Gadis yang sedang duduk sambil membaca buku di bawah pohon beringin yang rindang di pinggir lapangan sekolah adalah Jean Adeline.
Anak pindahan yang baru seminggu masuk sekolah sudah dijuluki "putri Es". Ia adalah gadis yang pendiam tak heran jika orang-orang menjulukinya seperti itu. Dengan sifatnya yang unik dan parasnya yang tentu saja cantik, menjadikan Jean sebagai topik hangat disekolahnya.
salah satu hal yang sangat tidak disukai Jean adalah masalah percintaan. Jadi itulah mengapa ia selalu mengabaikan laki laki yang terang-terangan menyatakan suka padanya.
Tapi anehnya ia mempunyai sahabat laki laki yang sudah dari dulu selalu bersamanya namanya Alexander Justin. Justin yang sudah bersahabat dengan Jean selama sepuluh tahun saja masih suka bingung dengan sikap dinginnya Jean kepada orang lain.
Hari ini Justin menemani Jean membaca buku di tempat favoritnya yaitu, di bawah pohon beringin yang berada di pinggir lapangan.
"Eh lo kenapa suka banget sih duduk dibawah sini banyak nyamuk tau." Justin mengibaskan tangannya guna mengusir nyamuk.
"Bawel lo diem aja deh,"jawab Jean dengan muka datarnya.
"Eh iya gue lupa ngumpul tugas ke Pak Doni," pekik Justin panik.
"Begitu aja lupa lo.. yaudah sana lari nanti dimarahin baru tau rasa lo,"ucap Jean tanpa mengalihkan pandangannya sama sekali dari buku yang ia baca.
"oke nanti gue bawain minum ya," sahut Justin sambil berenjak dari duduk kemudian dengan setengah berlari ia bergegas menuju Kantor Guru.
Selang beberapa menit semenjak kepergian Justin tiba-tiba ada seorang laki laki mendekat kearah Jean ia duduk tepat disebelahnya tanpa ragu. Laki-laki itu adalah Elvano.
"Hai, nama lo Jean kan? salken ya," kata Elvano sambil terus memandangi Jean dari arah samping.
"Iya," jawab Jean seperti biasanya yaitu singkat, padat dan jelas.
"lo nggak mau tau nama gue gitu?" tanya Elvano bingung karena gadis itu terlihat sama sekali tidak peduli padanya.
"Enggak," jawab gadis itu kali ini lebih ketus.
"oke kalau gitu biar lo tau nama gue aja..nama gue Elvano." Sebenarnya Elvano merasa aneh saat memperkenalkan namanya seperti ini karena tanpa memperkenalkan dirinya pun seisi Sekolah sudah tahu. Tentu saja karena julukannya dan sebagai pemimpin geng Grexda.
"hm,"kali ini Jean tidak menjawab dengan kata-kata melainkan hanya dengan sebuah dehaman.
'wah cobaan banget nih buat gue. bener bener putri es. tampang kayak gue aja nggak di peduliin sama nih cewek. Tenang Elvano lo pasti bisa lah gini doang' , batin Elvano
"lo kayaknya seru juga, gimana kalau kita jalan sabtu ini? lo mau nggak?"tawar Elvano.
Belum sempat membalas tawaran Elvano, Jean sudah berdiri dan langsung melangkahkan kakinya pergi dari Elvano. Karena merasa belum mendapat jawaban Elvano pun bertanya kembali.
"lo belum jawab pertanyaan gue tadi,"teriak Elvano dari arah belakang.
Hal itu membuat Jean menghentikan langkahnya sejenak dan dengan cepat Jean menoleh ke arah Elvano "lo tau nggak gue lagi baca buku? dan gue nggak ada waktu buat itu,"tanpa basa basi lagi jean langsung pergi dan menghilang dari pandangan Elvano.
Ditengah perjalanan Jean menuju kelas ia bertemu Justin sedang berjalan sambil memegangi minuman.
"lho kok lo dah balik?"tanyanya sambil menyodorkan minuman pada Jean.
YOU ARE READING
DARE
Teen FictionIni semua berawal dari sebuah tantangan yang diberikan sahabatnya pada Elvano untuk mendekati Jean Adeline si Putri Es hingga menjadi sebuah cinta yang berujung pada kepedihan dan penyesalan.