"Gue peduli sama dia bukan karena gue ada rasa tapi karena gue masih punya hati nurani."
-Elvano Savian Altezza
Sesuai perjanjian kemarin, Jean dijemput oleh Elvano. "Sudah siap tuan putri?" tanya Elvano begitu melihat Jean keluar dari rumahnya sudah lengkap dengan semua seragamnya. Jean hanya mengangguk dan langsung naik ke motor Elvano.
Kemudian Elvano melajukan motornya dengan kencang. Setelah beberapa menit akhirnya mereka sampai di Sekolah. Elvano mengantar Jean sampai dikelasnya. "Nanti inget lo makan sama gue," ujar Elvano mengingatkan.
"Iya gue inget," balas Jean lalu meninggalkan Elvano dan masuk kedalam Kelas. Elvano juga kembali ke kelasnya beserta sahabat-sahabatnya.
Kali ini hanya tersisa Jean seorang diri dikelas. Ia sudah merapikan kembali buku-bukunya dan hendak pergi ke Kantin hingga langkahnya terhenti saat melihat orang yang berdiri tepat di depan pintu. Hal itu membuat Jean mematung seketika, jantungnya berdegup kencang karena takut.
"Halo Jean. Bertemu lagi," sapa laki-laki itu dengan seringaian yang tercetak jelas diwajahnya. Laki-laki itu adalah laki-laki yang Jean tabrak kemarin. Laki-laki yang sangat Jean benci karena masa lalunya. Laki-laki itu adalah Robert mantan kekasih Jean.
Jean bertambah gugup saat menyadari Robert juga memakai seragam yang ia kenakan. "Mau ngapain lo disini?"
"Mau nemuin pacar gue. Pasti lo seneng kan gue pindah pindah kesini?" Dugaan Jean benar bahwa Robert pindah ke Sekolahnya dan hal itu membuat Jean bergidik ngeri.
"Jangan ngaku-ngaku pacar gue. Lo bukan siapa-siapa," ujar Jean menekankan kalimat yang ia ucapkan.
"Ayolah Jean, gue tau lo masih sayang sama gue," Robert mendekat ke arah Jean membuat Jean menatap laki-laki dihadapannya dengan pandangan was-was.
"Gue udah lupain lo dan jangan pernah masuk ke kehidupan gue lagi."
Ekspresi Robert berubah menjadi marah ia menatap tajam Jean, "ini semua pasti gara-gara cowok yang bantuin lo kemarin."
"Elvano nggak ada hubungannya sama ini semua."
Robert terkekeh pelan kemudian berkata, "oh jadi namanya Elvano. Sekarang lo deket sama dia? Emang lo dasar cewek murahan!"
Perkataan Robert barusan mampu membuat emosi Jean tersulut ia memberanikan diri mendekat ke arah Robert dan dengan kedua tangannya ia menarik kerah baju seragam yang dikenakan oleh Robert. "Gue kasi tau ya, gue bukan cewek murahan dan sampe gue mati pun gue nggak akan pernah mau balikan sama cowok sinting kayak lo."
PLAK
Sebuah tamparan mendarat mulus dipipi Jean membuat sang empu memegangi pipinya dan menatap tidak percaya Robert yang barusan menamparnya.
Disisi lain Elvano sedang duduk di Kantin menunggu Jean datang. Jam istirahat sudah hampir selesai dan Jean tidak kunjung datang membuat Elvano cemas dengan keberadaan gadis itu. Tanpa menunggu lebih lama lagi ia beranjak dari tempat duduknya dan berlari ke kelas Jean.
Jantungnya berpacu cepat saat mendengar tamparan yang berasal dari kelas Jean. Elvano membuka kelas Jean dan mendekati Robert.
BUGH
Satu pukulan tepat mengenai pipi kanan Robert. Robert akan melayangkan pukulannya tapi dengan cepat Elvano memegangi tinju laki-laki itu dan dengan sebelah tangannya Elvano menonjok perut laki-laki itu membuatnya tersungkur.
Belum puas, Elvano baru saja ingin melayangkan pukulannya pada wajah Robert tapi Jean memegangi lengan Elvano dan mencegahnya. "Elvano udah cukup!"
YOU ARE READING
DARE
Teen FictionIni semua berawal dari sebuah tantangan yang diberikan sahabatnya pada Elvano untuk mendekati Jean Adeline si Putri Es hingga menjadi sebuah cinta yang berujung pada kepedihan dan penyesalan.