"lo adalah salah satu alasan kenapa gue jadi kayak gini"
-Jean Adeline
Sesudah sampai di toko alat tulis, Jean langsung bergegas turun dan membeli barang yang hendak ia beli. di tengah-tengah kesibukan mencari barang yang ia hendak beli, sempat terlintas di pikirannya bahwa, 'kenapa gue manfaatin orang yang nggak gue kenal? kalau nanti gue di apa-apain gimana?' Semua pertanyaan-pertanyan aneh itu muncul di pikiran jane.
Lalu setelah selesai membeli barang, Jean langsung memutuskan untuk pulang dengan menggunakan kendaraan umum. Karena merasa takut jika terjadi sesuatu yang tidak dia inginkan dari orang asing seperti Elvano. "Hmm makasi gue udah dianterin ke sini gue sekarang balik naik kendaraan umum aja," ucap Jane tetap dengan nadanya yang dingin.
"Lho, kenapa? tanggung loh," tanya Elvano bingung.
"Nggak apa-apa, rumah gue deket dari sini," kata Jane beralasan dan langsung pergi meninggalkan Elvano yang sedari tadi kebingungan sendiri.
"Eh tunggu!" teriak Elvano sambil bergegas turun dari motornya dan berlari mengejar Jean yang sudah cukup jauh.
Kepanikan Jean semakin meningkat ketika tahu bahwa Elvano mengejarnya dan tentu saja pikiran pikiran buruk itu muncul lagi. Karena ketakutan ia pun berusaha berlari sekencang mungkin sehingga Elvano tak dapat mengejarnya.
Jean yang berlari sangat kencang tidak menyadari bahwa ada orang di depannya sehingga ia bertabrakan dengan orang tersebut yang membuatnya jatuh.
"Aduh, maaf."
"Iya kamu nggak apa-apa?," tanya orang tersebut yang berusaha membantu Jean.
"iy--," kata katanya terhenti ia mendongak untuk melihat orang yang ia tabrak.
"JEAN!! akhirnya gue nemuin lo," teriak orang itu dan langsung memeluk Jean.
Dengan panik dan ketakutan, Jean langsung melepaskan pelukan orang tersebut sambil bergegas mengambil barang yang terjatuh tadi dan dengan cepat berusaha melarikan diri. Akan tetapi orang itu sudah lebih dulu memegangi tangan jane agar tak bisa kabur.
"Lepasin gue laki-laki sialan!" Jean berusaha menarik tangannya dari genggaman kuat laki-laki itu.
"Nggak akan! Gue dah nyari lo kemana-mana dan gue nggak akan lepasin lo begitu aja," jawab laki laki tersebut dan langsung bergerak maju agar lebih dekat dengan Jean.
"Jangan deket deket gue lo laki laki nggak tau diri!" teriak Jean sambil terus berjalan kearah belakang agar tidak semakin dekat meskipun tangannya sudah dipegangi erat oleh laki laki tersebut.
"Udah lo nggak usah banyak tingkah dan ikut gue sekarang!" paksa laki-laki tersebut dan langsung menarik tangan Jean.
Jean yang sudah sekuat tenaga berusaha melepas cengkraman tangan laki-laki itu tapi tidak berhasil. Tenaga laki-laki selalu menang dan secara kebetulan ada yang menarik badan jane yang membuat laki-laki itu melepas cengkramannya. Jean mendongakkan kepalanya ke atas hatinya merasa tenang saat melihat orang itu adalah Elvano.
"Mau ngapain lo?," tanya Elvano santai.
"Nggak ada urusannya sama lo!" jawab lelaki itu dengan nada sinis.
Dengan cepat Jean bersembunyi dibalik tubuh Elvano dan memegang hoodie yang Elvano kenakan dengan tubuh gemetar.
"Tenang Jean ada gue," bisik Elvano berusaha menenangkan Jean.
Jean yang ketakutan hanya bisa menggangukan kepala dan tetap bersembunyi di balik badan Elvano.
"Lo beraninya sama cewek sini lawan gue," tantang Elvano.
"Kurang ajar! sini lo," jawab laki laki tersebut dan langsung berusaha menghantam Elvano.
Tentu saja Elvano tak terkena hantaman orang itu ia berhasil menghindar karena dirinya sangat jago dalam hal seperti ini.
"Segitu doang kemampuan lo?" tanya Elvano tersenyum remeh lalu balas menghantam orang tersebut secara tiba-tiba dan tentu saja orang itu tidak dapat menghidar sehingga langsung terjatuh dan merintih kesakitan. Karena tidak mau membuang waktu Elvano berusaha menarik tangan Jean untuk kabur dari tempat itu.
Sekitar 5 menit akhirnya mereka sampai di tempat Elvano memarkirkan motornya.
"Kenapa lo gemeteran banget? Orang itu siapa?" tanya Elvano penasaran masih setia menggenggam erat tangan Jean.
"Nanti juga lo bakal tau. Sekarang anterin gue pulang." Elvano memilih diam dan tidak menanyakan apapun lagi pada gadis itu. Dilihat dari raut wajah Jean sepertinya ini bukan masalah yang sepele. Elvano menganggukkan kepalanya kemudian ia melajukan motornya mengantar Jean pulang.
Didalam benaknya ia terus bertanya, siapa laki-laki itu?
********************
HAI
Gimana chapter kali ini seru nggak??
Jangan lupa untuk selalu vote dan comment yaa
Makasii 💜
YOU ARE READING
DARE
Teen FictionIni semua berawal dari sebuah tantangan yang diberikan sahabatnya pada Elvano untuk mendekati Jean Adeline si Putri Es hingga menjadi sebuah cinta yang berujung pada kepedihan dan penyesalan.