Part 10

184 14 2
                                    

Setelah memarkir mobilnya dengan tergesa, Miyeon berlari menuju pintu depan sebuah toko buku. Converse hitam yang dikenakannya membuatnya berlari lebih mudah. Walaupun ia kerepotan karena membawa tas kamera besar yang menggantung di bahu kanannya, Miyeon bisa mencapai toko buku kurang dari satu menit. Ia terengah, menumpukkan tangan pada kedua lututnya untuk mengatur napas, lalu mengedarkan pandangan ke sekeliling toko buku.
Orang-orang berlalu-lalang dengan tergesa. Beberapa di antara mereka terlihat gusar sambil berbicara dengan seseorang lewat handie talkie di tangan mereka. Lalu pandangan Miyeon jatuh pada seorang pria tampan dengan rambut hitam ikalnya. Pria itu terlihat sedang sibuk mengobrol dengan salah satu orang yang memegang handie talkie tadi.

Miyeon menunggu Jungkook, pria itu, selesai bicara sebelum ia berdiri di sampingnya. Jungkook menoleh, terkejut melihat Miyeon dengan dandanan santai tiba-tiba sudah berada di tempat itu. Wanita itu hanya mengenakan celana jeans, blouse putih tanpa lengan, dan sepasang Converse hitam. Rambutnya dibiarkan tergerai dan wajahnya nyaris tanpa pulasan. Santai, tetapi tetap menakjubkan seperti biasa.
“Bukannya kau mengambil cuti hari ini?” tanya Jungkook setelah selesai mengamati pakaian Miyeon hari itu.
Miyeon hanya tersenyum lebar. Ia menunjukkan tas kamera yang dibawanya. “Aku harus mendokumentasikan event ini,” jawabnya.
Jungkook mengangguk saja. Hari ini, di salah satu toko buku terbesar di Seoul, akan diadakan acara bedah buku. Buku yang akan dibedah kali ini adalah buku Jennie yang Miyeon edit beberapa bulan yang lalu. Miyeon sudah memiliki firasat bahwa buku Jennie itu pasti akan laris di pasaran. Dan benar saja, hanya beberapa minggu setelah buku itu diluncurkan, buku itu langsung menjadi salah satu buku yang dicari-cari pembeli. Karena penggemar yang ternyata cukup banyak, publishing house tempat Miyeon bekerja memutuskan untuk mengadakan acara ini yang nantinya akan dilanjutkan dengan fansigning. Dan hari itu, Miyeon datang bukan sebagai editor buku Jennie, tetapi sebagai sahabatnya.
Miyeon memang terkenal dengan kesungguhannya dalam mendukung sahabat-sahabatnya. Ia tidak pernah absen menonton pertunjukan musikal yang dipentaskan oleh Rose, menyempatkan hadir di studio acara televisi ketika Wonwoo diundang ke sebuah acara talkshow karena menjadi salah satu the most eligible bachelor di Seoul, dan acara-acara lain yang melibatkan sahabat-sahabatnya. Walaupun ia tidak pernah datang sendiri, kenyataan bahwa Miyeon selalu hadir sudah menjadi cukup bukti betapa ia mendukung penuh apa yang dilakukan orang-orang yang disayanginya. Salah satu bentuk dukungan yang lain adalah apa yang dilakukannya hari ini; menyempatkan datang ke acara bedah buku Jennie walaupun ia harusnya sedang cuti.
“Kau cuti bukan karena takut menjadi bahan bully orang-orang sekantor hari ini kan, birthday girl?” tanya Jungkook menyelidik. Miyeon tergelak. Satu tepukan keras mendarat di bahu Jungkook, membuat pria itu berjengit kesakitan.
“Seenaknya saja kau bicara. Aku harus menemani Tzuyu check-up hari ini,” jawab Miyeon setelah tawanya berhenti.
Jungkook tiba-tiba mengangkat tangannya dan melingkarkannya di bahu Miyeon. Wanita itu menatap Jungkook heran, tetapi tidak menyingkirkan tangan pria itu. “Happy birthday, Cho Miyeon!” bisik Jungkook tepat di telinga kanan Miyeon.

Miyeon mendorong wajah Jungkook jauh-jauh sambil tergelak. “Berhenti bersikap romantis seperti itu. Sangat bukan dirimu, kau tahu?”
Pria itu hanya mengangkat bahu. “Paling tidak pacar-pacarku langsung meleleh ketika aku memperlakukan mereka seperti itu.”
Miyeon menggeleng-gelengkan kepala. Temannya yang satu itu memang playboy kelas kakap. Selalu dikelilingi wanita, dan menyambut setiap perhatian-perhatian wanita-wanita itu walaupun ia tidak menawarkan komitmen apapun. Yang membuat Miyeon kadang mengelus dada prihatin adalah kenyataan bahwa wanita yang selalu menajdi gandengan Jungkook tidak pernah ada yang benar. Kalau tidak slutty, pasti manja. Dan, sorry to say, wanita-wanita itu jauh dari kata cerdas. Miyeon hanya bisa memutar bola matanya ketika salah satu wanita Jungkook datang ke kantor dan membuat sedikit keributan.
Thanks, by the way,” kata Miyeon akhirnya.

Since I Found You [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang