Chapter 7

1.3K 145 3
                                    

Kai dan Sehun memberi tahu Chanyeol dan Baekhyun bahwa mereka akan main bersama Tao. Kyungsoo melarang mereka untuk bilang jika dia juga ikut. Awalnya Kai dan Sehun menolak, tapi melihat tatapan memohon dari Kyungsoo membuat mereka mengalah. Tao melajukan mobilnya ke mall tempat ia mendapatkan voucher gratis itu. Mereka berempat segera masuk ke arena permainan setelah sampai. Kai dan Sehun mencoba semua permainan yang ada disana, mereka terlihat asik dan tertawa bersama. Kyungsoo hanya diam, ia sesekali mengikuti Tao yang juga mencoba permainan yang ada. Tubuhnya yang tidak terlalu fit membuat Kyungsoo tidak bersemangat. Tapi ia mencoba menampakkan senyumannya dan mengatakan bahwa ia baik-baik saja saat Tao menanyakan keadaannya.
“Kyung, kau baik-baik saja?” tanya Tao khawatir, bagaimana tidak, wajah Kyungsoo sudah pucat.
“Aku baik-baik saja Tao,” jawab Kyungsoo, ia menemani Tao bermain.
“Ani, kau duduklah dan istirahat aku akan membelikan minuman,”
“Biar aku saja, lagi pula kau belum selesai bermain,”
“Tidak apa-apa kah?” tanya Tao. Kyungsoo mengangguk, ia segera pergi ke kafe untuk membeli beberapa minuman.
“Tolong 3 Cappuchino dan 1 Chocolate,” ucap Kyungsoo kepada pelayan. Pelayan itu mengangguk dan beringsut pergi untuk membuatkan pesanan.
“Kyungsoo?” mendengar namanya di panggil membuat Kyungsoo menoleh, ia tersenyum melihat siapa yang datang.
“Apa yang kau lakukan disini?”
“Aku sedang bermain bersama teman-temanku hyung,”
“Ah begitu,”
“Hyung sendiri apa yang hyung lakukan disini?” giliran Kyungsoo yang bertanya.
“Aku menghadiri fansign disini,” jawab Jung Suk.
“Ah.. kenapa hyung tidak bilang,”
“Mian.. ini untukmu,” Jung Suk menyerahkan totebag yang ia bawa.
“Apa ini?”
“Simpan saja, buka di rumah,” walau penasaran Kyungsoo mengangguk, ia memasukkannya ke dalam tasnya.
“Ini pesanannya,” pelayan memberikan pesanan Kyungsoo.
“Biar aku yang membayarnya,” Jung Suk merogoh sakunya. Kyungsoo segera memberikan uang pada pelayan itu.
“Tidak usah hyung, hyung sudah membelikanku sepatu itu, aku tidak ingin merepotkan, aku malah berterima kasih karena aku tau harga sepatu itu tidak murah, hyung sudah menyelamatkan tabunganku,”
“Tabunganmu?” tanya Jung Suk. Kyungsoo mengadu pelan, ia terlalu banyak bicara.
“Ah tidak, hyung mau ikut kami bermain?” ajak Kyungsoo.
“Hmm, sepertinya boleh juga, fansign tadi melelahkan tidak ada salahnya bermain untuk melepas penat, Kajja,” Jung Suk merangkul tubuh Kyungsoo yang lebih pendek darinya. Kyungsoo tersenyum, mereka menuju ke game center.
“Kau lama sekali Kyung,” ucap Tao. Ia sedang duduk bersama Kai dan Sehun.
“Mian,” Kyungsoo membagikan minuman pada mereka.
“Cappuchino? Kau tidak boleh meminumnya Kyung, lambungmu..” belum selesai Tao bicara Kyungsoo memotongnya.
“Aku memesan Chocolate,” ucap Kyungsoo menghentikan omelan Tao. Jung Suk terdiam, ia menatap tajam Sehun.
“Kenalkan ini Jung Suk hyung, kalian tau penulis terkenal itu kan?” ucap Kyungsoo, Jung Suk menoleh.
“Kau berlebihan Kyung,”
“Ini teman-temanku hyung, ini Tao, Kai dan Sehun,” mendengar kata terakhir smirk Jung Suk muncul, ia menatap Sehun dengan tatapan yang sulit diartikan. Tao dan Kai mengangguk, sementara Sehun hanya diam menunduk.
“Kajja, kita bermain lagi,” ucap Jung Suk, ia merangkul Kyungsoo dan membawanya ke salah satu game. Puas bermain game Jung Suk mengantarkan Kyungsoo, Kai dan Sehun pulang karena Tao ada urusan.
“Gomawo hyung,” ucap Kyungsoo.
“Nee, hyung pergi dulu..” mobil Jung Suk perlahan menjauh.

Kai dan Sehun disambut ramah oleh Chanyeol dan Baekhyun, bahkan mereka membelikan makanan untuk Kai dan Sehun.
“Mian Kyung, uang kami tidak cukup untuk membelikanmu makanan, kau bisa memasak sendiri,” ucap Chanyeol.
“Nee hyung,” Kyungsoo segera berlalu, ia pergi ke kamarnya. Setelah bersih-bersih Kyungsoo menghela nafas lelah, ia teringat totebag pemberian Jung Suk. Kyungsoo segera membukanya, sebuah novel dengan tanda tangan serta souvenir berada disana. Mata Kyungsoo berbinar, ini novel best seller yang belum sempat ia beli.
“Gomawo hyung,” guman Kyungsoo. Tiba-tiba Kyungsoo merasa perutnya berbunyi, ia merasa lapar. Dengan malas Kyungsoo bergerak kearah dapur, tapi sialnya ia tidak menemukan apapun disana, bahan makanan sudah habis. Terpaksa Kyungsoo harus pergi ke supermarket, ia kembali ke kamarnya dan mengambil jaket, lantas pergi menuju supermarket. Selesai berbelanja Kyungsoo kembali dan mulai memasak. Aroma harum menguar dari dapur.
“Kyungsoo hyung,” sebuah suara mengalihkan perhatian Kyungsoo dari penggorengan.
“Ah, Kai.. apa kau lapar?” tanya Kyungsoo, Kai menggeleng pelan.
“Mian hyung, jeongmal mianhae,” bagaimanapun juga Kai merasa bersalah, ia merasa telah mengambil kakak-kakak Kyungsoo.
“Aku tidak suka kalian minta maaf terus,” Kyungsoo mematikan kompor, ia menyiapkan makanan untuknya.
“Tapi hyung aku benar-benar merasa bersalah,”
“Kai, aku tidak menyesal sama sekali karena membawamu kesini, aku malah bahagia karena Baekhyun hyung dan Chanyeol hyung terlihat bersemangat dengan adanya kalian,” Kyungsoo menyuapkan makanan ke mulutnya.
“Ehm, hyung, bagaimana kau bisa mengenal Jung Suk hyung?” tanya Kai.
“Aku tidak sengaja bertemu dengannya dan kami berkenalan, memangnya ada apa?”
“Aniya hyung, hanya saja aku sempat melihat Jung Suk hyung dan Sehun saling bertatapan tadi,”
“Apa mereka sudah saling kenal?”
“Nee hyung, Sehun pernah menjadi bodyguard adiknya Jung Suk hyung,”
“Hmm? Maksudmu?”
“Adiknya Jung Suk hyung itu menderita suatu penyakit jadi Jung Suk hyung harus menjaganya, karena ia sibuk bekerja jadi Jung Suk meminta Sehun untuk menjaga adiknya, lagi pula mereka seumuran,”
“Kalian sudah bekerja dari kecil,”
“Tidak apa hyung, Chen hyung hanya memberikan pekerjaan yang mudah bagi kami, kami hanya harus menjadi teman dari orang yang harus kami jaga, jadi kami menikmati pekerjaan ini hyung,”
“Ah begitu, tapi aku dengar adiknya Jung Suk hyung itu sudah meninggal,”
“Nee hyung, dia kecelakaan dan Jung Suk menyalahkan hal itu pada Sehun,”
“Mwoo? Kenapa?”
“Karena Sehun tidak menjaganya dengan baik hyung, tapi Sehun tidak tau apa-apa, dia bilang kalau dia tidak tau Dyo pergi menggunakan sepedanya dan terlibat kecela..” Kai tidak menyelesaikan kalimatnya. Sehun menatapnya tajam.
“Se.. Sehun,” ucap Kai gugup.
“Wae hyung, kenapa hyung menceritakannya pada Kyungsoo hyung, WAE??” Sehun berteriak marah, ia segera keluar dari rumah.
“Aku akan menyusulnya,” ucap Kyungsoo, ia tidak menghabiskan makanannya.
“Sehunie,” panggil Kyungsoo, ia melihat Sehun duduk di taman.
“Apa kau marah?” tanya Kyungsoo, ia menepuk pelan pundak Sehun.
“Aniya hyung, aku hanya kesal karena harus mengingat kejadian itu lagi,” Sehun menitikkan air matanya.
“Kau tidak salah, kau tidak tau apa-apa kan,”
“Seandainya aku tidak sakit hyung, Dyo pasti masih hidup,” Kyungsoo terdiam, ia membawa Sehun untuk bersandar padanya. Ia tau Sehun sedang membutuhkan sandaran.
“Dyo memaksaku untuk istirahat dan dia pergi ke apotik untuk membelikanku obat, dan dia kecelakaan hyung,”
“Itu bukan salahmu Sehunie, kau tidak perlu menyalahkan dirimu sendiri,”
“Tapi aku takut hyung, melihat Jung Suk menatapku seperti ingin membunuhku,”
“Jangan berpikiran seperti itu, hyung akan melindungimu, kajja kita masuk, cuacanya dingin,” Sehun mengangguk, ia menyeka air matanya.
“Uljima, kau jelek saat menangis,” canda Kyungsoo.
“Ani, aku tetap tampan hyung,” balas Sehun sedikit terkekeh. Mereka pun masuk kedalam rumah.

Abandoned ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang