16

8K 965 58
                                    


Kaki panjang tersebut bergetar hebat, runtuh di tempat menjatuhkan bebat berat badan milik nya ke lantai yang terlihat sangat dingin tersebut. Suara benturan keras terdengar dari arah bawah kala sang lutut yang terbentur dingin nya lantai itu bersuara.

Air mata terititih titih keluar dari pelopak mata nya, cairan bening itu membanjiri sang empunya yang tengah menatap kosong tanpa ada tujuan penglihatanya ke depan. Terisak kecil untuk mengingat perkataan nya yang sangat bodoh untuk menyetujui permintaan sang ayah yang dikiranya sudah kejam itu.

"Taeyongie, maafkan aku hm. Pasti kau akan sangat membenciku jika mengetahui semua yang telah ku perbuat." Tersenyum miris meratapi nasib yang tengah ia jalani ini.

Ia sudah tak berdaya sedikitpun! Taeyong nya tersiksa ia harus menyelamatkan kekasih nya demi apapun itu, ia tak ingin Taeyong terluka sedikitpun karna ulah keluarga nya sendiri apalagi itu adalah ayah kandung nya. Tak habis pikir untuk semuanya, yang jelas ia harus membawa Taeyong pergi bersama nya dan hidup bahagia tanpa ada orang yang mengganggu sedikit pun.

"Biarlah, ini semua yang terbaik." Berjalan pergi meninggalkan semua jejak tangisan nya di dalam ruangan itu, jalan nya yang terlihat sangat tergesa gesa hingga karyawan atau pegawai ayah nya menatap heran.

----

Taeyong mengerjapkan matanya, ia sangat pusing akan obat yang diberikan orang asing tersebut pada dirinya hingga ia merasakan jika seluruh persendian nya kian melemas tak satu pun anggota tubuh nya yang terlihat hidup semua nya sangat sayu dan lemas.

Bergerak bangun dan menatap sekitarnya, ia hanya ingat jika baju nya di robek kuat kuat oleh orang asing dan matanya tertutup oleh kain hitam pekat. Ia menangis sesegukan kala mengingat semuanya, ia sudah kotor ia sudah tersentuh oleh tangan tangan kotor tersebut. Lalu, ia akan berbicara apa pada Jaehyun nanti yang melihat keadaan nya seperti ini.

"Jae, maafkan aku... a--aku sudah kotor hiks." Mengusap kasar air mata itu, ia bendi dengan keadaan yang seperti ini. Sungguh ini membuat nya sangat membenci dirinya sendiri karna sekali lagi ia tak berdaya untuk segala hal nya. Menjijikan bukan.

Taeyong melihat seseorang yang masuk ke dalam bilik yang saat ini tengah ia tiduri, "Kau sudah bangun? Ini... ambilah dan keluar dari sini." Ucapnya seraya menghisap benda berbahaya yang tengah bertengger di tangan kanan nya.

Alis Taeyong terangkat sebelah, pemuda di depan nya ini memberi sebuah koper uang? "Aku tak ingin menerimanya! Ini pasti sesuatu yang berbahaya." Ucapnya meringsut memasuki selimut nya semakin dalam karna takut akan isi dari benda tak asing tersebut.

"Kau sangat keras kepala yah, ambil dan pergilah!."

Orang itu melempar koper tersebut dengan kasar pada Taeyong hingga ia merasakan pahanya berat juga sesekali meringis pelan.

"Itu adalah uang, kau diberi uang oleh bos kami. Dan juga kau dibebaskan oleh nya, berterima kasihlah."

Taeyong melongo, sejak kapan ada seorang bos penculik yang baik hati untuk memberinya uang dan kebebasan ini. "Kau tak bercanda kan?."

Lelaki tersebut mendengus kasar seraya mengeluarkan nafas kebul dari asap rokok nya, "Memangnya aku sedang memiliki tampang bercanda apa?!."

Oke, Taeyong sudah cukup untuk tak terkejut lagi. "Siapa bos itu?."

"Kau tak perlu tau! sekarang kau pergi dan jangan laporkan kami jika kau ingin selamat untuk hidup."

Taeyong menelan ludah nya kasar, ia mengangguk cepat dan membereskan pakaian nya yang terlihat acak acakan. "Sampaikan kepada bos mu, terimakasih." Ia membungkuk dan berjalan cepat agar keluar dari rumah bercorak tengkorak itu.

LITTLE MAN'S SECRET [END]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang