Selamat membaca ^^
Setelah Taehyung di makamkan, Yerin sama sekali tidak ingin beranjak dari tempat pemakaman Taehyung. Yerin masih setia berdiri di depan kaca putih besar dengan foto Taehyung yang di gantung.
Yerin terus saja mengeluarkan air matanya. Sedari tadi, Yerin tak bisa memberhentikan air mata yang selalu lolos dari mata cantiknya.
Mata cantik Yerin sekarang sudah berubah menjadi mata yang bengkak dan sangat hitam. Yerin tidak peduli lagi dengan penampilannya sekarang. Ia hanya ingin Taehyung, kembali.
“Yerin, ayo, kita pulang!” ajak Sowon.
Sowon dan Seokjin juga tidak beranjak dari area pemakaman. Mereka berdua dengan setia menemani Yerin.
“Kalian pulang saja, aku ingin bersama Taehyung,” ujar Yerin lesu.
Seokjin mengelus punggung Yerin. Bagaimanapun, Yerin sudah Seokjin anggap sebagai adik kandungnya sendiri. Apalagi, Yerin sangat dicintai oleh adiknya.
“Yerin, kita pulang, ya! Taehyung selalu berkata, kalau kau tidak boleh menangis,” ucap Seokjin.
“Oppa, sekarang Taehyung sudah tidak ada. Tidak ada lagi yang akan memberikan aku semangat. Tidak ada lagi yang akan peduli denganku,” isak Yerin dalam pelukan Sowon.
Sowon mengelus rambut Yerin. “Sudah aku bilang, Aku dan Seokjin selalu ada bersamamu. Mulai sekarang, kau tinggal bersama kami,” kata Sowon.
Yerin menggelengkan kepalanya. “Tidak Eonni, aku akan menyusul Taehyung saja,” celetuk Yerin.
Seokjin menepuk punggung Yerin pelan. “Jangan bicara omong kosong! Kau pikir, kami tidak akan menyayangimu? Kau sudah kami anggap adik sendiri Yerin. Berhenti bicara seperti itu!” tegas Seokjin.
Yerin tetap menggelengkan kepalanya. “Oppa, aku tidak ada gunanya lagi untuk hidup,” timpal Yerin.
“Sudahlah Yerin, sekarang kita pulang, ya!” ajak Sowon yang mengiring Yerin supaya beranjak dari tempat itu.
Masalahnya, ini sudah larut malam. Dan mereka bertiga belum pulang sama sekali.
Di perjalanan pulang, Yerin menatap kosong ke jalanan. Yang ada di pikiran Yerin sekarang, hanya Taehyung. Taehyung yang selalu membuatnya tertawa, kini pergi meninggalkannya.
•••••
“Soobin, ajak Yerin Imo, makan!” titah Sowon.
Soobin dengan gesit langsung berlari ke arah kamar Yerin yang kebetulan tidak di kunci.
“Imo,” panggil Soobin.
Soobin berjalan mengelilingi kamar Yerin. Ia mencari Yerin ke dalam kamar mandi. Tapi tidak ada siapa pun di dalam sana. Hanya ada suara tetesan air dari keran. Soobin melihat jendela kamar Yerin yang terbuka. Soobin langsung berlari ke arah dapur untuk memberitahu ibunya.
“Eoma, Yerin Imo tidak ada di kamarnya,” adu Soobin.
Mendengar ucapan Soobin barusan, Sowon langsung panik dan berlari ke kamar Yerin. Benar apa kata Soobin. Yerin tidak ada di dalam kamarnya.
Soobin langsung menelepon Seokjin yang kebetulan sedang ada di rumah orang tuanya.
“Oppa, Yerin tidak ada,” ucap Sowon saat sambungan teleponnya terhubung.
Seokjin yang ada di seberang sana tampak kaget dan langsung buru-buru pulang untuk mencari Yerin. Sowon dan Seokjin sangat takut, kalau Yerin melakukan sesuatu yang membahayakan pada dirinya.
•••••
Di sisi lain, Yerin yang sedang di khawatirkan oleh Seokjin dan Sowon, ia sedang berjalan di pinggiran jembatan yang sangat sepi. Mengingat, hari ini sudah malam.
Yerin terus melangkahkan kakinya tanpa arah. Matanya seperti biasa selalu menatap kosong ke arah depan. Rambut yang acak-acakan, mata yang masih bengkak, dan wajah yang sudah tak terurus.
Yerin berhenti di pinggir jembatan. Matanya menatap sendu ke bawah jembatan, yang di mana adalah sungai Han di bawah jembatan itu. Ia memejamkan kedua matanya, menguatkan tekadnya yang sudah bulat.
Yerin tersenyum, lalu mengusap air matanya. “Semoga, aku bisa bertemu kembali dengan Kim Taehyung, walau bagaimanapun keadaannya. Aku ingin, aku hidup lagi bersama Taehyung. Karena Taehyung, adalah salah satu bagian dari hidupku. Tuhan, aku mohon, kabulkan permintaanku,” pinta Yerin sambil menyatukan kedua tangannya, dengan mata yang ia pejamkan.
Setelah itu, Yerin menjatuhkan dirinya ke dalam sungai itu.
Kehilangan orang yang di kasih bisa membuat akal menjadi buntu. Bagaimana caranya bisa bertemu kembali? Hanya satu. Dengan bunuh diri.
Bunuh diri sebenarnya tidak menyelesaikan masalah. Tapi, siapa tahu, Yerin akan bertemu dengan Taehyung di kehidupan selanjutnya.
•••••
Di tempat lain, Seokjin dan Sowon masih saja mencari keberadaan Yerin. Seokjin sudah memberitahu polisi, dan polisi pun sedang mencari keberadaan Yerin sekarang.
“Yerin, kau jangan melakukan hal aneh, aku mohon,” pinta Sowon dengan mata yang sudah berair.
Seokjin mengelus punggung tangan Sowon, memberikan ketenangan. Sedangkan Soobin sedang asyik bersama adiknya, Yuna di kursi belakang.
“Percayalah, Yerin akan baik-baik saja,” ucap Seokjin.
“Tapi Yerin sering sekali bilang, kalau dia ingin menyusul Taehyung. Aku takut. Yerin sudah seperti adikku,” isak Sowon.
Seokjin tetap melajukan mobilnya ke arah Jembatan Mapo. Tadi, polisi memberitahu Seokjin, kalau ada seseorang yang meloncat dari Jembatan Mapo.
Sesudah sampai, Sowon langsung turun sambil menggendong Yuna. Ia berjalan dengan terburu-buru menghampiri polisi yang sedang memantau para tim sar yang sedang mencari gadis yang meloncat tadi.
“Pak, apakah itu sudah jelas adik kami?” tanya Seokjin.
“Saya belum menemukan kejelasannya. Tim sar sedang berusaha mencari,” jawab polisi.
Sowon terus saja berdoa. Semoga bukan Yerin yang bunuh diri itu.
Tim sar dari bawah menyilangkan kedua tangannya, memberitahu bahwa tidak ada jasad apa pun di dalam sungai. Tandanya, tidak ada yang bunuh diri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Back in Time [TAERIN] ✔
Fantasi°°° Semuanya menjadi cerah saat kau datang. Tapi, tiba-tiba kecerahan itu berubah menjadi kegelapan saat kau pergi. °°° -- Kenapa, harus ada pertemuan kalau ada perpisahan? -- ▪︎▪︎▪︎ Perpisahan yang membawaku bertemu dengan masa mudamu, tapi, kau ta...