baekhyun.
“Sudahlah Baek, jangan memaksanya, ayo aku temani ke kantin, kau mau nitip tidak Kyung?” tawar Kai.
“Ah iya, aku nitip air mineral sama roti Kai, aku akan meminjam buku di perpustakaan,”
“Ya sudah kalau begitu kami pergi dulu,”

Immortal Heart ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang