Chapter 16 (End)

2.8K 161 36
                                    

Tepat seperti dugaan Dyo, kakak-kakaknya mulai menjauhinya, sebenarnya dugaannya tidak sepenuhnya benar. Tapi bagi Dyo sikap Chanyeol dan Baekhyun yang hanya tersenyum padanya itu membuatnya merasa terabaikan kembali. Kai dan Sehun bersikap biasa saja, mereka masih setia menemani Dyo kemana-mana. Seolah Dyo itu barang rapuh yang harus dijaga.
"Bisakah kalian tidak mengikutiku?" ucap Dyo kesal.
"Mian hyung, kami tidak ada tugas jadi kami ingin bersamamu," balas Kai. Dyo hanya menghela nafas pasrah, tidak ada gunanya menyuruh Kai dan Sehun pergi karena itu sia-sia saja.
"Hyung bisa mengabaikan kami kok, hyung lakukan saja apa yang ingin hyung lakukan, kami akan diam dan mengamati hyung saja," ucap Sehun. Tapi Dyo bukan tipikal orang yang seperti itu, ia menghentikan kegiatan mengetiknya dan menatap Kai dan Sehun secara bergantian.
"Aku tidak mungkin mengacuhkan kalian, kajja.. kita mau kemana?" tawar Dyo.
"Hmm, aku tau, bagaimana kalau kita bermain game?" usul Sehun.
"Ide bagus, kita bisa main game di rumah sembari menikmati cemilan," ucap Kai.
"Baiklah," Dyo mengangguk setuju.

Baekhyun dan Chanyeol pulang dengan wajah lelah, mereka hanya menatap sekilas Dyo, Kai dan Sehun yang sedang bermain game dan langsung masuk ke kamar masing-masing. Ada sedikit rasa kecewa yang menghampiri diri Dyo, ia ingin sekali bermain game dengan kakak-kakaknya.

You Lose.. tertulis di layar monitor.

"Hyung, kenapa kau melamun? Kau jadi kalah," ucap Sehun dengan riang karena ia menang setelah berulang kali dikalahkan oleh Dyo.
"Ah mian.. sudah lama aku disini, aku harus pulang," ucap Dyo sembari mengemas tasnya.
"Baiklah, apa hyung tidak ingin pamit dengan Baekhyun hyung dan Chanyeol hyung?" tanya Kai.
"Ani.. sampaikan salamku pada mereka saja, juga Suho hyung, aku pulang dulu," Dyo melambaikan tangannya sebelum menghilang di balik pintu.

Malam ini lumayan cerah, langitnya bertabur bintang dengan bulan sabit yang menemaninya. Dyo berjalan-jalan menikmati udara malam, tanpa ia sadari ia berjalan di jalan yang sepi dan jauh dari keramaian.

Grep.. sebuah tangan menarik Dyo kedalam lorong yang gelap, beruntung Dyo sedikit menguasai teknik bela diri, ia membanting orang yang menyerangnya. Tapi orang itu dengan segera bangkit dan melayangkan pukulan ke Dyo. Walau agak kesusahan Dyo bisa menangkis serangan-serangan dari orang yang tidak dikenalinya ini.

Buagh.. Dug.. Brak.. Dyo berhasil menendang orang itu hingga orang itu jatuh tersungkur. Ia menghela nafas lelah. Orang tadi perlahan bangkit dan mengeluarkan sebuah pisau. Dyo perlahan mundur saat orang itu mengacungkan pisau ke arahnya.
Brak... sebuah pukulan tak disangka datang dari samping, membuat orang tadi tersungkur dan pisaunya terjatuh. Orang yang menyelamatkan Dyo segera menarik Dyo dan membawanya lari. Setelah sampai di tempat yang cukup aman orang tadi melepaskan tangan Dyo.
"Kau baik-baik saja?" tanya orang itu, ia menatap mata Dyo yang juga menatap kaget ke arahnya.
"Kyungsoo/Luhan hyung," Luhan langsung memeluk Dyo, ia bahkan meneteskan air mata.
"Hyung.. lepaskan.. aku tidak bisa bernafas," ucap Dyo. Luhan segera menarik dirinya, ia mengusap matanya yang berair.
"Mianhae Kyungie, tapi bagaimana bisa kau ada disini?" tanya Luhan bingung.
"Aku yang seharusnya bertanya, bagaimana Luhan hyung bisa hidup kembali?" dalam hatinya Dyo merasa bahagia, ia tidak bisa menyembunyikan kebahagiaannya saat bertemu dengan sosok yang ia rindukan, dan Dyo memastikan kalau yang ia lihat bukan hantu karena pelukan Luhan bisa ia rasakan.
"Baiklah, sepertinya kita akan bercerita panjang, Kajja.. kita ke kafe," ajak Luhan. Dyo mengangguk.

Setelah sampai di kafe dan memesan minuman serta beberapa makanan ringan, Luhan dan Dyo memulai perbincangan.
"Jadi mengapa Luhan hyung masih hidup?" tanya Dyo penasaran.
"Hyung tidak naik pesawat itu Dyo," Luhan menceritakan kenapa ia tetap hidup.
"Mianhae karena hyung terlambat datang dan kau memilih untuk pergi," Luhan menunduk dalam.
"Aniya hyung, mungkin sudah semestinya seperti ini," Dyo pun mulai menceritakan kenapa semua ini bisa terjadi.
"Kyung, kembalilah, kami semua merindukanmu, dan kenapa kau berbohong pada mereka?"
"Aku hanya ingin memastikan mereka tidak mengacuhkan aku lagi saat aku memutuskan untuk kembali, tapi apa.. Baekhyun hyung dan Chanyeol hyung sekarang mengabaikanku," Luhan mengelus surai hitam Dyo.
"Ani.. mereka tidak mengacuhkanmu, mereka itu sedang sibuk skripsi jadi mungkin tidak ada waktu untukmu, lihat, kau juga merindukan mereka bukan," Dyo menunduk, ia salah paham dengan hyungnya.
"Hyung pulang karena tidak ingin kejadian yang sama terulang kembali, seminggu lagi Chanyeol dan Baekhyun di wisuda, kau akan datang kan?" tanya Luhan. Dyo mengangguk mantap. Mereka mulai terlibat obrolan ringan, sesekali Dyo bercerita tentang kehidupannya di Amerika. Sebenarnya Luhan ingin menikmati waktu bersama Dyo lebih lama lagi, tapi hari yang semakin malam membuat Dyo harus pulang.

Abandoned ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang