Warning!!!!!! ada sedikit adegan dewasa 18 ++.... siapkan hati dan mata anda.... dosa juga mengikuti..... kwkwkwkkw
Selama seminggu kedepan ji hyun hanya akan menjadi mahasiwi bebas karna perkuliahan di liburkan. Dosen-dosen di kampusnya mengikuti acara di kampur lain. Para mahasiwa hanya di beri tugas dan di kumpulkan ketika perkuliahan di mulai. Dan disinilah ji hyun sekarang. Mengerjakan tugas di perpustakaan kampus, tentu saja di bangku kesayangannya. Hari ini tidak banyak mahasiwa yang pergi ke perpustakaan. Dengan kacamata bulatnya ji hyun mulai serius mengerjakan tugas. Bagaimanapun caranya ji hyun harus segera mengerjakan tugas-tugasnya karna ingat petuah unninya semalam.
"Ji hyun ah... ingat! Segera selesaikan tugasmu. Mulai lusa kita berlatih untuk acara kelulusan. Tinggal 3 bulan lagi, pokoknya kita akan berlatih setiap hari!" Yerin berucap penuh penekanan.
"Baik unni..."
Mengingat ha semalam, ji hyun hanya menghela nafas. Tugasnya masih banyak, tentu saja dia harus menyelesaikan semuanya hari ini. Baru 3 tugas yang selesai dia kerjakan. 5 jam di perpustakaan memang hal biasa baginya. Tapi entah mengapa hari ini ia tidak negitu semangat. Masih ada 3 tugas yang harus ia selesaikan. Ji hyun berhenti sejenak, memandang ke arah luar jendela. Ia menyesali keputusannya melihat ke arah luar jendela.
Terlihat sepasang manusia yang berbicara begitu dekat. Sang perempuan bergelayut manja di lengan lelakinya. Sesekali lelaki itu mengusap kepala gadisnya. Ji hyun meletakkan tangannya tepat di jantungnya. Ada sedikit rasa sakit yang menusuk, tapi ia bersikap seolah tidak melihat. Namun rasa penasaran kurang ajarnya malah membuatnya kembali menengok ke arah luar jendela. Kaget dan tidak percaya adalah hal yang kini ia rasakan. Sekaligus perasaan menghujam yang dengan teganya menusuk hati ji hyun. Sepasang manusia yang berciuman dengan begitu intim.
Ini salah, ji hyun merutuki kebodohannya. Bagaimana bisa ia jatuh cinta pada laki-laki tidak jelas. Laki-laki yang dulunya pernah satu ruangan dengannya. Dalam keadaan memalukan. Tapi juga laki-laki baik yang menolongnya dan mengurusnya dengan baik. Kenapa ji hyun bisa menyukai laki-laki berengsek macam changsub. Ji hyun kembali memaksa matanya untuk kembali mengerjakan tugas. Masa bodoh dengan sepasang manusia yang bercumbu mesra di luar sana.
Ketika kesadarannya kembali, changub mendorong tubuh chorong. Chorong yang kaget hanya memandang changsub keheranan.
"Apa yang kamu lakukan chorong?"
"Aku? Tentu saja kita berciuman..."
"Tapi ini kampus dan tenpat umum!"
"Tidak ada yang melihat kita, lihatlah sekitar. Sepi! Paling hanya dia yang melihat kita." Ucap chorong santai.
Changsub mengikuti arah pandang chorong dan melihat seorang gadis tengah serius di dalam perpustakaan. Entah apa yang dilakukakannya, changsub merasa gelisah tapi tanpa tau kenapa. Hingga gadis itu berpaling dan menatap ke arahnya. Kegelisahannya terjawab, kemungkinan terbesar adalah ji hyun melihatnya. Ketika mata mereka bertemu ji hyun membuang pandangan ke arah lain. Changsub tidak berhenti menatap ke arah ji hyun. Chorong yang menyadari arah pandang changsub yang tidak berubah. Ia ikut melihat ke dalam perpustakaan dan melihat seorang gadis tengah sibuk di dalamnya.
"Kau mengenal gadis itu?" tanya chorong penasaran.
Changsub hanya diam dan tetap fokus pada ji hyun. Chorong merasa kesal karna diabaikan. Ia melihat ji hyun kembali mengarahkan pandangannya ke changsub. Dengan sedikit keberanian, chorong menarik wajah changsub dan menciumnya dengan tergesa. Changsub kesusahan melepaskan chorong karna wanita itu melingkarkan lengannya di leher changsub. Karna tidak mendapat balasan, akhirnya chorong melepaskan pangutan mereka.
"Aku tau, kamu tidak pernah bisa menolak pesonaku!" ujar chorong dengan penuh percaya diri.
Changsub beranjak dari tempatnya tanpa berani menatap ji hyun kembali. Ia takut, marah dan sakit. Iapun takut ji hyun akan berfikir aneh tentangnya. Chorong mengikuti changsub dengan tergesa. Mereka menuju parkiran dan masuk ke mobil. Changsub melajukan mobilnya kembali ke apartemen dengan amarah yang memuncak. Chorong tau changsub saat ini sedang marah. Terlihat gurat emosi dari wajah tampannya. Begitu masuk dalam apartemen, changsub menarik chorong dan menciumnya secara brutal.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Day You Went Away
Romance"Yewon tunggu! yewon dengarkan aku!" changsub berupaya mengejar yewon yang tengah menaiki tangga lantai 2 dengan tergesa. Yewon membuka pintu kamar dengar kasar dan segera menuju walk in closet. Tanpa memperdulikan changsub, yewon mengambil kopernya...