Part 8

457 43 1
                                    

“Aku tidak tau Chan, mata itu berwarna merah, terlihat menyeramkan dan mengintimidasi, aku sudah melihatnya beberapa kali, Suho Hyung ingat ketika aku memintamu untuk menemaniku? Itu karena mata merah itu hyung,” mata Kyungsoo mulai berair, Chanyeol yang duduk disampingnya berusaha menenangkan Kyungsoo.

Bruk.... tiba-tiba Kyungsoo terjatuh, ia menimpa tubuh Chanyeol yang berada disampingnya.

“Kyungsoo...” semuanya panik.
“Bawa dia ke kamar Chan,” ucap Suho, ia langsung menghampiri adiknya dan membantu Chanyeol membawa adiknya ke kamar.
“Baek, kau sebaiknya pulang.. kau perlu istirahat, apa kau mau istirahat disini?” ucap Suho.
“Aniya hyung, aku pulang saja..” balas Baekhyun.
“Aku akan mengantarkanmu Baek,” ucap Chanyeol.
“Tidak usah Chan,”
“Jangan membantah,” Chanyeol membantu Baekhyun berdiri, ia memapah Baekhyun yang terlihat limbung,pusing masih mendominasi kepala Baekhyun.
“Hyung, kami pamit dulu...” pamit Chanyeol.
“Nee.. hati-hati dijalan,”
“Hyung, aku benar-benar minta maaf,” ucap Kai, tentu ia merasa bersalah.
“Tidak apa Kai, aku tau semua ini musibah, sebaiknya kau juga pulang,”
“Nee hyung, aku pamit dulu..”
Suho kembali masuk kedalam kamar, ia menghampiri Lay yang sedang mengompres kening Kyungsoo.
“Bagaimana keadaannya Lay?” tanya Suho.
“Dia baik-baik saja, mungkin karena terlalu cemas dan kondisi tubuhnya yang tidak fit membuatnya pingsan,” jelas Lay.
“Apa yang harus aku lakukan Lay, siklus itu semakin dekat, mendengar penuturan Kyungsoo tadi aku jadi takut, dirinya semakin terancam,” ucap Suho, ia benar-benar bingung dan gelisah.
“Tenanglah, aku yakin semuanya baik-baik saja, kau hanya perlu menjaganya dengan baik,” Lay berusaha menenangkan Suho, ia tepuknya punggung sahabatnya itu.
“Aku akan membantumu sebisaku,” ucap Lay.
“Terima kasih Lay,” setelah selesai merawat Kyungsoo, Lay pamit. Kini Suho duduk bersimpuh di samping adiknya yang terbaring di ranjang.
“Kyungie, mianhae.. hyung tidak bisa menjagamu dengan baik..” Suho menggenggam tangan adiknya dengan erat. Ia juga mengelus surai adiknya dengan penuh kasih sayang.

Chanyeol berulang kali membuat Baekhyun terjaga, walau ia kasihan tapi ia sendiri tidak tau rumah Baekhyun dimana, jadi setiap kali Baekhyun hendak tertidur dirinya selalu menjaga Baekhyun agar tetap sadar.
“Baek, apa ini rumahmu?” tanya Chanyeol. Baekhyun membuka matanya, melihat sekeliling kemudian mengangguk. Chanyeol turun duluan, ia beralih ke Baekhyun, membantunya keluar dari mobil dan memapahnya.
“Permisi..” ucap Chanyeol sembari mengetuk pintu. Tak berapa lama pintu pun terbuka menampakkan sosok Chen yang terkejut melihat siapa yang datang.
“Apa yang terjadi?” ucap Chen.
“Nanti aku jelaskan, bisakah kau membantuku untuk membawanya?” ucap Chanyeol. Chen mengangguk, ia ikut merangkul adiknya yang lemas itu. Mereka membawa Baekhyun ke kamar. Setelah menyelimuti Baekhyun, Chen mengajak Chanyeol keluar untuk bicara.
“Jelaskan padaku apa yang terjadi, ah.. sebelum itu kau siapa?” tanya Chen.
“Aku Chanyeol, temannya Baekhyun,” jawab Chanyeol dengan tenang. Chen sedikit berpikir, ia seperti pernah dengar nama yang disebutkan oleh namja di hadapannya ini.
“Aku Chen, hyungnya Baekhyun, jadi apa yang sebenarnya terjadi?” Chen mengepalkan tangannya berusaha menahan amarahnya, ia sudah ingat siapa namja di depannya ini, namja yang pernah Baekhyun ceritakan padanya.
“Kami sedang bermain di danau hyung, tapi tiba-tiba ada gelombang sehingga sampan Baekhyun terbalik,” Chanyeol mengatakan yang sejujurnya.
“Lantas kenapa dengan kepala Baekhyun?” Chen sedikit menghela nafas lega, setidaknya ia tidak melihat luka di leher Baekhyun tadi.
“Mungkin karena terbentur sampan hyung, tadi kami sudah mengobatinya, Ehm... mian hyung aku harus pamit,” ucap Chanyeol.
“Nee, terima kasih karena telah mengantarnya,” ucap Chen sembari mengantarkan Chanyeol ke depan.
“Kau pulang naik apa?” tanya Chen, begitu mendapati hanya ada mobil Baekhyun di depan rumahnya.
“Jalan kaki hyung,” jawab Chanyeol.
“Mau ku antar?”
“Tidak usah hyung, lagi pula rumahku dekat,” Chanyeol terpaksa berbohong.
“Oooh, baiklah,, hati-hati dijalan..” Chanyeol mengangguk, ia segera berjalan meninggalkan rumah Baekhyun. Setelah dirasa keadaannya cukup sepi, Chanyeol segera melesat agar cepat sampai rumah.

Immortal Heart ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang