LITTLE MAN'S SECRET [END]✔

2

°'Little Man's Secret´°

Langit gelap yang dipenuhi dengan banyak bintang bercahaya yang sangat indah dipadu warna langit biru dongker itu sangat membuat siapapun pasti akan manatap takjub,ditambah dengan adanya bulan sabit yang bercahaya menerangi bumi sang cipta.

Taeyong; Pemuda mungil yang sedari tadi memandangi indah nya langit malam tersenyum getir,kala mengingat masa lalu nya yang dipenuhi kebohongan juga tak keperdulian.

"Langit malam,aku ingin bertanya mengapa manusia sepertiku memiliki beban hidup cukup banyak? Aku marah kepadamu,ini tak adil." Angin sedang yang tak terlalu kencang menerpa helaian rambut sang kelaki mungil yang kini sedang menatap langit luas leluasa.

Rambut hitam legam bergerak semilir nya angin yang datang,itu tak membuat ia kedinginan karna nya justru itu membuat nya nyaman akan sesuatu.

"Bolehkah aku bilang bahwa dunia itu kejam?."

"Ah,aku sudah bilang tadi." Terkekeh geli dengan apa yang barusan saja ia ucapkan,ia tak fokus dengan apa yang ia sampaikan ia hanya ingin semua nya selesai dan mendapatkan kebahagiaan yang sepadan.

👀👀

Cahaya matahari memasuki hordeng si tampan yang masih menggeluti tubuh nya di bawah selimut berwarna merah maroon tebal.

Lenguhan dikeluarkan nya secara perlahan,membuka mata seolah sedang membawa beras tiga karung. Sangat berat.

"Eungh,,," Diregangkan nya otot-otot lengan,dengan rambut yang terkesan masih acak-acakan membuat ketampanan nya menambah secara alami.

"Mengapa pagi datang begitu cepat? Bahkan aku serasa hanya tidur lima menit." Turun nya kaki-kaki panjang dari atas kasur king size itu dan menuju kamar kecil seraya mengucek kedua belah mata dengan pelan.

"JAEHYUN! CEPAT TURUN,KITA SARAPAN BERSAMA!." Teriakan sang ayah membuyarkan seorang lelaki yang sedang membasuh seluruh badan di bawah shower yang menyala. Pikiran nya kalut tentang siapa lelaki mungil itu? .

Ia bergegas memakai pakaian dan mengambil buku pelajaran yang akan di laksanakan hari ini tentu saja.

👀👀

Langkah kaki menuruni tangga terdengar lumayan nyaring,hingga beberapa orang yang sudah duduk di kursi makan nya sedikit menoleh untuk memastikan siapa yang datang.

"Jaehyunie,mari kesini kita akan makan bersama dengan seluruh keluarga." Sang ibu yang penuh perhatian menyapa telinga jangkung yang kini tersenyum ramah ke arahnya.

"Iya bu,aku akan makan bersama tenang saja." Selama ini Jaehyun selalu saja meninggalkan sarapan pagi bersama keluarga,dengan alasan jika ia sudah telat karna sang dosen pasti akan memarahinya.

"Jaehyun,ayah ingin bicara dengan mu." Dentingan sendok dengan garpu yang ia pegang kini terdiam dan menatap sang ayah dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Ada apa ayah? Kalau ingin bicara ya bicara saja."

Menghirup nafas dalam dan mulai menyusun kalimat yang sudah terpantri di otak."Kau akan ayah jodohkan." Bagai terombang ambing dengan kapal pesiar yang tengah melaju kencang,ia seketika terdiam yang hanya mengeluarkan deru nafas dalam sedalam-dalam nya.