11

46 10 1
                                    

Satu persatu anggota keluarga mulai keluar dari ruang makan, menyisakan zea, cea, vea, nathan, alex, maxime dan eldy.

"kalo gitu paman pergi dulu, kalian ngobrol aja dulu, udah lama kan gak ketemu"ucap eldy lalu langsung keluar.
Tidak ada yg mau membuka suara, entah apa yg mereka pikirkan.

Tiba tiba alex berdiri dan berjalan kearah cea.
"cea, ikut saya"ucap alex sambil berjalan keluar disusul oleh cea di belakangnya. Begitupun dengan maxime yg juga menghampiri vea.

"aku pengen ngomong sama kamu"ucap maxime tersenyum lalu juga keluar dari ruangan.

"ze, gue tinggal gapapa?"ucap vea, zea hanya mengangguk, lalu vea menyusul maxime.

Kini menyisakan zea dan nathan.
Tiba tiba zea berdiri dan berjalan keluar, tapi suara nathan menghentikan langkahnya.

"zea, tunggu"ucap nathan lalu berdiri.
Zea menghentikan langkahnya.

"maafin saya"ucap nathan lagi.

Zea membalikan badanya dan menatal nathan datar.
"maaf lo udah basi"ucap zea dingin.

"saya punya alasan, kenapa saya ngelakuin itu sama kamu, zea"ucap nathan dengan suara seraknya. Sedangkan zea ia hanya diam sambil memalingkan wajahnya kearah lain.

"zea, maafin saya"gumam nathan lagi.
Zea membalikan badanya dan segera keluar dari ruangan. Meninggalkan nathan sendirian.

***

Cea pov

Cea dan alex sekarang berada di sebuah taman yg ada di istana.

"cea, saya minta maaf"ucap alex sambil menatap cea.

"jangan minta maaf sama gue, minta maaf sama zea"ucap cea lalu beranjak dari tempat duduknya, tapi lenganya di cekal oleh alex.

"tapi saya juga udah buat kamu di usir dari istana cea"ucap alex. Cea menepis tangan alex dengan kasar.

"kenapa baru sekarang lo minta maaf, dimana aja lo selama 6 tahun ini, hah"bentak cea marah, bahkan tanganya sudah menggepal kuat. Sedangkan alex, ia hanya diam sambil menunduk.

***

Vea pov

Vea dan maxime kini berada di belakang istana.

"vea, kamu masih marah sama aku"ucap maxime menatap kosong kearah kolam ikan.

"banget, bahkan gue banci sama lo"ucap vea dingin. Maxime tersenyum tipis, maxime sadar bahwa ia pantas di benci.

"maafin aku"ucap maxime.

"setelah apa yg kalian lakuin"ucap vea datar. Maxime semakin menundukan kepalanya. Tiba tiba vea bangkit dari tempat duduknya dan meninggalkan maxime.

Zea baru saja masuk ke kamarnya. Zea masuk ke dalam ruang ganti, ia menutup pintu ruang ganti tak lupa ia juga menguncinya. Zea menyenderkan punggungnya di pintu, perlahan lahan tubuhnya jatuh ke lantai. Zea memukulkan belakang kepalanya ke pintu berulang kali.
Dan tanpa ia sadari, di luar terdapat cea dan vea yg sedang menatap nanar kearah pintu ruang ganti.

***

Pukul 6 pagi, vea baru saja bangun, ia mengerjabkan matanya. Lalu vea melihat kearah samping, ternyata cea masih tertidur pulas. Vea bangun dan berjalan menuju kamar mandi.
Belum sempat ia memgang knop pintu, pintu kamar mandi sudah terbuka terlebih dahulu.

"astaga"pekik vea kaget. Sedangkan zea hanya memasang wajah datarnya lalu berjalan menuju sofa dan menonton tv. Vea hanya geleng geleng lalu masuk kedalam kamar mandi.

BLOODTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang