Happy reading.
***
Zea, cea dan vea sudah sampai dirumah yg sangat mewah. Mereka bertiga memang tinggal serumah di rumah mewah itu. Mereka hanya tinggal ber 5 didalam rumah super mewah itu, yg 2 hanya sopir jika mereka bertiga malas untuk memakai mobil. Jika kalian bertanya dimana orang tua mereka?, jawabanya orang tua mereka sudah tiada. Orang tua mereka sudah tiada sejak mereka masih sangat kecil, bahkan mereka tidak pernah melihat wajah orang tua mereka masing masing. Mereka bertiga bukanlah saudara, tapi sahabat, mereka bersahabat sejak kecil. Orang tua mereka meninggalkan kekayaan yg melimpah yg tiada habisnya. Dan jika ditanya apakah mereka rindu dengan orang tua mereka, jawabanya iya, mana ada seorang anak yg tidak rindu dengan orang tuanya.
Zea, cea dan vea langsung merebahkan badan mereka di sofa ruang tamu. Secara perlahan mata mereka mulai menutup. Dan tiba tiba ponsel cea berdering, tanda ada telepon masuk. Dengan malas cea mengambil ponselnya dan memencet tombol berwarna hijau tanpa melihat siapa penelponya.
"halo"
"........"
Mata cea yg tadinya tertutup langsung terbuka.
"gue kesana sekarang"
Bip
Cea langsung mematikan telepon secara sepihak. Lalu membangunkan zea dan vea yg sedang tertidur.
"woi bangun"ucap cea sambil mengoyangkan lengan zea dan vea agar keduanya terbangun.
"hmm"zea dan vea hanya menjawab dengan deheman tapi tetap bangkit.
"cepet ganti baju, kita ke markas sekarang"ucap cea lalu berdiri dan melangkah menuju kamarnya yg ada dilantai 4 menggunakan lift.
Tanpa menjawab zea dan vea segera pergi menuju kamar mereka yg juga berada di lantai 4.
Tak butuh lama lagi, kini mereka sudah siap dengan pakaian mereka yg serba hitam, mulai dari baju, jaket, topi, kacamata, masker, celana dan sepatu.
Setelah itu mereka berlari menuju garasi untuk mengambil mobil mereka, sopir yg ada di rumah itu langsung membukakan gerbang yg menjulang tinggi itu agar para majikanya itu bisa lewat.🌿🌿🌿
Mereka bertiga sudah sampai di sebuah rumah yg juga mewah tapi rumah itu keliatan sepi. Tanpa babibu mereka berlari kedalam rumah, dan betapa terkejutnya mereka saat didalam rumah itu terjadi perkelahian. Kedua tangan zea, cea dan vea menggepal dengan kuat.
"oh, sudah datang ternyata"ucap salah satu dari mereka dengan senyum iblisnya. Zea, cea dan vea hanya tersenyum tipis, sangat tipis.
"tadinya gue mau bunuh anak buah kalian semua itu, tapi ternyata kalian datang"ucapnya lagi meremehkan.
"mau lo apa"tanya zea dingin.
"mau gue? Emm apa ya, oh ya gue baru inget, gue mau kalian bertiga mati"ucapnya lagi.
"lo gak akan bisa bunuh kita"ucap vea dingin. Lalu tiba tiba zea, cea dan vea berubah menjadi vampir. Tentunya membuat orang orang yg ada disana terkejut, kecuali anak buah mereka bertiga yg memang sudah tau jika bos mereka adalah seorang vampir.
Lalu dengan sekejab, cea sudah berada dibelakang orang yg tadi mengatakan ingin membunuh mereka bertiga."yg harusnya mati itu lo, elvan"bisik cea ditelinga elvan. Yg membuat nyali elvan seketika menjadi ciut. Lalu kuku kuku panjang cea menancap pas dipunggung elvan, yg membuat sang pemilik menjerit kesakitan.
Sedangkan zea dan vea, mereka berdua membunuh para bawahan elvan. Bahkan tak segan segan, mereka berdua juga meminum darah orang orang yg sudah mereka bunuh.Sesudah itu zea, cea dan vea langsung membakar mayat elvan dan bawahanya agar tidak diketahui oleh polisi.
***
Pukul 9 malam mereka bertiga baru saja sampai dirumah dengan baju yg masih berlumuran dengan darah. Mereka memarkirkan mobil mereka sembarangan. Lalu mereka segera masuk kedalam rumah. Belum sampai mereka menyentuh gagang pintu, pintu sudah dibuka dan menampilkan seorang pria yg masih muda. Pria itu berkacak pinggang sambil menatap zea, cea dan vea.
"baru kemana hmm? Dan ini kenapa baju kalian ada darah"ucap eldy menginterogasi ketiga ponakanya itu.
"paman, kita capek, kita masuk aja dulu ya"ucap vea tanpa rasa takut lalu menerobos masuk kedalam masuk. Zea dan cea juga ikut masuk kedalam meninggalkan eldy yg melongo melihat tingkah ketiga ponakanya itu.
Sebenernya eldy itu pamanya zea, lebih tepatnya adik dari ayah zea. Tapi eldy menganggap cea dan vea sebagai ponakanya juga. Eldy itu juga seorang vampir. Dan juga eldy lah yg menjadi ayah pura puraan zea, cea dan vea. Jadi semua orang mengirai jika eldy lah ayah dari anak tiga itu. Bahkan dennis, sang kepala sekola di sekolahan mereka bertiga tidak mengetahui bahwa eldy adalah bukan ayah kandung zea, cea dan vea, padahal dennis dan eldy itu sahabatan.
Ketika zea, cea dan vea ingin duduk dikursi ruang tamu. Tiba tiba suara eldy menghentikan gerakan mereka bertiga.
"mau ngapain?"tanya eldy ngegas.
"ya mau duduk lah"ucap ketiganya santai dan ingin mendaratkan pantat mereka dikursi. Tapi lagi lagi suara eldy yg melengking membuat mereka bertiga kaget dan akhirnya mereka tidak jadi duduk.
"sana mandi dulu, bau kalian amis"ucap eldy, padahal ia sekarang menginginkan darah juga.
Tanpa menjawab mereka bertiga langsung pergi menuju kamar mereka masing masing untuk membersihkan badan mereka.
***
Jangan lupa vote, comen dan follow akun gue ya, biar gue lebih semangat nulis ceritanya oke.
KAMU SEDANG MEMBACA
BLOOD
VampireMakhluk berdarah dingin? Apakah kalian percaya dengan itu, makhluk yg dianggap mitos. Tapi bagaimana jika mereka memang ada. Penasaran? Langsung baca aja ok. Selamat membaca (cover by jeon ica)