7

60 12 2
                                    

Happy reading.

***

Jalan yg sepi dan lampu jalan yg hanya hidup 1 buah lampu, apalagi lampu itu ada di tikungan. Cea yg tadinya berjalan di samping kiri vea kini berpindah tempat jadi di tengah tengah antara vea dan zea.

"ngapain sih"ucap zea lalu memasukam ponsel di saku celananya. Cea hanya menggeleng kan kepalanya.

"ada yg ngikutin kita"ucap vea santai.

"udah dari tadi, sejak kita keluar dari rumah"ucap zea lalu merogoh sesuatu di saku sweeternya. Begitupun dengan cea dan vea. Karena penasaran siapa yg mengikuti mereka bertiga cea ingin melihat kearah belakang tapi ditahan oleh vea.

"jangan liat kebelakang"ucap vea dingin.

"tapi gue penasaran"ucap cea penasaran banget.

"gue bilang jangan ya jangan"bentak vea pada cea.

"oke"ucap cea.
Zea hanya diam menyaksikan perdebatan vea dan cea tanpa berniat melerai. Karena zea tau, vea itu tipe orang yg suka ngebentak, sedangkan cea keras kepala.
Zea memasukan tanganya ke saku sweeternya.

Pukul 9 malam mereka bertiga baru saja pulang dari acara jalan jalan. Ketika ingin masuk ke dalam, tiba tiba vea mencekal tangan cea.

"kenapa?"tanya cea bingung.

"maafin gue, gue gak bermaksud ngebentak lo tadi"ucap vea dengan nada lembut. Cea ternyum lalu mengangguk dan pergi kedalam meninggalkan vea.

"ngapain masih diluar? Masuk cepet"ucap zea dingin. Vea mengangguk. Setelah vea masuk, zea langsung menutup pintu tak lupa ia juga mengunci.

***

Pukul 6.30 mereka bertiga sudah siap dengan seragam putih abu abu mereka.

"udah"ucap zea singkat. Cea dan vea hanya mengangguk. Tiba tiba zea melempar kunci mobil kearah vea.
Dengan sigap vea menangkap kunci itu.

"lo yg nyetir, gue males"ucap zea lalu memasang earphone ke telinganya.
Vea hanya mendengus lalu berjalan keluar disusul cea dan zea.

Ketika sudah didalam mobil hanya keheningan yg ada. Vea yg fokus menyetir, cea yg melihat kearah luar jendela, sedangkan zea tertidur dengan earphone yg terpasang di telinganya.

"napa tu anak"ucap vea. Lalu cea melihat kebelakang kearah zea yg tertidur.

"galau kali"ucap cea santai. Lalu cea dan vea tertawa.

"gue denger"ucap zea singkat dengan mata yg masih tertutup. Sontak vea dan cea berhenti tertawa.

Sekarang mereka sudah sampai di sekolahan. Tapi mereka masih tetap berada di dalam mobil tanpa ada niat untuk keluar. Padahal jam sudah menunjukan 6.45, bel masuk akan berbunyi 15 menit lagi.

"gue males ke kelas"ucap cea dengan mata tertutup.

"sama"ucap vea lalu membuka matanya.

Dan tiba tiba zea keluar dari mobil, dengan cepat vea dan cea menyusul zea yg sudah mulai menjauh.
Ketika mereka melewati koridor, ada banyak siswa siswi yg menyapa mereka bertiga, tapi zea, cea dan vea hanya memasang wajah andalan mereka. Padahal banyak siswa siswi yg berharap mereka bertiga membalas sapaan para siswa lain.

Kini zea, cea dan vea berada di rooftop. Cea dan vea menatap bingung kearah zea.

"kita ngapain kesini?, 5 menit lagi bel"ucap cea sambil melirik jam tanganya.

"bukanya tadi katanya males ke kelas"ucap zea dingin. Cea dan vea tersenyum, ada rasa senang ketika zea berkata seperti itu, meskipun nada bicara zea sangat dingin.

"ngapain senyum² sendiri"ucap zea ketus. Seketika cea dan vea berhenti tersenyum lalu menggeleng. Cea dan vea menghampiri zea yg sedang duduk di sofa yg ada di rooftop.

"gue mau ngomong"ucap cea serius.

"hmm"zea dan vea hanya menjawab dengan deheman.

"paman theo nyuruh kita kembali ke istana"ucap cea was was, takut membuat vea marah. Vea tersenyum sinis.

"dulu dia ngusir kita dari istana, dan sekarang dia nyuruh kita kembali, maksudnya apa sih"ucap vea sinis.

"ve, lo jangan gitu, dia kakak kandung lo"ucap cea.

"besok kita kesana"ucap zea santai. Mata vea membulat sempurna.

"ze"ucap vea tak terima.

"gue gak nerima penolakan"ucap zea dingin. Vea hanya menghela nafas kasar.

"kalo kita ke istana, otomatis kita ketemua sama 'mereka' dong"ucap cea. Raut wajah vea dan zea seketika berubah.

"kita tanya ke paman eldy, apakah ada jalan pintas menuju istana"ucap zea tapi pikiran tertuju kepada seseorang.

***

Bel pulang sudah berbunyi, dengan langkah cepat zea, cea dan vea meninggalkan rooftop dan pergi ke parkiran untuk mengambil mobil mereka. Vea merogoh tasnya untuk mengambil kunci mobilnya.

"ce"panggil vea pada cea, cea pun menoleh kearah vea, dan tiba tiba vea melempar kunci itu kearah cea, cea yg belum siap pun tidak bisa menangkap kunci itu.

"kenapa nih"ucap cea sambil mengambil kunci mobil yg terjatuh tadi.

"lo yg nyetir"ucap vea santai. Cea hanya menatap datar kearah vea.

Ketika mereka ingin masuk ke mobil tiba tiba suara seseorang menghentikan gerakan mereka.

"eh cantik"ucap seseorang. Cea, vea dan zea hanya menatap datar kearah orang itu.

Dia lagi dia lagi batin mereka bertiga bersama.

"cantik mau pulang?"tanya enra, ya orang itu adalah enra dan kawan kawanya. Zea, cea dan vea hanya menatap datar.

"kok diem, kita nanya loh cantik"bukan enra yg berbicara tapi ray. Karena jengah, zea mengambil paksa kunci mobil di tangan cea.

"masuk"ucap zea dingin lalu masuk ke mobil. Dengan cepat cea dan vea juga masuk kedalam mobil meninggalkan enra dan kawan kawanya. Lalu zea menjalankan mobilnya keluar dari area sekolah.

"e buset, mereka dingin banget"ucap kenath.

"sumpah, baru pertama kali ini gue nemuin manusia macem mereka"ucap zaidan sambil menggelengkan kepalanya. Sedangkan sahabatnya yg lain hanya mengangguk membenarkan apa yg dikatakan zaidan.

***
Jan lupa vote, and commen. Buat cerita gak segampang nyari jodoh.
Thanks.







BLOODTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang