Luhan memberitahu Suho tentang permintaan Chanyeol, Suho hanya mengangguk setuju, toh itu untuk kebaikkan adik kesayangan mereka. Disinilah ia sekarang, duduk di dalam kafe sembari menyesap kopi miliknya.
“Kau sudah lama menunggu?” Chen masuk beserta dua orang lainnya.
“Tidak juga, silahkan duduk”
“Permintaan Luhan hyung menyebalkan, kau tau susah sekali aku mencari bodyguard yang masih muda,” Chen mendengus kesal, sementara dua orang yang bersamanya hanya diam.
“Beruntung aku menemukan mereka, ini Kai dan Sehun,” Chen mengenalkan Kai dan Sehun pada Suho.
“Suho,”
“Jadi ada apa dengan adikmu sampai kau harus menyewa bodyguard?”
“Kyungsoo menderita hemofilia, kami takut dia kenapa-kenapa saat kami tidak ada disisinya,” Suho menunjukkan foto Kyungsoo pada Kai dan Sehun agar mereka dapat mengenali orang seperti apa yang harus mereka jaga.
“Jangan terlalu keras, berteman saja dengannya, dan jangan pernah memberitahunya tentang penyakitnya, aku hanya ingin kalian menjaganya, jangan sampai ia terluka”
“Baik hyung,”Kelas Kyungsoo kedatangan murid baru, bukan hanya satu melainkan dua sekaligus. Yang satu tinggi dengan kulit pucat, ia bisa membuat perempuan di kelas Kyungsoo menjerit begitu melihat ketampanannya, sedangkan yang satu memiliki kulit sedikit gelap namun sangat manis.
“Sekarang perkenalkan diri kalian,”
“Nee, Annyeong, namaku Kai, dan disebelahku ini Sehun”
Setelah perkenalan pelajaran dimulai, Kai dan Sehun duduk dibelakang Kyungsoo. Kyungsoo merasa bahwa tatapan kedua orang itu sangat tajam padanya, seolah ia diawasi oleh mereka. Tapi Kyungsoo tidak terlalu memperdulikan hal itu dan kembali fokus ke pelajaran.Kyungsoo menghela nafas lega saat pelajaran matematika barusaja selesai, ia memijit kepalanya yang ia paksa untuk memikirkan angka-angka.
“Kau baik-baik saja?” ucapan Sehun menghentikan aksi Kyungsoo, ia menoleh.
“Gwaenchana, aku baik-baik saja, pelajaran tadi sedikit memusingkan, ah ya kita belum berkenalan, namaku Kyungsoo dan ini Tao,” Sehun hanya mengangguk.
“Ehm, bisakah kita ke kantin sekarang?” ucapan Kai membuat Kyungsoo tersenyum.
“Baiklah, ayo”
“Kyungsoo, aku sepertinya tidak bisa ikut”
“Kenapa?”
“Aku harus rapat dengan anak Taekwondo”
“Ah ya, sebentar lagi pertandingan, ya sudah kalau begitu”
Tao keluar terlebih dahulu, disusul Kyungsoo yang berjalan di depan sementara Kai dan Sehun mengekor di belakang.
“Kenapa kalian berjalan dibelakangku,” Kyungsoo menghentikan langkahnya, ia mensejajari langkah Kai dan Sehun yang hanya diam. Kyungsoo merasa canggung. Sebuah bola terlihat melesat ke arah Kyungsoo, untuk sampai ke kantin mereka harus melewati lapangan, disana ada beberapa siswa yang bermain basket.
Bruk.. bola itu mengenai bahu Sehun yang melindungi Kyungsoo membuat Kyungsoo terkejut.
“Kau baik-baik saja?” tanya Kyungsoo, setelah mendapat anggukan dari Sehun ia mengambil bola tadi dan melemparkannya pada siswa yang ada dilapangan, ia sedikit menggerutu padanya dan menasehatinya sontak hal itu membuat Kai dan Sehun tersenyum. Setidaknya tugas mereka tidak terlalu sulit, walau mereka juga turut bersedih mendengar penyakit Kyungsoo.
“Kalau aku boleh tau kalian tinggal dimana?” tanya Kyungsoo sembari mengunyah makanan yang ia pesan, membuat pipi gembulnya semakin menggembung dan terlihat menggemaskan. Bahkan Sehun menatap pipi Kyungsoo dengan intens, ingin sekali tangannya mencubit pipi itu, namun tentu ia tak akan melakukannya.
“Kami tinggal di apartemen,” Kai yang menjawab.
“Kalian tidak tinggal di rumah?” tanya Kyungsoo.
“Orang tua kami sudah meninggal..” giliran Sehun yang menjawab.
“Mianhae, aku tidak tau..” Kyungsoo menunduk ia merasa bersalah.
“Tidak apa-apa..”Mereka menikmati makanan seraya bercerita tentang kehidupan masing-masing, Chanyeol dan Baekhyun yang melihat adiknya dari kejauhan ikut tersenyum senang.
“Ayo Chanyeol kita kembali ke... “ ucapan Baekhyun terhenti, ia merasa kepalanya sangat pusing, Chanyeol yang menyadari ada yang tidak beres dengan kakaknya segera membawa Baekhyun ke UKS.
“Dia ini keras kepala sekali, aku sudah menyuruhnya untuk istirahat setelah mendonorkan darah, tapi ia malah berangkat ke kampus..” ucap dokter Lay setelah memeriksa keadaan Baekhyun yang sudah tertidur pulas.
“Kau tau harus sendiri hyung, kakakku ini susah sekali di nasehati, dia selalu bilang, kalau bukan aku yang mendonorkan darahku untuk Kyungsoo lalu siapa, kita perlu persediaan darah yang banyak..” ucapan Chanyeol membuat seseorang yang berada dibalik tirai seketika menegang.
“Hhh.. kau harus memperhatikan pola makannya Chan, aku permisi dulu..” dokter Lay pamit keluar. Chanyeol menatap sayu wajah Baekhyun yang pucat.
“Hyung, seharusnya kau tidak melakukan ini, aku tau darah Kyungsoo itu langka, tapi jika kau terus mendonorkan darah maka kau akan tersiksa hyung..” buliran bening keluar dari mata Chanyeol, entah kenapa kini ada rasa dihatinya yang menyalahkan Kyungsoo atas kejadian yang menimpa Baekhyun.
“Seandainya dia tidak sakit, aku benar-benar seperti olahraga jantung begitu mendapati ia terluka hyung, terkadang aku merasa lelah karena terus panik..,”Chanyeol mulai terisak.

KAMU SEDANG MEMBACA
Abandoned ✔
Fanfiction"Kenapa harus adikku..." ~ Suho "Aku lelah karena harus melindunginya setiap waktu hyung.." ~ Chanyeol. "JAGA BICARAMU CHANYEOL.." PLAK.. "Lihat.. karena dia Hyung berani menamparku.." "Mianhae Hyung.." Awalnya kehidupan mereka damai sebelum penyaki...