Cho Miyeon menghirup dalam-dalam udara di sekelilingnya, mengeratkan mantelnya ketika udara dingin menyerangnya. Kakinya yang dibalut boots cokelat menendang-nendang salju yang menutupi sepanjang jalan, tersenyum cerah ketika beberapa butir menempel di sepatunya. Tidak mau melewatkan satupun pemandangan indah di depannya, Miyeon mengangkat kamera mirrorless yang menggantung di lehernya dan mulai mengambil gambar. Sepasang anak kecil yang bergandeng tangan karena kedinginan, seorang nenek yang tengah membenarkan syal cucunya, hingga sepasang kekasih yang tengah menunjuk sesuatu yang mereka lihat dari etalase toko tidak luput dari jepretan kamera Miyeon. Sampai kapanpun, Tokyo is always beautiful, puji Miyeon dalam hati.
It’s been three years and a half. Tiga setengah tahun sejak ia meninggalkan Korea Selatan dan menjelajah dunia. Jepang adalah negara kesekian yang ia kunjungi. Berawal dari Italia dan menjelajah kota-kota terkenal di sana selain Roma, Miyeon melanjutkan perjalannya ke Yunani, dan beberapa negara Eropa lainnya. Album foto yang ia simpan baik-baik di dalam ranselnya kini telah memuat foto-foto berbagai bangunan bersejarah dan tempat-tempat indah yang ia temui. Menara Pisa, fashion show di Milan, kelap-kelip menara Eiffel pada malam hari, penjaga istana Buckingham, indahnya gedung-gedung tua di Rotterdam, dan masih banyak lagi. Tidak hanya Eropa, beberapa negara di Timur Tengah dan Afrika pun tidak lupa ia kunjungi. Mesir yang eksotis, Ethiopia yang gersang, Dubai yang megah dan mewah, semua itu terekam baik di kamera maupun ingatannya. Kali ini, ia tengah dalam misi ekspedisi Asia. Selama melakukan perjalanan, Miyeon tidak pernah lupa menuliskan apa saja yang ia lihat. Jurnal perjalanannya sudah beratus-ratus lembar, dan sudah ia kirim ke Seoul setelah Jungkook tertarik untuk membaca dan sedang menimbang-nimbang untuk menerbitkannya.
Sudah tiga setengah tahun juga sejak perpisahan penuh air mata dengan keluarganya, sahabat terdekatnya, dan juga pria itu, Lee Dokyeom. Miyeon tersenyum simpul ketika nama terakhir itu kembali melintas di pikirannya. Bukan berarti ia tidak pernah memikirkan pria yang telah mewarnai harinya itu. Bahkan, bisa dibilang, Dokyeom memenuhi pikirannya sepanjang waktu. Seperti ketika ia melihat secara langsung keindahan Eiffel yang diagung-agungkan dan berharap Dokyeom sedang berada di sampingnya, berbagi pemandangan yang sama, atau ketika ia berkutat dengan syalnya di atas bus tingkat berwarna merah karena sedang flu berat dan membayangkan betapa hangatnya jika Dokyeom duduk di sampingnya dan tak pernah henti memeluknya.
Ingatan Miyeon mau tidak mau kembali pada malam ketika Dokyeom tiba-tiba muncul di pintu rumahnya setelah berhari-hari tidak bisa diraih. Dengan mata merah dan sembabnya serta rambut yang acak-acakan, Dokyeom langsung memeluk Miyeon erat.
“Aku tahu, aku sudah melakukan hal bodoh,” bisiknya. Miyeon mengangkat tangannya, membalas pelukan Dokyeom tak kalah erat. Ia merasa lega, paling tidak ia tidak harus pergi dengan keadaan seperti ini. Detik selanjutnya, bibir Dokyeom langsung mendarat di bibir Miyeon, membawanya ke dalam ciuman yang menuntut namun cukup lembut. Miyeon kehabisan napas ketika tanpa sadar, keduanya sudah berada di sofa ruang tamu rumah wanita itu. Pipi Miyeon langsung memerah, membayangkan jika saja anggota keluarganya sedang ada di sana dan menyaksikan semuanya. Untung kedua orang tuanya sedang pergi hingga besok pagi dan Tzuyu menginap di rumah temannya. Dokyeom menatap wajah wanita yang ada dipelukannya, membelai setiap inci wajahnya dengan begitu sayang. Miyeon menggigit bibir bawahnya kuat-kuat, menahan agar air matanya tidak jatuh. Kemudian pandangan Dokyeom jatuh pada beberapa koper yang terbuka tidak jauh dari kakinya. Ia menatap Miyeon sedih.
“Kau sudah mengemasi barang-barangmu rupanya,” gumam Dokyeom. Miyeon menelan ludah dengan susah payah. “Aku berangkat dari Incheon pukul 10 pagi.”“Bisakah aku bermalam di sini?”
“Oppa…” Miyeon tampak ragu.
Dokyeom meraih tangan kanan Miyeon dan mengecupnya. “Jaebal? Ini kesempatan terakhirku untuk menghabiskan waktu bersamamu,”
KAMU SEDANG MEMBACA
Since I Found You [✔]
FanfictionTitle: Since I Found You Main Cast: Lee Seokmin/Dokyeom as Lee Dokyeom Cho Miyeon as Cho Miyeon Supporting Cast: Kim Jisoo as Cho Jisoo Tzuyu as Cho Tzuyu Park Jinyoung as Park Jinyoung Kim Mingyu as Kim Mingyu Yoon Jeonghan as Yoon Jeonghan Jeon W...