Part 11

446 43 4
                                    

Kyungsoo kembali ke toko roti, hari sudah menjelang gelap. Saat masuk ke toko roti Kyungsoo tidak mendapati sosok kakaknya, ia hanya melihat Kai yang memakai apron sedang asik menghias kue.

 Saat masuk ke toko roti Kyungsoo tidak mendapati sosok kakaknya, ia hanya melihat Kai yang memakai apron sedang asik menghias kue

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


“Kai, dimana Suho hyung?” tanya Kyungsoo, ia menghampiri Kai setelah mengganti pakaiannya.
“Suho hyung bilang ingin ke rumah sebentar untuk mengambil sesuatu,” jawab Kai.
“Ohh, Apa yang kau buat Kai?”
“Aku membuat roti beruang Kyung, lihatlah..” Kai menunjukkan hasil karyanya, Kyungsoo tersenyum, ia ikut bergabung dengan Kai.
“Ah iya Kai, sebenarnya ada yang mau aku tanyakan..”
“Apa?”
“Bagaimana kau bisa berlari cepat seperti Chanyeol?” pertanyaan Kyungsoo membuat tubuh Kai menegang.
“Ehm.. itu...” Kai menjeda kalimatnya, ia menghela nafas, mungkin ini saatnya ia harus jujur pada Kyungsoo.
“Jika aku mengatakannya apa kau akan marah?”
“Aniya, kenapa harus marah,”
“Ehm, jika kau mengatakannya apa kau akan meninggalkanku Kyung?”
“Kau ini bicara apa, aku tidak akan meninggalkanmu Kai,”
“Sebenarnya, aku itu manusia serigala Kyung,” ucapan Kai membuat Kyungsoo membulatkan matanya, pisau yang ia gunakan untuk memotong bahan makanan mengenai jarinya.
“Akh..”
“Jarimu terluka.. “
“Kyungsoo...” Suho segera menarik Kyungsoo ke belakangnya, Suho bahkan mengacungkan pisau ke hadapan Kai.
“Apa maumu?” ucap Suho marah.
“Hyung, jangan mengacungkan pisau ke Kai,” ucap Kyungsoo, ia menarik tangan Suho.
“Dia manusia serigala Kyung,” ucap Suho, begitu ia datang, ia mendengar percakapan Kai dan Kyungsoo.
“Hyung, tenanglah, kita bisa bicara baik-baik..” Kyungsoo berusaha meredakan ketegangan.
“Tidak Kyung, pergi kau dari sini,” usir Suho, Kai hanya bisa pasrah, ia melepas apron nya dan menunduk dalam. Setelah itu sepersekian detik dirinya melesat untuk pergi dari kedua kakak beradik itu.
“Kau baik-baik saja Kyung?” tanya Suho.
“Hyung seharusnya tidak mengusir Kai,” Kyungsoo hendak mengejar Kai, tapi tangannya di tahan oleh Suho.
“Dia serigala Kyung, kita obati lukamu,” Suho menarik Kyungsoo menuju meja, ia mengambil kotak obat dan mengobati luka di jari Kyungsoo.
“Aku tidak mengizinkanmu bertemu dengan Kai lagi,” ucap Suho.
“Tapi hyung, hyung bisa menerima Chanyeol yang seorang vampire bukan, Kai itu baik hyung, aku tidak masalah jika dia manusia serigala, dia tetap temanku lagi pula dia tidak menyakitiku,”
“Kyungsoo, dengarkan hyungmu ini, hyung tidak ingin kau terluka, jadi hyung mohon turuti perkataan hyung,”
“Aniya hyung, aku tidak mau, aku akan mengejar Kai,”  Kyungsoo segera beranjak, namun baru tiba di depan pintu toko roti suara lolongan serigala terdengar. Suho segera menyusul Kyungsoo.

Auwwwww... lolongan itu terdengar bersahutan di keheningan malam, membuat suasana semakin mencekam.

“Perang di mulai,” ucap Kris, ia mengerahkan seluruh pasukan serigala untuk mencari jantung abadi. Disisi lain Sehun terlihat berdiri disamping jendela. Ia menatap bulan sabit yang bagai ada dua di langit sana.
“Sial, siklus itu akhirnya tiba,” Sehun segera beranjak, ia memanggil Chanyeol.
“Hyung, keluarlah, perang akan dimulai, kita harus merebut jantung abadi itu,” ucapan Sehun membuat Chanyeol terlonjak.
“Jantung abadi? Astaga Kyungsoo berada dalam bahaya,” Chanyeol segera keluar, ia segera menyusul Sehun yang sudah melesat terlebih dulu.
Kai menghentikan langkahnya begitu mendengar lolongan serigala, ia teringat akan siklus yang dibicarakan Kris.
“Kyungsoo..” Kai segera kembali ke toko roti.
Kyungsoo menghentikan langkahnya saat akan membuka pintu toko, ia sedikit ketakutan saat mendengar lolongan serigala tadi. Suho menyadari apa yang terjadi saat ini, ia menarik tangan Kyungsoo untuk menjauh dari pintu. Terdengar suara gemuruh mengepung mereka. Kyungsoo berseru ketika melihat banyak serigala menunggu di luar.
“Hyung,” lirih Kyungsoo, ia mencengkram lengan Suho dengan erat.
“Tenanglah Kyung, hyung akan melindungimu,”
Pyarrrr.... kaca toko roti di pecahkan salah satu serigala, mereka merangsek maju, Suho berusaha melindungi Kyungsoo, ia menghalau serigala itu dengan pedang yang ia keluarkan dibalik jas panjangnya.
“Sial, mereka banyak sekali,” walau pedang  itu berhasil melukai beberapa serigala tapi jumlah yang tidak sebanding membuat Suho kewalahan.
“Kyungsoo awas,” salah satu serigala hendak menyerang Kyungsoo.
Bruk... beruntung Kai datang tepat waktu, ia menendang serigala itu.
“Kalian harus pergi dari tempat ini, aku akan mengalihkan perhatian mereka,” ucap Kai. Suho mengangguk, ia menarik tangan Kyungsoo, tapi Kyungsoo enggan untuk pergi.
“Kita harus pergi Kyung,” ucap Suho.
“Tapi hyung, Kai..”
“Pergi lah Kyung, aku akan menyusul,” ucap Kai. Mau tidak mau Kyungsoo meninggalkan Kai walau hatinya enggan. Ia ikut lari bersama Suho menjauhi kumpulan serigala itu.
“Hyung, sebenarnya apa yang terjadi?” tanya Kyungsoo di sela pelariannya.
“Siklusnya sudah dimulai Kyung, bulan sudah menunjukkan tanda-tandanya,” Kyungsoo mendongak, ia melihat bulan sabit ganda di langit, sungguh aneh menurutnya.
“Apa maksudnya hyung?”
“Perang antara vampire dan serigala Kyung, mereka memperebutkanmu..” jelas Suho, ia menyibak ranting-ranting yang menghalangi jalan mereka.
“Aku? Memangnya ada apa denganku?”
“Kau pemilik jantung abadi yang menjadi incaran mereka, kau pasti tidak asing kan melihat lukamu yang sembuh begitu cepat,” Kyungsoo berpikir, ia memang menyadari hal itu dari dulu, setiap ia terluka, lukanya akan sembuh cepat bahkan tidak meninggalkan bekas. Luka karena lari estafet pun hilang ketika ia bangun dari tidur.
“Hyung, aku lelah,” Kyungsoo menghentikan larinya, ia mengatur nafasnya yang tidak beraturan.
“Kita harus lari Kyung,” Suho kembali menarik tangan Kyungsoo. Mau tidak mau Kyungsoo kembali berlari.

Immortal Heart ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang