A.°3

42 7 2
                                    

Heiyooo!!
.
.
.
Welcome back!

23042020
_________________

Suhu udara kelas yang ber-AC terasa cukup menyejukkan dibanding cuaca kota yang panas. Pertengahan tahun seperti ini memanglah waktu-waktu dimana panas matahari tengah terik menghantam bumi. Tak ayal,semua orang yang waras memilih untuk tetap berada di dalam ruangan dan menikmati sejuknya AC.

Begitu pula siswa siswi yang sedang bersekolah, sejuknya AC malah melenakan mereka dari penjelasan sang guru yang tengah mengajar di depan.

Mata gadis berponi itu berputar menyisir seisi kelas, dilihatnya beberapa teman barunya yang tengah tertidur pulas dengan kepala di atas meja dan bertumpu pada lengan yang ditekuk sedemikian rupa agar merasa nyaman. Untung guru yang mengajar kali ini baik hati dan tak mempersalahkan hal itu.

Ah, dia juga sebenarnya mengantuk dan ingin tertidur pula,tapi mengingat status murid baru yang disandangnya membatalkan semua keinginan tersebut. Bagaimanapun ia harus menjaga image bukan?

Tangannya mencoret-coret asal di halaman buku paling belakang. Sesekali membalik ke halaman depan dan mencatat perkataan gurunya yang dianggap penting, lalu kembali ke halaman belakang bukunya, dan mencoret coretnya lagi — kebiasaan untuk menghilangkan rasa bosan dan kantuk yang ampuh menurutnya. Dan hal itu memang ampuh untuk mengalihkan fokusnya agar tidak tertidur selama beberapa menit terakhir sampai bel pulang berbunyi.

Gurunya entah sejak kapan meninggalkan kelas. Teman-temannya yang tertidur telah bangkit dan membereskan buku mereka masing-masing. Ia pun ikut membereskan buku dan alat tulisnya. Ketika hendak berdiri,matanya tak sengaja menangkap keberadaan tas yang ada di bangku sebelahnya.

-dia belum kembali sejak tadi?- hatinya membatin

Ia mulai ragu untuk melangkah pergi. Sekali lagi ia melihat sekelilingnya yang ternyata telah kosong entah sejak kapan.

-apakah dia berniat meninggalkan tasnya di sini?-
.
.
.
-ah,masa bodoh-

Gadis itu pun mulai melangkahkan kakinya pergi meski sedikit berat hati. Ingatannya kembali ketika bagaimana sikap dingin pemilik tas yang menyebalkan itu keluar. Dia bahkan memberikan kesan buruk di hari pertamanya sekolah.

Tapi,memikirkan pemuda itu sama saja mengingatkannya akan kejadian pagi tadi, di ruang rekaman. Ia menggelengkan kepalanya kuat-kuat, menepis semua ingatan itu.

-apa yang terjadi pada ku? Aishh-

Gadis itu kembali mempercepat langkahnya.

_ _ _ _ _ _

"Halo bunda!" Gadis itu menghampiri sang bunda yang sedang membakar ikan nila di atas bakaran—menu favoritnya.

"Oh,halo sayang. Kamu sudah pulang? Bukankah tadi bunda sudah bilang kalo ayah akan lembur? Bagaimana kamu sudah ada di rumah sekarang?"

Dia terkekeh, "aku tadi naik angkot,Bunda."

Bundanya terlihat sedikit terkejut atas pernyataan yang baru terlontar dari bibir anaknya. "Kamu berani?"

"Tentu,kenapa tidak? Aku sudah besar sekarang."

Sorot mata sang bunda perlahan memudar mendengar kenyataan tersebut. Sebelum akhirnya tersenyum kembali dan menjawab,"Ah.. benar,anak bunda sekarang sudah besar.Sekarang ganti pakaianmu dan—"

colt.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang