Part 2, New School 😔

140 130 25
                                    

#pov Eulgi 😚

Oh yosh, saat ini jet pribadi ku tengah lending di landasan pacu di hakyo baru ku ini. Btw aku hanya bersama para bodyguard dan para pramugari. Kalau kalian tanya dimana samchon ku? Biar ku jawab dan jelaskan.

Eh? Tidak jadi lah aku menjelaskan, terlalu panjang dan ribet. Ke intinya saja ya. Ternyata ucapan si Maknae itu, hoax. Samchon tidak datang menjemput ku, yang datang hanya para bodyguard dan para pramugari. Samchon akan menunggu ku di hakyo baru ku. 😤😤

Saat jet ini sudah mendarat dengan sempurna di daratan, tepatnya di lapangan khusus untuk pendaratan transportasi udara saja.

Aku bangkit dari sofa yang ada di jet ini, menyandang tas ku, memasangkan headphone yang sudah terhubung ke hp yang musik nya sedang diputar di telingaku, dan memakai kacamata hitam ku.

Aku belum mendapat seragam baru karena samchon belum memberikan nya padaku. Dua bodyguard ku menggiring ku menuju ke pintu keluar jet ini. Semua pramugari dan bodyguard mengikuti ku dari belakang, tak terkecuali pilot dan ko-pilot nya.

Aku melangkah dengan anggun keluar dari jet, dengan di kapal mereka yang ku sebutkan tadi. Tiba² seorang pemuda yang tak ku tau datang dari mana, muncul di depan kami. Ku perhatikan, seperti nya dia salah satu murid dari hakyo ini 🤔🤔🤷🏻‍♀️🤷🏻‍♀️

"Selamat datang di Star Academy. Aku utusan dari direktorat sekolah ini, di tugaskan untuk membawa mu ke hadapan sang direktorat," ucapnya sok sopan, 🙄🙄.

Aku hanya diam sambil menatapnya datar. Aku menghampiri pria itu, yang dari tadi diam menunggu respon dariku. Aku berhenti tepat di hadapannya.

"Don't follow me and this student," ucapku datar. Mereka membungkukkan badan nya hormat padaku, kemudian berbalik masuk ke dalam jet.

"Mari ikuti aku," ucapnya ramah dan berbalik melangkah memasuki hakyo. Aku hanya diam sambil mengekori dari belakang.

"Aku Zian, anak osis di sekolah ini. Jika kau butuh bantuan, jangan segan² minta tolong padaku," ucapnya lembut. Aku? Menghiraukan ucapan nya itu dan tetap mengikuti nya.

Saat kami melewati koridor, aku dapat mendengar decakan kagum dari para murid. Beginilah nasib cecan, ditatap seperti itu sudah biasa bagiku. Namun aku hanya mengacuhkan mereka dan memasang wajah dingin.

Tak lama kemudian, tibalah kami di depan pintu yang ada papan nama di depan pintu ini. Papan itu bertuliskan 'Direktorat Sekolah' 😕

Pria ini mengetuk pintu, dan terdengarlah suara yang malas aku ladeni, siapa lagi kalo bukan direktorat itu, samchonku 😤

Setelah mendapat izin, pria itu membuka pintu ruangan dan memberikan jalur masuk untuk ku. Aku masuk ke dalam ruangan dan dengan santainya duduk di depan direktorat ini. Kulihat pria tadi berdiri di belakangku.

"Selamat datang honey," ucap samchonku itu dan tersenyum lembut. Aku hanya diam dan memilih untuk bermain hp yang baru aku ambil dari saku jas.

"Dingin banget honey, kamu masih sama kayak dulu. Huuuh 😥, kapan kamu bisa kembali seperti dulu lagi, seperti malaikat kecil paman yang lemah lembut dan baik hati," ucap nya dramatis. Ck, inilah alasan kenapa aku malas berurusan dengan si tua bangka ini.

"Baiklah, kamu sekelas dengan murid di belakangmu itu, dan dia yang akan mengantarkanmu ke kelasmu," ucap samchon ku, aku mengangguk dan menyimpan hp ku kembali.

"Paman sudah menyiapkan seragam baru untuk mu. Sebaiknya kamu berganti pakaian di kamar mandi sekarang, agar kamu bisa cepat masuk ke kelasmu," ucap samchon. Aku bangkit dari kursi, meletakkan tasku asal di atas meja samchon dan melesat menuju ke kamar mandi.

My Mysterious MateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang