Cahaya mentari pagi menyinari lapangan basket yang berada di halaman rumah yang mewah. Terlihat dua orang namja berpakaian olahraga sedang bermain bola keranjang itu.
“Hyung.. berikan bolanya padaku..,” ucap namja bermata bulat.
“Tidak mau, ambil saja sendiri dasar pendek,” namja yang bertubuh tinggi itu berhasil memasukkan bola ke ring basket, membuatnya bersorak sementara namja bermata bulat hanya mengerucutkan bibirnya.
“Kyungsoo, Chanyeol..” panggil seorang namja yang berjalan mendekat.
“Luhan hyung, kalahkan Chanyeol hyung..” Kyungsoo menarik tangan hyungnya itu.
“Ck..” Chanyeol hanya berdecih, ia mendriblle bola basket dengan santai.
“Apa kau kalah lagi dengannya?” tanya Luhan, ia mengusap pelan rambut adik kesayangannya itu.
“Chanyeol hyung tidak mau memberikan bolanya padaku..” Kyungsoo mempoutkan pipinya, membuatnya terlihat semakin menggemaskan.
“Hahaha, baiklah, hyungmu ini akan mengalahkan Chanyeol, kau istirahat disana nee?” Luhan menyuruh Kyungsoo berteduh. Kyungsoo menurut ia berlari ke tempat duduk di bawah pohon.Bruk.. karena buru-buru Kyungsoo terjatuh, ia sempat merintih, namun ia kembali melanjutkan langkahnya duduk di bangku sembari meneguk air. Beruntung Luhan dan Chanyeol sudah fokus bermain basket, jadi mereka tidak melihat kalau adiknya itu terjatuh. Kyungsoo bertepuk tangan saat Luhan berhasil merebut bola dan mencetak poin. Namun dahinya berkerut, ia merasa ada yang salah dengan tubuhnya. Kepalanya tiba-tiba sakit dan ia merasakan nyeri di lututnya, mata Kyungsoo membulat saat melihat darah keluar dari lututnya yang terluka karena jatuh tadi, dan anehnya darah itu tidak mau berhenti, terus mengalir hingga membuat kaki Kyungsoo penuh darah.
“Hyung...” lirih Kyungsoo, ia menahan sakit, namun kakak-kakaknya masih terlalu asik memainkan bola berwarna orange itu.
“Hah.. hah.. aku sudah lelah hyung..” ucap Chanyeol, menyeka keringat yang menetes diwajahnya.
“Baiklah, kita istirahat, ayo kita lihat Kyung...” Luhan menoleh ke arah Kyungsoo yang tergeletak di bangku, ia bahkan tidak menyelesaikan kalimatnya dan langsung berlari.
“Kyungsoo..” Luhan berusaha membangunkan adiknya yang sudah pucat itu, ia melihat darah yang melumuri kaki Kyungsoo sangatlah banyak.
“Hyung, kita harus membawanya ke rumah sakit..” Chanyeol panik, ia segera membantu mengangkat tubuh adiknya yang sudah tidak sadarkan diri itu.
“Apa yang terjadi?” Suho yang baru saja akan keluar rumah mengernyit melihat saudaranya sedang menggotong seseorang.
“Hyung, cepat, bukakan pintu mobilnya..” ucap Chanyeol. Suho segera mengerti, ia membuka pintu mobilnya.
“Biar aku yang menyetir..” ucap Suho ketika Chanyeol hendak duduk di kursi pengemudi.
“Apa yang sebenarnya terjadi?” tanya Suho, ia menampakkan raut muka khawatir sembari melihat Kyungsoo dari kaca yang tergantung di mobil.
“Aku tidak tau hyung, kami sedang bermain basket, saat akan beristirahat kami sudah menemukan Kyungsoo seperti ini,” ucap Chanyeol. Ia terus menatap adiknya yang berada di pangkuan Luhan dengan sendu.
“Darahnya benar-benar tidak berhenti keluar,” Luhan terus menekan lutut Kyungsoo dengan handuk untuk menghentikan pendarahan.Suho, Luhan dan Chanyeol terduduk lemas di depan pintu UGD, mereka benar-benar cemas dengan keadaaan adiknya itu. Tak lama kemudian seorang dokter keluar, wajahnya terlihat gelisah.
“Apa kalian keluarga pasien?” tanya dokter itu.
“Kami hyungnya dok..” Suho menjawab.
“Bagaimana keadaan adik saya dok?” tanya Chanyeol.
“Pendarahannya cukup banyak, telat sedikit saja mungkin kita tak bisa menolongnya, dan kabar buruknya golongan darah pasien cukup langka dan pasokan darah di rumah sakit ini sedikit, jadi apa dari kalian ada yang memiliki golongan darah yang sama dengan pasien?” tanya dokter itu.
“Baekhyun memiliki golongan darah yang sama, aku akan menelfonnya,” Luhan menjauh, ia menelfon adiknya.
“Kenapa darah yang keluar sangat banyak dok? Padahal sepertinya ia hanya terjatuh,” ucap Chanyeol.
“Maaf saya harus mengatakan hal ini, adik kalian menderita hemofilia,” jawaban dari dokter seketika membuat Chanyeol dan Suho terkejut, bagaimana bisa adik mereka terkena penyakit kutukan itu.
“Anda bercanda kan dok..” Chanyeol mulai emosi, ia bahkan mencengkram lengan dokter tersebut.
“Chanyeol tenanglah..” Suho berusaha merengkuh pundak Chanyeol.
“Hyung..” Baekhyun berlari begitu mendapati Kyungsoo masuk rumah sakit, ia bertemu dengan Luhan.
“Kau harus cepat, Kyungsoo membutuhkan darahmu,” Luhan menarik tangan Baekhyun.
“Dokter,”
“Apa dia orangnya?” pertanyaan dokter disambut anggukan oleh Luhan.
“Baiklah, mari kita lakukan transfusi darah sekarang,” Dokter menyuruh Baekhyun mengikutinya.
“Hyung, Kyungsoo.. Hyung..” Chanyeol terisak, ia tak sanggup memberi tahu kabar yang menyakitkan itu.
“Ada apa?” Luhan yang bingung jadi ikut panik karena Chanyeol yang terus menangis.
“Dia menderita Hemofilia hyung, “ pertahanan Suho akhirnya runtuh, buliran bening perlahan jatuh dari matanya. Luhan yang terkejut mendengar pernyataan adiknya seketika itu meneteskan air mata.
“Kita harus menjaganya dengan lebih berhati-hati,” ucap Luhan di iringi anggukan dari Suho dan Chanyeol.
KAMU SEDANG MEMBACA
Abandoned ✔
Fanfiction"Kenapa harus adikku..." ~ Suho "Aku lelah karena harus melindunginya setiap waktu hyung.." ~ Chanyeol. "JAGA BICARAMU CHANYEOL.." PLAK.. "Lihat.. karena dia Hyung berani menamparku.." "Mianhae Hyung.." Awalnya kehidupan mereka damai sebelum penyaki...