01 : M O D E L
***
Tubuh Xiao Zhan setengah berbaring, kedua sikunya bertumpu pada alas bulu yang memiliki corak macan tutul, tetapi berwarna abu-abu. Tatapan matanya sayu, bibir sewarna merah jambu itu sedikit terbuka sambil menampilkan ekspresi sendu.
"Ganti posisi. Xiao Zhan, angkat dagumu sedikit lebih tinggi."
Mengerti akan arahan yang diserukan juru foto, Xiao Zhan mengangkat dagunya sedikit lebih tinggi hingga menampilkan leher jenjangnya yang mulus dan seputih permata giok. Xiao Zhan berinsiatif melakukan improvisasi, sedikit memiringkan kepalanya ke kiri, tetapi tetap mempertahankan ekspresi sendu di wajahnya.
"Oke!"
"Stylish! Aku perlu sedikit gliter di rambutnya, tambahkan itu. Cahaya tolong redupkan sedikit, oke, oke!"
"Yak! Lanjut. Xiao Zhan, kau siap? Three, two, one."
Beginilah rutinitas yang dijalani Xiao Zhan hampir setiap hari. Memasang berbagai macam ekspresi, bergaya di bawah kilatan lampu yang menyilaukan dan terpapar kilatan kamera adalah hal yang biasa untuknya. Dia tidak pernah mengeluh, karena faktanya dia mendapatkan banyak uang untuk apa yang dilakukannya ini.
"Oke, break! Kita perlu me-review hasilnya sebentar." Juru foto memberi isyarat pada Xiao Zhan untuk keluar dari area pemotretan.
Xiao Zhan mengangguk ringan, membawa kakinya melangkah keluar dari karpet bulu tempatnya bergaya. Sofa coklat yang berada di ujung ruangan entah mengapa begitu menggoda untuk ditiduri. Dia berjalan perlahan ke sana tanpa memedulikan keributan para staff dalam ruangan. Hanya tinggal lima langkah lagi menuju sofa tersebut. Namun, bayangan dirinya dapat tiduran nyaman di sofa tersebut sirna ketika seorang laki-laki memakai setelan jas formal biru tua, kemeja putih, celana hitam, dan kaca mata bertengger apik di hidungnya itu duduk di sana mendahului Xiao Zhan.
Sialan!
Xiao Zhan melemparkan tatapan tajam, tetapi lelaki itu balas menatapnya dengan pandangan intens. Menelisik dari bagian atas tubuh Xiao Zhan sampai ke bawah begitu sebaliknya. Matanya menunjukkan sesuatu yang berbahaya dan buas, hingga membuat Xiao Zhan mundur beberapa langkah.
Lelaki itu menaikkan salah satu sudut bibirnya membentuk seringai aneh. Apa yang lelaki itu pikirkan? Apa dia sedang menghinaku? Tanya Xiao Zhan dalam hati.
Dia membalikkan badan berniat pergi ke ruang ganti untuk mengistirahatkan diri. Namun, Xiao Zhan baru menyadari sesuatu ketika tangannya merayap ke pundak bermaksud ingin mengeratkan baju. Sial! Ternyata sejak tadi dia hanya mengenakan celana dalam saja tanpa atasan. Pantas saja, lelaki itu melayangkan tatapan aneh padanya.
Manik Xiao Zhan mengedar mencari handuk atau sesuatu untuk menutupi tubuhnya. Ketika Xiao Zhan sudah menemukannya, dia segera meraih sebuah bathrobe yang tersampir di sandaran kursi asisten juru foto. Baru saja Xiao Zhan akan memakai, seorang staff berseru meminta dia untuk kembali melakukan pemotretan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fake Innocent [✓]
FanfictionXiao Zhan, seorang model yang baru saja menjajaki dunia hiburan. Terjun melalui sebuah perjanjian Sugar Daddy yang dilakukan dengan CEO Wang Empire, Wang Yibo, dia jadi tahu betapa kotornya industri yang akan dia geluti ini. Kehancuran keluarga, ke...