19

9K 926 92
                                    

Tubuh mungil itu kedinginan, ia menggigil hebat; sejak kemarin sore ia tak beranjak dari dari depan rumah Jaehyun. Ia hanya ingin semuanya percaya kepada nya dan bisa melihat Jaehyun.

"Mengapa anak sialan itu masih di sini hah?!" ayah Jaehyun menggeram marah, ia masih melihat Taeyong yang sedang menunggu diluar sana ya meskipun keadaan nya sudah bisa dibilang menyedihkan.

"Kau masih saja menyalahi anak itu?" ucap ibu Jaehyun tak menyangka. Taeyong telah berkata jujur dan suami nya malah mengusir juga membentak anak tak bersalah? keterlaluan.

"Dia memang harus di beri pelajaran!" bentak nya emosi.

"KAU SEHARUSNYA MELIHAT VIDEO NYA DENGAN TENANG DAN TAK TERBAWA EMOSI." sang ibu sungguh sudah tak bisa mengontrol dirinya lagi, ia harus memberi keadilan yang  sama; karna ia juga tak mau jika anak nya akan menikah dengan wanita licik seperti itu!

"Kau membentaku sayang?"

Ibu Jaehyun hanya menghela napas pasrah, ia harus bisa tenangkan diri. "Kau… kau bilang kau tak percaya bukan? mari kita lihat yang sebenarnya." ia menarik lengan suami nya dan membawa nya ke pintu kamar Jaehyun yang terkunci sejak kemarin sore.

"Kau lihat? betapa menyedihkan nya anak kita karna belahan jiwanya sudah kau kasari! Jaehyun itu butuh kebahagiaan bukan harta atau perusahaan! ia juga ingin hidup selayaknya dan tak ingin dikekang. Cobalah untuk mengerti, sayang…" ibu Jaehyun terisak kecil, ia tak percaya dengan suaminya ini dia benar benar kejam.

Sang ayah hanya diam tak bergeming, jujur saja dilubuk hati nya yang paling dalam ia juga ingin melihat Jaehyun bahagia dan menimang cucu secepatnya. Ia tak tahu mengapa sangat ingin menjodohkan anak nya dengan Lisa.

"Bukalah hatimu untuk Taeyong, biarkan ia menjelaskan apa yang ia ingin perjelas. Beri ia kesempatan itu." ia mengahapus air mata nya pelan, sungguh ia sangat sakit karna tak melihat Jaehyun sama sekali.

Tetiba saja sang ayah pergi berlalu tanpa menoleh sedikitpun. "Kau harus berubah Yunho, jangan egois seperti ini." ucapnya lirih.

Tok tok tok

"Jaehyun, buka pintumu sayang! mari kita makan hm?" suaranya sudah terdengar parau, ia sangat sesak di bagian dada. Anak nya tengah dilanda suanna hati yang buruk.

Tak ada gemingan sama sekali di dalam sana yang membuat sang ibu semakin khawatir.

---

Ia lelah, ia sesak, ia merasa ini sungguh sia sia. Bahkan air matanya saja sudah tak ingin keluar lagi dari pelupuk matanya, ia menyerah.

"Jaehyun? kau baik kan? jangan lupa makan yang teratur dan istirahat yang cukup, kau tahu? aku sudah menunggumu sejak kemarin sore dengan guyuran hujan yang deras, tetapi kau tak menghampiriku." ia mengelap bulir air mata nya lagi, sungguh ia sudah tak sanggup memperjuangkan Jaehyun nya.

"Aku ingin kau tetap menjadi Jaehyun yang kukenal dulu, jangan banyak berubah ya. Aku sangat mencintaimu Jaehyun, sangat. Bahkan dari beribu ribu domba di afrika saja itu tak dapat terhitung seberapa besar nya cintaku ini."

"Aku Lee Taeyong, hari ini menyerah untuk segalanya. Aku sangat berterima kasih padamu karna kau lah yang bisa merubahku dengan menjadi yang lebih baik, aku tak akan melupakan semuanya Jaehyun. Tentang sepeda, halte bus, taman, roftoop, kemah aku tak akan melupakan semuanya."

"Aku sangat lelah, aku berpikir tak bisa memperjuangkan mu lagi untuk seterus nya; kau berhak mengambil kebahagiaan mu sendiri." kaki Taeyong berjalan mundur sedikit demi sedikit, Taeyong keram ia tak makan dari kemarin dan suhu tubuhnya juga sudah tak biasa lagi.

LITTLE MAN'S SECRET [END]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang