5

59 10 1
                                    

Happy reading.

***

Zea melepas earphone nya dan menutup novelnya ketika bosan melanda dirinya.

"ke rooftop"ucap zea singkat lalu berdiri disusul vea dan cea yg juga sedari tadi sudah melepas kan earphone dan menutup novelnya.

Ketika mereka melewati koridor, ada banyak siswa yg menatap kagum dan iri kepada mereka bertiga. Karena zea, cea dan vea mempunyai wajah yg sangat cantik juga, ditambah warna kulit mereka yg sangat putih, dan juga jika dilihat lihat mereka bertiga mempunyai wajah blasteran korea. Meskipun mereka bertiga sangat dingin, banyak siswa yg mengidolakan mereka bertiga.

Sesampainya mereka di rooftop, mereka langsung masuk, lalu duduk di sofa usang yg ada di rooftop. Mereka menutup mata mereka dan menikmati angin sejuk yg menerpa wajah cantik mereka.

Pintu rooftop terbuka menampilkan 3 murid cowok dengan gaya berandalnya, baju yg dikeluarkan, kancing seragam yg tidak dikancingkan, jadi terlihat kaos hitam polos yg mereka kenakan. Perlahan lahan mereka mendekati zea, cea dan vea yg sedang tertidur pulas.
Senyum mengembang di bibir indah mereka ketika mendapati zea, cea dan vea.

"mereka kenapa pake jaket?"tanya ray ketika mendapati zea, cea dan vea memakai jaket padahal cuaca sekarang sedang panas sekali.

"mereka sakit ya?"tanya angkasa khawatir, ketika telapak tangan angkasa ingin menyentuh kening zea, tiba tiba zea membuka matanya lalu menatap angkasa dengan tatapan teduh. Angkasa terpaku dengan tatapan itu, entah kenapa hatinya menghangat ketika melihat tatapan teduh dari mata zea. Tapi sedetik kemudian, zea menatap tajam kearah angkasa sambil menegakan badanya.

"ngapain?"tanya zea dingin.

"ha"ucap angkasa, entah kenapa otaknya tiba tiba lemot.

Zea menghela nafas kasar lalu melirik kearah vea dan cea yg masih tertidur.
"ngapain kesini?"tanya zea sekali lagi. Ray, angkasa dan enra tiba tiba diam tak berkutik.

Karena angkasa, enra dan ray tidak menjawab pertanyaanya, zea langsung membangunkan vea dan cea.

"kenapa?"tanya vea dengan mata yg masih menutup.

"ayo pergi"ucap zea singkat lalu berdiri. Disusul oleh cea dan vea. Tapi tiba tiba lengan cea dicekal oleh enra.

"mau kemana?"tanya enra pada cea.

"bukan urusan lo"ucap cea dingin lalu menyusul vea dan zea yg sudah mulai menjauh.

***

Ketika mereka melewati koridor, koridor sangat sepi dan ternyata kegiatan belajar sudah dimulai. Akhirnya mereka bertiga membelokan langkah mereka ke ruang olahraga.
Ketika mereka masuk, mereka bertiga takjub dengan ruangan itu, karena ruangan olahraga disekolahan mereka sangatlah luas. Lalu mereka mengambil bola basket entah punya siapa, dan mereka mulai memainkan basket.
Tanpa mereka sadari, disana diruangan itu juga, ada 3 orang murid cowok yg sedang menatap kearah zea, cea dan vea dengan tatapan yg sulit diartikan.

"mereka cukup jago juga"ucap salah satu dari mereka bertiga. Lalu cowok yg satunya lagi tiba tiba berdiri lalu bertepuk tangan, sontak zea, cea dan vea menghentikan permainan mereka lalu menatap kaget kearah cowok itu.

"loh,kenapa berhenti"ucap cowok yg satunya lagi sambil menghampiri temannya yg kini sudah di berdiri dihadapan cea.

"kenalin gue andra adelio juan, dari kelas 12 ips 1"ucap andra.

"gue alvio geonino, sekelas ama andra"ucap vio.

"kalo gue yg paling ganteng ini namanya giovan marsel, juga sekelas ama mereka"ucap gio dengan pedenya.
Andra ama vio hanya menatap dingin kearah gio.

"pede amat dah ni anak"ucap vio. Sebenernya gio itu memang tampan, tapi kelakuanya bikin geleng geleng kepala.

Zea, cea dan vea hanya menatap datar kearah 3 cowok itu. Lalu tak lama kemudian pintu seperti ada yg membuka, andra, gio, dan vio segera melihat kearah pintu dan munculah seorang pria paruh baya dengan penggaris kayu panjangnya.

"ngapain kalian disini? Mau bolos?"tanya pak jay.

"enggak pak, kita gak bolos kok"ucap andra.

"alasan, kalian ini udah kelas 12 bukanya lebih giat belajar tapi malah bolos, ke ruang bk sekarang"ucap pak jay.

"kita gak bertiga pak, kita ber-"ucapan gio terpotong ketika ia tidak mendapati zea, cea dan vea.

"lah mereka kemana"ucap vio yg juga kaget.

"jangan jangan"ucap andra, gio dan vio bersamaan, mereka menatap satu sama lain.

"SETAN HUWAA"teriak mereka bertiga dan langsung berlari keluar dari ruangan dan meninggalkan pak jay sendirian.

Pak jay mengedarkan pandanganya ke seluruh ruangan, gelap yg dia tau.
"kok saya merinding ya"gumam pak jay karena tiba tiba dia merinding. Lalu pam jay dengan cepat lari keluar dari ruangan itu tanpa menutup pintu itu.

Zea, cea dan vea muncul dari dalam sebuah ruangan kecil. Dengan wajah yg masih dingin, mereka mengambil bola basket dan memainkan bola itu.


***

Jangan lupa vote, comen and follow akun gue ya.
Bye bye

Stay at home.

BLOODTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang