Tiga Belas

105 23 0
                                    

Selamat membaca ^^










Selamat membaca ^^

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.










Acara hari ini, Yeonjun akan membawa Yerin ke tempat pengrajin keramik dan tanah liat. Sebenarnya Yeonjun ingin mengajak Yerin dari beberapa minggu yang lalu. Tapi, Yerin dan ia sama-sama sibuk.

Yerin sudah sekitar enam bulan tinggal bersama dia. Yerin dan Yeonjun sudah seperti sepasang suami istri, yang sudah terbiasa hidup berdua. Banyak teman-teman Yeonjun yang bertanya apa hubungan Yeonjun dengan Yerin. Tapi Yeonjun tidak tahu. Apa hubungannya dengan Yerin.

“Jun, masih jauh?” Tanya Yerin yang sudah kelelahan.

“Sebentar lagi sampai kok,” ucap Yeonjun.

Yeonjun tak tega melihat Yerin yang sudah kelelahan. Karena mereka sudah berjalan kurang lebih 25 menit. Yeonjun berjongkok di hadapan Yerin, sambil melihat dan mengkode Yerin, agar Yerin naik di punggung Yeonjun.

Yerin menyatukan kedua alisnya. “Kau serius? Kau ingin menggendongku?” tanya Yerin tak percaya.

“Kau cape, ‘kan? Ya sudah, naik lah!” titah Yeonjun.

Dengan ragu Yerin naik ke atas punggung Yeonjun dan melingkarkan kedua tangannya di leher Yeonjun.

“Apakah aku berat?” tanya Yerin khawatir.

Yeonjun terkekeh. “Berat dari mana. Kau ini seperti kapas,” celetuk Yeonjun.

Yerin memelotot kan matanya. Beberapa detik kemudian ia tersadar. Kalau tubuhnya ini tubuh saat ia masih muda. Bukan tubuh ia setelah menikah dengan Taehyung.

Saat ia muda, Yerin selalu mengonsumsi obat-obatan untuk melangsingkan badannya. Tapi, setelah Yerin sudah menikah, Taehyung melarang Yerin untuk mengonsumsi itu lagi, dan setelah menikah Yerin jadi tambah berisi.

“Aku lupa, kalau aku masih muda,” kekeh Yerin.

“Memangnya, saat kau tua, kau gemuk?” tanya Yeonjun.

Entah kenapa, saat Yeonjun berkata tua, hati Yerin tidak ikhlas. Padahal meskipun sudah menikah, jiwa Yerin tetap jiwa muda.

“Jangan bilang tua! Saat aku menikah, aku baru berusia 29 tahun,” timpal Yerin.

“Kau menikah di umur 29 tahun? Kau serius? Itu terlalu tua!” protes Yeonjun.

Yerin terlihat jengkel dan memukul pundak Yeonjun, yang langsung meringis kesakitan.

“Kau ingat, aku hidup di masa depan. Bukan di masamu ini. Yang menikah di umur sangat muda,” kata Yerin.

“Memangnya, di masamu, menikah muda adalah hal yang tabu?” tanya Yeonjun.

Setelah hidup dengan Yerin selama enam bulan, Yeonjun jadi percaya kalau Yerin datang dari masa depan. Soalnya, Yerin sering membicarakan hal aneh yang tidak ia tahu. Seperti idola-idola di masa depan, drama yang populer di masa depan, dan beberapa makanan yang tidak ada di masa ini.

“Justru, menikah di usia muda yang menjadi tabu. Orang-orang di masa depan ingin sukses terlebih dahulu, lalu mereka menikah setelah mendapatkan seseorang yang cocok,” jawab Yerin.

Yeonjun menganggukkan kepalanya. Lalu ia berjongkok untuk menurunkan Yerin, karena mereka sudah sampai di tempat yang mereka tuju.

“Kenapa kau membawaku ke sini?” tanya Yerin.

“Karena, aku ingin membuat sesuatu kenangan denganmu, yang mana kita membuatnya sendiri,” ujar Yeonjun.

Yerin tersenyum bahagia. “Kenapa ingin membuat kenangan denganku?” tanya Yerin lagi.

“Aku tidak tahu kapan kamu kembali ke masa depan. Jadi, ketika kau kembali nanti, aku mempunyai kenangan, bersamamu.” Sepertinya ucapan Yeonjun mengandung bawang, sehingga membuat Yerin ingin menangis.

“Ayo ke dalam!” seru Yerin.

Mereka berdua masuk ke dalam tempat itu, dan langsung bertemu si pengrajin keramik dan tanah liat. Yeonjun dan Yerin langsung membuat sesuatu dari tanah liat.

Mereka dengan kompak mengerjakannya. Tapi, sesekali Yeonjun mengerjai Yerin dengan mengulas tanah liat yang sudah ada di tangannya ke pipi Yerin.

Tak mau kalah, Yerin pun membalas dendamnya pada Yeonjun, dan berakhirlah mereka dengan wajah yang penuh dengan tanah. Si pengrajin itu hanya terkekeh sambil menggelengkan kepalanya melihat kelakuan dua remaja beda kelamin itu.

Sesudah selesai membuatnya, Yerin dan Yeonjun tidak langsung pulang. Mereka berjalan-jalan di sekitar daerah sana. Kerajinan yang mereka buat belum selesai sekarang. Jadi, mereka harus menunggu beberapa hari dan membawanya.

“Rin. Kenapa setelah kau datang, aku jadi penasaran dengan kehidupanku di masa depan,” celetuk Yeonjun.

Yerin memiringkan kepalanya sambil menatap Yeonjun. “Emmm ... di masa depan, aku tidak pernah bertemu, bahkan aku tidak mengenalimu,” ujar Yerin. “Berarti, jika kau tahun ini 19, di tahun 2029 kau 57 tahun Yeonjun!” pekik Yerin histeris.

Benar juga. Yerin remaja saat tahun 2015. Dan Yeonjun di tahun 1991 ini, ia sudah berumur 19 tahun.

“Wah, benar juga, ya.” Ucapan Yerin tadi di angguki oleh Yeonjun.

“Lalu, di tahun 2029, kau berusia berapa tahun?” tanya Yeonjun.

“33 tahun,” jawab Yerin.

“Rin, bagaimana, kalau kau kembali ke masa depan, apakah semua akan berubah?” tanya Yeonjun.

Yerin tampak berpikir dengan jadi telunjuk yang ia simpan di pelipisnya. “Ya mana aku tahu, aku bukan cenayang yang tahu akan kehidupan di masa depan,” protes Yerin dengan bibir yang di kerutkan.

Selama enam bulan ini, Yeonjun jadi tahu bagaimana sifat asli Yerin. Yerin wanita yang sangat cengeng, apalagi jika ada sesuatu yang berkaitan dengan Taehyung. Ia akan menangis, dan akan berhenti dengan waktu yang lama.

Menurut Yeonjun, Taehyung beruntung memiliki Yerin. Yang akan terus setia padanya, walau ajal sudah menjemput Taehyung.










Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Back in Time [TAERIN] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang