2

80 14 1
                                    

Happy reading.

***

Zea, cea dan vea kini sedang berada di rooftop menikmati sejuknya angin. Hanya keheningan yg ada, tidak ada yg mau memulai pembicaraan. Lalu tak lama kemudian pintu rooftop terbuka menampilkan 6 murid cowok. Sontak zea, cea dan vea melirik kearah pintu.

"eh, ada orang ternyata"ucap salah satu dari mereka lalu menghampiri zea, cea dan vea.

"hai"sapa cowok yg membawa sebungkus air minum dingin. Tapi zea, cea dan vea hanya menatap cowok itu dengan tatapan dingin.

"elah, dingin amat dah"ucap cowok yg sedang bersandar di dinding sambil menyalakan rokoknya.

Ketika zea, cea dan vea ingin pergi, tangan vea dicekal oleh salah satu dari mereka.

"mau kemana hmm? Kita aja belum kenalan ye gak"ucap cowok yg bersandar di dinding tadi.

"lepasin tangan lo dari tangan gue"ucap vea dengan dingin. Bukanya melepaskan tapi cowok itu malah mengeratkan cekalanya di lengan vea.

"lepasin"ucap vea sekali lagi dengan nada dingin, dan itu mampu membuat semua cowok itu merinding seketika.

"oke, gue akan lepasin, tapi sebutin nama kalian dulu"ucap cowok itu menantang.

"vea"ucap vea dingin dan tak lupakan tatapan tajamnya setajam elang.

"kalian?"ucap cowok itu sambil melihat kearah cea dan zea yg juga menatap tajam kearah cowok itu.

"zea"ucap zea dingin.

"cea"ucap cea yg juga tak kalah dinginya.

Lalu cowok itu melepaskan cekalanya lalu memperkenalkan diri dan teman temanya.

"kenalin gue arrayan delvin alterio, khusus buat lo panggil sayang aja ya"ucap ray sambil mengedipkan matanya kearah vea, yg dibalas tatapan tajam oleh vea.

"gue Enra Nerujengga"ucap enra lalu melirik genit kearah cea.

"kalo gue zaidan jovan alzeivano"ucap zaidan dengan senyuman semanis gulali.

"gue kenath elang arliland yg paling ganteng sejagat raya, eakk"ucap kenath lalu tertawa sendiri persis orang gila.

"gue angkasa farrel melviano"ucap angkasa sambil melihat kearah zea, begitupun zea.

"gue kevral danial narendra cowok paling cool sekampung"ucap kevral dengan gaya coolnya. Teman temanya hanya menatap malas kearah kevral.

Setelah acara perkenalan itu, zea, cea dan vea segera pergi dari sana. Kebetulan bel masuk juga sudah berbunyi.
"VEA GUE PADAMU"teriak ray gak jelas, tapi vea hanya bodo amat. Baru juga kenal udah kayak gitu pikir vea malas.

"gue akan deketin zea mulai sekarang"ucap angkasa antusias.

"gue juga bakal deketin cea"ucap enra sambil tersenyum bahagia. Entah kenapa ketika ia bertemu dengan cea, jantungnya berdetak kencang seakan mau lari dari tempatnya, padahal mereka baru saja bertemu.

Sedangkan kenath, kevral dan zaidan hanya menatap datar kearah ray, enra dan angkasa.

"mulai dah bucinya"ucap kenath, kevral dan zaidan berbarengan.

"bodo elah, daripada kalian kagak laku laku"ucap enra melirik sinis kearah mereka. Mereka bertiga langsung menatap tajam kearah enra.

Bukanya gak laku, tapi kenath, kevral dan zaidan tipe cowok pemilih, jadi mereka akan memilih cewek yg menurut mereka cocok.

"aelah, gue bercanda kali, jan marah oke oke"ucap enra sambil memeluk leher kenath dan kevral. Sedangkan zaidan merokok dengan angkasa.

***

Bel pulang sekolah baru saja berbunyi, zea, vea dan cea segera merapikan alat tulis mereka. Sesudah rapi mereka segera keluar dari kelas. Baru saja mereka keluar dari pintu, suara seseorang menghentikan langkah mereka.

"zea, cea, vea"panggil seseorang dari arah belakang, sontak mereka membalikan badan mereka. Cea menaikan sebelah alisnya seakan mengatakan 'apa'.

"enaknya kita kerja kelompoknya dirumahnya siapa?"tanya lia pada cea, zea dan vea.

Yg ditanya pun hanya diam sambil menatap dingin kearah lia.
"terserah"ucap zea dingin lalu pergi disusul cea dan vea.

"mereka dingin banget sumpah"ucap fey sambil geleng geleng. Baru pertama kali ini fey menemukan orang sedingin kutub es.

"yaudah ayuk pulang, let's go"ucap kanza lalu mengapit leher lia dan fey dengan tanganya lalu pergi menuju mobil untuk mengambil mobil mereka.

Cea, zea dan vea sedang menunggu jemputan. Karena hari ini mereka tidak membawa kendaraan. Tiba tiba datang 3 motor sport didepan mereka. Mereka adalah angkasa, ray, dan enra.

"kalian belum pulang"ucap enra yg baru saja melepaskan helm fullface nya.
Sedangkan yg ditanya hanya diam tak lupa dengan tatapan tajam mereka.

"bareng kita aja yuk"ucap angkasa sambil melihat kearah zea.

"gak, thanks"ucap cea dingin.

"udah gapapa, daripada..."belum selesai enra berbicara sebuah mobil alphard berhenti tepat didepan mereka.

Tanpa babibu cea, zea dan vea segera masuk kedalam mobil, dan meninggalkan ray, enra dan angkasa yg sedang melongo.

"mereka saudaraan?"tanya angkasa saat mobil cea, zea dan vea sudah pergi.

"kayaknya sih iya, namanya aja hampir mirip"ucap ray sambil berpikir.

"au ah, gue pusing"ucap enra lalu memakai helm fullfacenya dan menjalankan motornya.

"anjir, kita ditinggal, kampret banget tu anak"ucap angkasa dan ray yg juga memakai helm fullfacenya dan menjalankan motor mereka menyusul enra yg sudah menjauh.

Annyeong yeorobun, gue update nih hehe, moga suka ye.
Jan lupa vote, comen dan follow oke.

Bye sehat selalu ya.



















BLOODTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang