CHAPTER 02

541 26 2
                                    





Happy reading guys



















"P'sing...Aku takut..Hiks!"

"Kamu takut dengan apa sayang..?? Jangan fikir yang tidak-tidak..."

"Bagaimana kalau nanti mereka tahu akan ini.? Aku takut P'Sing... Hiks! Mereka pasti akan membunuh aku dan anak ini,dia mungkin bisa mati ,Anak kita mungkin akan dibakar...Aku tidak mahu,Aku takut..."ucap Krist sambil tersedu-sedu dalam dakapan Singto.Sungguh jiwanya masih terkesan akan peristiwa dulu .

"Tenang sayang,tenang...Itu tidak akan terjadi, Percayalah...Kita selamat disini.Tiada siapa yang akan menyakiti kamu,mahupun anak kita...Aku janji,selagi aku hidup.Itu semua tidak akan pernah terjadi.Dan tidak akan ada siapapun yang akan tahu soal itu.." pujuk Singto .Meski kehamilan Krist amat istimewa.Hal itu terpaksa dirahsiakan Singto.Bahkan semua orang yang terdekat dan yang amat dipercayai pasangan itu,juga melakukan hal yang sama.Demi nyawa kedua mereka, Kehamilan Krist harus ditutupi atas hal tertentu.


Dalam dakapan Sayang Singto,Hiba Krist beransur hilang.Sudah acap kali Krist akan terbangun dari tidur serta menangis seperti itu.




"Hari ini kita akan berlabuh di Langkasuka,Kamu pasti suka tanah itu.Disana banyak tempat yang indah...Mungkin kita bisa menemukan bidan buatmu disana.P'Don bilang,disana lebih aman...Tidak ramai orang kerajaan yang menjaga mukim desa...."terang Singto pada Krist soal sebuah kerajaan yang berdiri gah disebelah kerajaan kedah tua.


"Tapi aku masih belum punya tanda mahu melahirkan,Kata Pha,Ianyakan akan ada tanda nanti,P'sing...Mungkin tidak perlu buat mencari bidan..."

"Itu untuk kehamilan yang biasa sayang...Tapi kamu,Ini istimewa...Anak kita begitu istimewa,sayang..."ucap Singto seraya membawa tanganya menyentuh tempat 'sang anak' nya berada.


"Terima kasih buat ini...Dan terima kasih kerna sudah menerima serta mencintaiku...Kalian anugerah yang begitu indah yang pernah hadir dalam hidupku.." dengan rasa kasih,Singto mencium lembut dahi Krist.Rasa sayangnya pada Krist ,semakin hari semakin dalam.


"Dan sekarang bersiaplah,Kita akan turun ke daratan setelah sampai nanti... "ujar Singto

Krist sekadar mengangguk paham.Sebelum bingkas bangun untuk membersihkan diri.Hatinya juga terasa senang saat ini.Sudah hampir seminggu rasanya dia tidak menjejak kaki ketanah.

Sebagai 'istri' pada seorang 'pedagang diatas lautan' ,hidup berhari-hari diatas kapal itu sudah biasa.Setelah lari dari tanah kelahiran.Singto memilih meneruskan perdagangan milik keluarganya.Dengan hidup seperti itu,Krist lebih selamat.Namun tidak segenap lautan itu bisa diterokai mereka.Ada pantang buat mereka.

"Ada lautan yang harus dihindari,Ada selat yang paling harus ditakuti.Jika masih mahu hidup dimuka bumi,Ke selat malacca jangan sekali."itulah kiasan yang sering dibawa mulut setiap orang yang mereka temui.

Selat itu,bukanlah tempat puaka atau tersumpah.Hanya saja selat itu,dibawah jajahan penyamun yang hebat dan memiliki ratusan kapal yang begitu gah sekali.Siapapun yang berani kesana,Tidak akan pernah kembali .Semuanya akan lenyap,bagai dibawa angin lalu.Dan pantang itu dipegang kuat Singto hingga ke hari ini.










*     *     *      *     *






"P'singg~..."

The Untold Love Story 🔞🔞🔞( เรื่องราวความรักบอกเล่า)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang