Part 14, Friends Who Fight Each Other

61 55 46
                                    

Jangan percaya pada apa yang terlihat oleh mata. Sesungguhnya keindahan dapat menipu semua orang sehingga keindahan tersebut dapat membunuh seseorang melalui tipuan keindahan semu nya

***

#Pov Author

Di ruang latihan, mereka semua di kumpulkan sesuai dengan kelas masing². Dimana semua berkumpul di barisan kelas masing², Eulgi, Vara, dan Jino duduk di atas panggung bersama dengan direktorat akademi ini. Sedangkan para guru pengajar duduk di samping panggung.

Pembukaan telah selesai, dan sekarang waktunya giliran untuk mengambil cabutan. Eulgi, Vara dan Jino sudah mendapat cabutan mereka.

Jadi yang akan tampil pada satu jam pertama, adalah yang mendapat nomor cabutan 1-3. Eulgi mendapat cabutan nomor 3. Vara mendapat cabutan nomor 5. Jino mendapat cabutan nomor 2.

Lita mendapat cabutan nomor 3, jadi dirinya yang akan menjadi lawan Eulgi. Daniel mendapat cabutan nomor 5, jadi dirinya akan menjadi lawan Vara.

Nathan mendapat cabutan nomor 1. Roy mendapat cabutan nomor 2, jadi dirinya yang akan menjadi lawan Jino. Dan Zian mendapat cabutan nomor 1, jadi dia akan menjadi lawan Nathan, sahabatnya.

Semua bersiap untuk pertarungan diatas lapangan. Seorang murid dari kelas lain, menggerakkan giginya karena tidak mendapat lawan yang bagus. Ia sangat ingin Eulgi menjadi lawannya, tapi ia tidak menjadi lawan Eulgi di tahap awal.

Disisi lain, sementara orang lain sibuk mempersiapkan mental untuk pertarungan, Eulgi, Vara, dan Jino malah sibuk menyantap cemilan yang diberikan tuan Park pada mereka.

"Ah ini membosankan. Kenapa aku malah dapat nomor 5, kan jadi lama," gerutu Vara seraya memakan coklat dari piring kecil di pangkuannya. Eulgi memilih untuk bersandar di kursinya seraya menatap datar ke langit yang cerah.

"Baby, kamu dengerin aku gak sih?" Tanya Vara sebal. Ia menoleh ke samping dan mendapatkan bahwa Eulgi tengah duduk termenung di tempatnya. Melihat pandangan mata Eulgi kosong, Vara dalam sekejap menjadi pendiam.

Vara mengerti bahwa Eulgi tengah memikirkan sesuatu dengan serius. Dan ia tidak akan mengganggu keseriusan Eulgi dalam berpikir. Tuan Park juga melihat bahwa Eulgi tengah duduk termenung di tempatnya. Ingin menyadarkan Eulgi dari lamunannya, tapi ketika mendapat lirikan dingin dari Vara, ia menyurutkan keinginan tersebut.

Pemanggilan pertama untuk Nathan dan Zian. Kedua murid tersebut segera naik ke atas lapangan. Eulgi memilih tidak perduli dan tetap memakan cemilan nya seraya menatap ke langit.

Jisung yang berdiri di belakang Eulgi, melihat bahwa nona nya sedang termenung. Ia tahu bahwa nona nya memiliki masalah dengan mate nya, ia mengira bahwa Eulgi melamun karena memikirkan masalah tentang dia dan mate nya. Jadi ia tetap diam tanpa berniat untuk mengganggu lamunan indah Eulgi.

Beberapa menit kemudian, Pertarungan selesai dan dimenangkan oleh Zian. Zian dengan skor sebanyak 5 poin dan Nathan mendapat 3 poin. Setelah mereka turun dari lapangan, selanjutnya Roy dan Jino di panggil untuk naik ke lapangan.

Eulgi yang sedang asik menikmati cemilan, terganggu dikarenakan hp nya bergetar di balik saku jas sekolahnya. Eulgi menaruh asal piring kecil berisikan kue diatas paha Vara dan mengeluarkan Hp dari saku jas. Ia mendial tombol hijau di layar dan menempelkan layar Hp ke telinga kanannya.

"Dengan Eulgi disini," ucap Eulgi datar.

"Babyyyyyy, kami semua sudah di depan pintu akademi mu ini. Kamu gak mau jemput kamu kedalam?" Teriak Jenni lewat telpon.

My Mysterious MateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang