Coba pikirkan, dia dulunya seekor ulat yang jelek dan semua orang tidak menyukainya. Namun, ia bisa berubah menjadi kupu-kupu yang cantik. Sampai semua orang yang tadinya tidak menyukainya, jadi kagum pada keindahannya.
Sewaktu masih seekor ulat, dia tidak peduli dengan apa yang dikatakan orang lain. Dia sabar, meskipun berdiam dalam kepompongnya, dia sebenarnya sedang tumbuh. Memperbaiki diri untuk nantinya menebar kebermanfaatan.
Cobalah menjadi seperti kupu-kupu. Dibenci namun tak balik membenci. Membalas semua makian orang dengan kebaikan. Memang membutuhkan proses yang lama untuk mencapai tujuan itu. Tapi, kupu-kupu saja bisa. Lalu, kita mau kalah dengan kupu-kupu?
Wake up! Perjuangan tidak akan dilewati dengan mulus. Kalau mulus, itu bukan perjuangan. Perjuangan selalu berbanding lurus dengan ujian, cacian, hinaan, gagal, dan hal-hal menyakitkan lainnya.
Tapi kalau kita yakin dan tidak menyerah dengan semua kegagalan itu, keberhasilan akan menunggu di depan sana. Aku yakin, ketika yakin dengan diri sendiri, maka nggak ada hal yang nggak mungkin.
Jadikan cacian orang yang nggak suka sama kita itu sebagai motivasi, dorongan. Bahwa memang perjuangan itu seperti ini. Yang perlu kita lakukan adalah yakin pada diri sendiri. Dan jadilah manusia laksana kupu-kupu, meskipun dulunya dihina namun di masa depan ia bisa memberi manfaat.
Sampai bertemu di gerbang kesuksesan!
#writefromhome
#day5
KAMU SEDANG MEMBACA
ein Schreiben
RandomAda banyak sekali kata yang ingin diungkapkan Namun, aku bukanlah seseorang Yang pandai menyuarakan kata lewat suara Maka aku sampaikan mereka Melalui tulisan tulisan sederhana Berisi hal-hal random yang terlintas di kepalaku. Ntah itu puisi, motiva...