Selamat membaca ^^
Sesudah tahu kalau ia ada di tahun 1991, Yerin jadi banyak melamun. Ia bingung apa yang harus ia lakukan di sini sekarang. Tidak ada tujuan hidupnya di sini.
“Apakah bunuh diri lagi bisa mengembalikanku pada masa depan?” monolog Yerin.
Yerin sedang menunggu Yeonjun yang sedang bersekolah. Awalnya Yerin di ajak untuk masuk ke dalam kelas Yeonjun, tapi Yerin tidak mau.
Menurut Yerin, untuk apa kembali bersekolah? Yerin sudah pintar. Jika ia ikut bersekolah, kasihan teman-teman Yeonjun yang lainnya. Karena semua soal pasti akan Yerin kerjakan semuanya.
“Bukan kembali ke masa depan, tapi, kau akan pergi ke rumah, Tuhan,” celetuk seseorang yang sudah ada di sebelah Yerin.
Yerin menyipitkan matanya. Iya mengingat-ingat, siapa pria yang ada di sampingnya itu.
Betapa terkejutnya Yerin, saat menemui seseorang yang tak asing lagi di mata Yerin, dan ia berasal dari masa depan, yang sama dengan Yerin.
“Namjoon, Oppa?” tanya Yerin histeris. “Kenapa kau ada di sini?” tanya Yerin.
Yang di panggil Namjoon pun tertawa menyeringai. “Kau tidak usah tahu Yerin, kau akan tahu semuanya nanti, jaga dirimu baik-baik, aku akan pulang,” ucapnya lalu pergi entah ke mana.
Baru saja Yerin akan mengikuti Namjoon, tapi Yeonjun sudah keluar dan memanggil Yerin. Yeonjun menghampiri Yerin yang sedang menatap punggung Namjoon yang sudah mulai menjauh.
Yeonjun memiringkan kepalanya sambil melmbaikan salah satu telapak tangannya tepat di depan wajah Yerin yang tengah menatap lurus ke arah depan.
“Siapa?” tanya Yeonjun.
Yerin sedikit melonjak karena Yeonjun bicara tepat di dekat telinga Yerin. “Dia, temanmu di masa depan,” ujar Yerin.
Yeonjun menggelengkan kepalanya. Yeonjun sudah tidak habis pikir lagi dengan cara berpikirnya Yerin saat ini. Dari tadi, Yerin terus saja membicarakan masa depan. Yeonjun tidak percaya, kalau Yerin itu berasal dari masa depan.
“Sudah aku bil–” ucapan Yeonjun terpotong karena Yerin terlebih dahulu berbicara.
“Bilang, kalau aku bukan Taehyung. Aku ini Yeonjun, Choi Yeonjun,” ledek Yerin sambil menirukan suara Yeonjun.
Yeonjun ingin menjitak kepala Yerin saja. Tapi, ia tidak tega, karena wajah Yerin sangat lugu, dan menggemaskan.
“Itu, kau tahu,” timpal Yeonjun.
“Ih. Tapi, dia ada di masa depan Yeonjun. Dia, adalah teman Taehyung, tapi, kenapa dia ada di sini?” tanya Yerin mengerutkan keningnya.
Yeonjun mengangkat kedua bahunya, tanda tidak tahu. “Kau tidak lapar?” tanya Yeonjun.
Yerin mengerjapkan kedua matanya. Kenapa Yeonjun tahu keadaan perutnya sekarang. Yerin langsung memegang perut rampingnya, lalu ia memamerkan gigi putihnya pada Yeonjun.
“Ya sudah, kita pergi ke kedai makanan,” ajak Yeonjun.
Yerin mengangguk semangat. “Tapi, kau yang membayarnya, ya.” Yeonjun lagi-lagi menganggukkan kepalanya.
Keduanya berjalan berdampingan di jalanan kota Seoul yang kebetulan hari itu sangat ramai. Beberapa toko dan kedai sangat ramai, hingga mereka tidak mendapatkan tempat untuk makan.
Yeonjun mengajak Yerin ke tempat kesukaannya yang terakhir. Karena semua kedai penuh, Yeonjun terpaksa mengajak supermarket, dan membeli ramyeon untuk Yerin makan.
Yerin menatap satu cup mie itu. Matanya menatap sendu sambil menggigit bibir bawahnya.
Yeonjun yang melihat itu tampak bingung. Apakah Yerin tidak menyukai ramyeon? “Apa kau tidak, suka?” tanya Yeonjun.
Yerin buru-buru menggeleng sambil tersenyum ke arah Yeonjun. “Bukan seperti itu, aku malah jadi ingat dengan, Taehyung.” Sorot mata Yerin tampak sendu.
“Sudah, mending kau makan dulu saja, setelah makan, kau boleh menceritakan semuanya padaku,” ujar Yeonjun.
Yerin mengangkat kepalanya. “Kau serius?” histeris Yerin.
“Iya. Tapi, sekarang kau harus habiskan dulu mie itu. Aku sudah membelikannya untukmu,” cicit Yeonjun.
Yerin mencebikkan bibirnya. “Iya, iya. Kau lebih bawel dari pada Taehyung ternyata,” kekeh Yerin sambil memakan mienya.
Yeonjun tidak ikut makan. Ia hanya melihat Yerin yang dengan lahap memakan mienya. Entah kenapa, setelah dua hari Yerin mengikutinya, hati Yeonjun mulai meluluh, saat Yerin dengan tulus menatap matanya.
Sesudah memakan Ramyeon, Yerin dan Taehyung tidak langsung pulang. Keduanya pergi ke pasar tradisional sebentar. Awalnya Yerin kaget karena melihat pasar sangat indah dan bersih. Tidak seperti di tahun di mana ia sering bulak-balik pasar.
Mata Yerin tak berhenti takjub dengan ke adaan di sekitar pasar itu. Banyak sekali yang Yerin inginkan di masa lalu, ada di masa depan. Seperti pepohonan yang rindang yang sudah tidak ada jika di masa depan.
Tanpa sadar, Yeonjun menggenggam tangan Yerin yang dari tadi berlarian seperti anak hilang. Dan tanpa sadar juga, Yerin tersenyum saat Yeonjun menggenggam tangannya.
Perasaan sayang tidak akan pernah luntur, walau kau berbeda dari yang sebelumnya aku kenal – Jung Yerin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Back in Time [TAERIN] ✔
Fantasía°°° Semuanya menjadi cerah saat kau datang. Tapi, tiba-tiba kecerahan itu berubah menjadi kegelapan saat kau pergi. °°° -- Kenapa, harus ada pertemuan kalau ada perpisahan? -- ▪︎▪︎▪︎ Perpisahan yang membawaku bertemu dengan masa mudamu, tapi, kau ta...