8

44 12 3
                                    

Sekarang zea, cea dan vea sudah sampai di depan kantor eldy. Mereka sengaja tidak menghubungi eldy terlebih dahulu. Semua pegawai kantor menyapa hormat kepada zea, cea dan vea, meskipun sapaan para pegawai tidak akan di jawab oleh mereka bertiga.

Ketika mereka ingin menaiki lift untuk menuju ke ruangan eldy, tiba tiba seorang wanita dengan pakain kurang bahan menghadang mereka bertiga.

"maaf, kalian siapa, orang asing dilarang masuk"ucap wanita itu dengan nada sinis.

"bukan urusan lo"ucap cea dingin.

"minggir"ucap vea datar dan ingin masuk ke dalam lift tapi dihadang lagi dengan wanita itu lagi.

"gak, kalian ga boleh masuk, kecuali kalian sudah ada janji bertemu dengan presdir"ucap wanita itu. Dan kini mereka sudah menjadi bahan tontonan semua pegawai kantor, tidak ada yg berani melerai, karena mereka tau siapa sebenarnya zea, cea dan vea.

"kita gak perlu buat janji mau ketemu sama presdir"ucap vea dingin.

"minggir"ucap zea mendorong bahu wanita itu dengan keras lalu masuk.
Dan dengan cepat wanita itu berdiri dan mencegah ketiganya lagi untuk masuk kedalam lift.

"SAYA BILANG GAK, YA GAK, NGERTI GAK SI-"teriakan murka itu terhenti ketika sebuah suara terdengar.

"ada apa ini"ucap eldy, ya orang itu adalah eldy yg baru saja bertemu dengan klien.

Seketika wajah wanita itu di buat buat menjadi sok manis.
"ini lo pak, mere-"ucapan wanita terhenti, lagi.

"kamu ga tau mereka siapa?"tanya eldy datar. Sedangkan wanita itu hanya diam sambil menunduk.

"mereka anak anak saya"ucap eldy meninggikan nada bicaranya. Sedangkan kedua mata wanita membulat sempurna.

"pulang kerja ambil gaji, besok ga usah datang lagi ke kantor"ucap eldy lalu masuk ke lift disusul oleh zea, cea dan vea. Sedangkan wanita itu kini wajahnya sudah memerah menahan malu dan marah, dengan cepat wanita itu pergi dari kerumunan para orang orang yg menyorakinya.

Kini mereka bertiga sudah ada di ruang kerja eldy. Cea dan vea menidurkan tubuh mereka di sofa, sedangkan zea duduk didepan meja kerja eldy.

"paman"ucap zea singkat.

Eldy yg tadinya menatap kearah laptopnya menjadi menatap zea.
"kenapa?"tanya eldy lembut.

"paman theo nyuruh kita bertiga kembali ke istana lagi"ucap zea.

Eldy tentu saja kaget, kenapa theo baru sekarang menyuruh mereka bertiga kembali ke istana setelah bertahun tahun meninggalkan istana.

"kalo kita kembali ke istana, otomatis kita bertiga akan bertemu dengan mereka"ucap zea memelankan kata mereka lalu menunduk.

Zea mengangkat kepalanya dan menatap kedua manik eldy.
"paman tau jalan pintas menuju istana selain jalan utama?"tanya zea.

"paman tau jalan pintas menuju istana, tapi itu jauh"ucap eldy.

"gapapa, yg penting kita ga lewat jalan utama"ucap zea pelan tapi masih bisa di dengar oleh eldy. Eldy tau jika zea, cea dan vea masih merasa agak takut dengan 'mereka'.

"kapan berangkat?"tanya eldy.

"besok"

Eldy mengangguk.
"besok pagi paman jemput"ucap eldy..

"terus gimana sama sekolah kita"ucap zea.

"tenang, nanti paman izinin kalian untuk beberapa hari"ucap eldy santai.

Lalu zea melihat kearah cea dan vea yg tertidur di sofa dengan posisi yg tidak elit. Bagaimana tidak elit, salah satu kaki vea di bawah dan satunya di atas, sedangkan cea kakinya hampir menggenai wajah vea, untungnya sofa yg ada di ruang eldy cukup besar. Zea menatap datar kearah keduanya, sedangkan eldy mati matian menahan tawanya, melihat tingkah vea dan cea yg terlalu bar bar padahal mereka adalah vampir.

***

Paginya, mereka bertiga sudah siap. Sekarang mereka masih menunggu eldy. Padahal jam sudah menunjukan angka 8, tapi eldy masih belum juga datang.

"paman kemana sih"ucap cea lelah menunggu eldy

"ze, coba deh lo telpon"ucap vea melihat kearah zea.

"ga diangkat"ucap zea singkat.

Kini ketiganya hanya bisa menunggu kedatangan eldy.

Lalu tak lama kemudian terdengar suara mobil berhenti, dengan cepat cea berlari kearah pintu dan membukanya.

"paman kemana aja sih"ucap cea sambil menyilangkan kedua tanganya di depan dada.

Eldy menggaruk belakang telinganya yg tidak gatal.
"maaf, tadi ada urusan mendadak"ucap eldy.

"urusan apaan"bukan cea yg bicara tapi vea yg baru saja keluar disusul zea di belakangnya.

"lama banget, ngapain aja"ucap zea dingin sambil mengunci pintu.

"ada urusan tadi"ucap eldy dan langsung ngacir ke mobil. Mereka bertiga hanya menghela nafas kasar dan berjalan menuju mobil eldy.

Selama perjalanan, semua hanya diam, eldy yg fokus menyetir, cea dan vea yg tertidur pulas dengan earphone yg ada ditelinga mereka, sedangkan zea, ia memilih membaca novel.

"ze"panggil eldy yg masih fokus menyetir.

"apa"ucap zea yg masih membaca novel.

"tidur gih, jangan baca novel terus, perjalanan juga masih jauh"ucap eldy memperingatkan. Dan itu hanya dijawab deheman oleh zea.

***
Annyeong, jangan lupa meninggalka jejak ya.
Vote dan comen.
Makasih.

BLOODTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang