Sembilan

151 23 5
                                    


Selamat membaca ^^






Selamat membaca ^^

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Pemuda yang di panggil Taehyung itu membalikkan badannya, dan menatap Yerin dengan tatapan malas. Sudah dua hari ini, Yerin mengikuti ke mana pun pemuda itu pergi. Yerin pun mengikuti pemuda itu hingga rumahnya, tapi pemuda itu menghiraukan Yerin.

“Mau kau, apa?” tanya sang pemuda.

“Aku, hanya ingin bersamamu,” jawab Yerin dengan wajah memelas.

“Kau ini sebenarnya siapa?” tanya pemuda itu lagi.

“Aku Jung Yerin, yang mana namaku berubah menjadi Kim Yerin, setelah aku menikah denganmu,” jawab Yerin.

Pemuda itu mengerutkan keningnya tak mengerti. “Kau sudah menikah? Gadis muda sepertimu sudah menikah? Yang benar saja,” timpal sang pemuda.

“Aku menikah denganmu, Taehyung.” Kemudian si pemuda memegang pundak Yerin.

Jantung Yerin berdegup kencang. Sama seperti pertama kali ia melihat Taehyung. “Sudah aku bilang, namaku bukan Taehyung,” elak si pemuda.

“Aku tahu. Kau ini Taehyung! Kim Taehyung. Kau pernah menunjukkan foto remajamu padaku,” cicit Yerin.

“Tapi, aku bukan Kim Taehyung. Aku, Choi Yeonjun,” jawab si pemuda, yang bernama Yeonjun.

Yerin membulatkan kedua matanya. Bagaimana mungkin? Jelas-jelas itu Kim Taehyung saat remaja. Apakah dahulu Taehyung berubah nama?

Sepertinya langit tahu isi hati Yerin seperti apa. Saat Yerin menurunkan air matanya, langit pun sama, menurunkan air hujan ke bumi.

Yeonjun menarik tangan Yerin agar Yerin masuk ke dalam rumahnya yang cukup kecil.

Yerin duduk di kursi dan Yeonjun memberikan handuk pada Yerin. “Rumah kau di mana?” tanya Yeonjun.

“Distrik mapo,” jawab Yerin.

“Kau serius?” tanya Yeonjun tak percaya.

“Iya. Memangnya kenapa?” tanya Yerin balik.

“Setahu aku, diatrik mapo belum ada rumah. Hanya lahan kosong,” jawab Yeonjun.

Yerin lagi-lagi membulatkan kedua matanya. Merasa aneh dengan semua ini. “Hahaha. Jangan bercanda, jelas-jelas aku selama 29 tahun tinggal di sana. Mana mungkin rumahku tidak ada,” timpal Yerin.

“Benar. Aku mendengar, kalau di tahun 1992, baru akan di mulai pembangunan bangunan,” ucap Yeonjun.

Yerin memijit pelipisnya pening. “Kau jangan bercanda! Jelas-jelas, aku remaja tahun 2015,” ujar Yerin tak mau kalah.

Yeonjun menggelengkan kepalanya, lalu beranjak ke dapur. Yerin terus saja mengekori Yeonjun. “Kau tidak bisa diam?” tanya Yeonjun.

“Aku ingin terus bersammu,” kata Yerin.

Back in Time [TAERIN] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang