Chanyeol, Baekhyun, Sehun dan Kai duduk di ruang tengah. Mereka mendiskusikan tentang sosok Dyo yang mirip sekali dengan Kyungsoo.
“Aku yakin dia Kyungsoo hyung,” ucap Sehun.
“Tapi sikapnya terlihat dingin dan ketus,” Kai ikut berpendapat.
“Apa dia punya penyakit lain selain hemofilia?” tanya Baekhyun.
“Maksudmu hyung?”
“Ehmm.. apa dia punya penyakit lain seperti maag, atau yang lainnya?”
“Hm.. sepertinya aku ingat, Kyungsoo hyung punya maag,” ucap Kai.
“Ah.. iya, waktu kita akan bermain ke game center itu kan Kai hyung?” tanya Sehun, ia mengingat kejadian itu. Kai mengangguk.
“Kau bermain bersama Kyungsoo?” tanya Chanyeol. Sehun dan Kai seketika terdiam.
“Sudah lama hyung, saat itu kami menjenguk Kyungsoo hyung di uks karena dia pingsan dan ternyata maagnya kambuh, ia belum sarapan, sorenya Tao mengajak kami main,” jelas Sehun, ia tidak ingin menutup-nutupinya lagi. Satu lagi rasa bersalah kembali menghampiri Chanyeol. Ia teringat adiknya tergesa-gesa ingin ikut dengannya tapi ia malah mengacuhkannya dan meninggalkannya. Sama seperti Chanyeol, Baekhyun pun diselimuti rasa bersalah, ia ingat hari itu ia meminta tolong pada Kyungsoo untuk mencari headphonenya. Ia menduga Kyungsoo belum mengerjakan PRnya hingga akhirnya ia terlambat bangun. Bahkan Baekhyun sama sekali tidak mengucapkan terima kasih.
“Aku masuk kamar dulu,” ucap Baekhyun.
“Aku juga,” Chanyeol juga ikut beranjak. Mereka masuk ke kamar masing-masing. Rumah mereka sudah direnovasi jadi Kai dan Sehun sudah punya kamar sendiri.
“Ada apa dengan mereka hyung,” tanya Sehun.
“Ntahlah, mungkin mereka merasa bersalah,” jawab Kai.
“Hyung, aku yakin jika Dyo itu Kyungsoo, tapi kenapa dia tidak menggunakan nama Kyungsoo,” ucap Sehun, ia sedikit kesal.
“Belum tentu dia itu Kyungsoo, Sehunnie, bisa saja orang yang mirip, kita tidak boleh gegabah, jika dia memang Kyungsoo hyung, pasti ada alasan kenapa dia menyembunyikan identitasnya. Kita hanya perlu menjaganya bukan..” ucap Kai.
“Nee hyung, kau benar, kita harus menunggu sampai dia kembali pada kita,”Setelah selesai makan malam Dyo mengantar Jung Suk ke kamarnya.
“Dyo, bisakah kau mengambilkan laptopku,” pinta Jung Suk. Dyo mengangguk dan meletakkan laptop Jung Suk di pangkuannya.
“Apa kau sedang membuat novel baru hyung?” tanya Dyo.
“Nee.. aku ingin mengabadikan kisahku, agar nanti jika aku pergi aku akan tetap terkenang,” Dyo menggenggam tangan Jung Suk.
“Ani hyung, jangan bicara seperti itu, kau membuatku takut,” Jung Suk hanya tersenyum. Ia mulai bercerita sementara Dyo mengetikkan ceritanya. Jung Suk juga bercerita tentang dirinya.
“Kenapa hyung memasukkan diriku dalam cerita ini?” tanya Dyo.
“Kau juga menjadi bagian dari kisah hidupku, tulislah ceritamu disitu,”
“Tapi hyung,” Dyo agak ragu mencobanya, ia tak pernah menulis cerita sebelumnya, cerita hidupnya hanya tersimpan pada memori otaknya.
“Kau tau, kau sempat meninggalkan hyung beberapa saat,” ucap Jung Suk, mata menerawang.
“Maksud hyung?”
“Ketika aku menemukanmu terkapar di taman aku segera membawamu ke rumah sakit dan dokter bilang detak jantungmu semakin melemah, disitu hyung melihat bagaimana detak jantungmu perlahan berhenti, kau tau betapa takutnya hyung saat itu, hyung tidak ingin kehilangan orang yang sangat hyung sayangi, hyung terus membisikkan kata padamu agar kau mau kembali padaku, agar kau mau terbangun dari mimpi indahmu, dan kau mengabulkannya, kau kembali membuat jantungmu berdetak, dan saat keadaanmu stabil hyung memindahkanmu ke Amerika, hyung menghapus semua data tentangmu di Korea,” ucap Jung Suk, ia menyeka sudut air matanya yang berair. Dyo sendiri hanya terdiam, pikirannya kalut.
‘Jadi, aku sempat mati,’ batin Dyo.
“Sudah, jangan terlalu dipikirkan,” ucap Jung Suk. Dyo mengangguk dan kembali melanjutkan tulisannya. Ia menuliskan tentang kisah hidupnya disana.
“Ini bagaimana hyung,” Dyo ingin menunjukkan hasil tulisannya, tapi Jung Suk sudah terlelap. Dyo tersenyum, ia merapikan selimut Jung Suk dan keluar dari kamar Jung Suk, kemudian masuk ke kamarnya sendiri.
“Di ujung kematianku pun aku tidak bisa merasakan kasih sayang kalian,” guman Dyo sebelum memejamkan matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Abandoned ✔
Fanfiction"Kenapa harus adikku..." ~ Suho "Aku lelah karena harus melindunginya setiap waktu hyung.." ~ Chanyeol. "JAGA BICARAMU CHANYEOL.." PLAK.. "Lihat.. karena dia Hyung berani menamparku.." "Mianhae Hyung.." Awalnya kehidupan mereka damai sebelum penyaki...