22 . 🍁

607 77 12
                                    

Jihyo menongkat motorsikalnya, skrin telefon dia tengok .
Jam sudah menginjak pukul 9:30 malam .
" Aish, time begini lah minyak motor nak habis "
Jihyo membebel, motorsikalnya di pandang dengan perasaan geram .
Jihyo dongak ke atas, langit malam indah dengan taburan bintang yang bersinar .

" Nasib malang aku tak akan pernah habis "
Keluh Jihyo berat .
Merasakan dirinya tidak habis-habis dirundung malang.
Kadangkala dia mengakui apa yang dikatakan Min Jiyoung iaitu ibu Suga terhadapnya yang dia punya nasib yang malang .

" Hurmm, mungkin nasib malang aku sebanyak bintang "

Ting .

Jihyo tersenyum apabila satu bintang berkelip terang .
" Arrassoe, aku kena akui dengan nasib malang aku "
Dia mula melangkah untuk balik jalan kaki .
Mungkin dalam 15 minit lagi untuk sampai kerumah .

Langkah diatur dengan perasaan lemah, kecewa dengan nasib diri .
Untuk balik kerumah Jihyo melalui lorong-lorong yang sememangnya sunyi waktu malam .

" Aku tak tahu sampai bila lah akan berdepan dengan nasib malang "
Jihyo bersuara dan tiba-tiba dia terdengar sesuatu .
Seperti seseorang sedang mengekorinya .
Jihyo toleh kebelakang, tiada sesiapa .

" Nuguya ?"
Jihyo bertanya sendiri .
Dia dah mula rasa tidak sedap hati .

" Jihyo , "

Drastik Jihyo pusing ke depan kembali .
Serta merta dia menghembus nafas lega, dada di pegang .
Rasa semacam nak terkeluar jantung .
" Awak betul-betul mengejutkan saya "

" Mianhe, "

Jihyo senyum .
Dia menghampiri .
" Awak buat apa dekat sini .
Benar-benar buat saya terkejut "



.

" Suga! sarapan dulu "
Puan Min memanggil Suga yang menuju ke pintu .

" Gwenchana, Suga sarapan dekat office "
Suga ingin keluar, tetapi sekali lagi dipanggil oleh Puan Min .
" Jamkkanman ! "
Puan Min menghampiri anaknya itu .

" Waeyo omma ?
Suga dah lambat ni "
Suga melihat jam dipengelangan tangan .
" Omma harap kamu berbaiklah dengan appa .
Dia sudah banyak membantu bangunkan syarikat .
Omma tahu dia sayangkan kamu dan sudah anggap kamu seperti anak kandungnya "

Suga tidak berminat untuk berbaik dengan ayah tirinya itu .
Apa yang terjadi dulu masih dia ingat .
Payah untuk dia lupa .
" Suga hanya ada seorang appa "
Ujar Suga dan memegang tombol pintu untuk keluar .

" Terima appa Ethan macam mana Suga sayangkan omma "

Suga berhenti, tangannya masih memegang tombol pintu .
" Omma tak boleh samakan sayang Suga dekat omma .
Suga akan terima dia kalau Suga dah lupakan apa yang dia buat dekat appa "
Habis sahaja dia terus keluar .

Puan Min mengeluh berat .
Peristiwa dulu rupanya masih berbekas di hati anaknya itu .

.

Jihyo mengelap permukaan meja di cafe itu .
Sesekali dia termenung .
Sudah seminggu Jihyo bekerja di cafe ini .
Kadangkala dia rasa nasibnya baik kerana di terima kerja .
Rupanya nasib dia tidak semua malang .

" Song Jihyo ! "

Jihyo tersentap, dia berpaling kebelakang .
" Nae, Encik Huang ?"
Tanya Jihyo kepada bosnya berangkap pemilik cafe ini .
" Awak termenungkan apa tu ?
Tu ada pelanggan baru masuk "

Jihyo angguk .
Kan dah kantoi termenung .
Dia membetulkan apron dan menghampiri dua orang pelanggan .
Keduanya lelaki .

" Encik berdua nak order apa ?"
Tanya Jihyo kepada dua orang lelaki itu .
Keduanya memandang Jihyo dan tersenyum .
Seorang dari mereka menongkat dagu sambil tersengih-sengih kepada Jihyo .

Jihyo memandang keduanya dengan pandangan pelik .
" Order apa Encik ?"
Tanya Jihyo lagi .
Malas nak layan keduanya .

" Kalau saya nak order hati awak boleh ?"

Jihyo sedikit terkejut .
Mereka berdua ni nak makan ke nak apa .
" Hati tak ada jual "
Jawab Jihyo dan memandang buku nota yang di pegangnya .

" Jangan lah sombong sangat "
Salah seorang dari mereka memegang tangan Jihyo .

" Omma, "

Jihyo berpaling, Lauren berlari kearahnya .
Di belakang Lauren ada Suga .
Dia menarik tangannya yang di pegang .
Wajah Suga datar .
Dia nampak tangan Jihyo di pegang .

" Omma ! Lauren datang nak makan kek "
Ujar Lauren sambil dongak tengok Jihyo .
Kedua lelaki tersebut terkejut dengan kehadiran Lauren .
" Arrassoe, kejap lagi omma bagi kek "
Balas Jihyo .

" Ehem, ni anak awak ?
suami mana ?
Awak dah.. "
Salah seorang menyoal Jihyo .

" Aku suami dia "

Keduanya terdiam dengan kehadiran Suga .
Lebih lagi Jihyo terkejut dengan kata-kata Suga itu .
Dia pandang Suga, tetapi lelaki itu hanya bersahaja .

.




___


BERSAMBUNG .

[ C ] miracle in love • mygWhere stories live. Discover now