🌌PDKT?🌌

36 4 0
                                    

Mendung belum tentu HUJAN
Pdkt belum tentu JADIAN

***

Pagi hari yang sangat indah, matahari bersinar cerah, aku hari ini lebih bargairah entah karena apa tapi intinya aku sangat bersemangat untuk bersekolah.

Sarapan sebelum berangkat ke sekolah itu adalah salah satu hal penting dalam hidup ku karena tubuh ku harua kuat untuk menahan imun kekebalan tubuh ku.
Hari ini aku ingin berangkat bersama abang ku tapi saat aku tiba di depan pintu sudah ada yang menjemput ku, ya itu adalah Gema.
Aku sangat kaget dan benar - benar tidak menyangka bahwa dia akan menjemput ku untuk berangkat sekolah bersamanya, dan tentu aku harus memilih dengan siapa aku berangkat ke sekolah.

"Ayok dek pilih mana abang mu atau cowo mu?" tanya abang ku yang secara tidak langsung mengejek ku

"Hmm sama Gema aja deh bang jadi abang bisa langsung kerja," pilihan ku yang akhirnya memilih Gema.

"Okee klo gitu gue titip adek gue ya Gem awas sampe lecet," ancam abang.

"Tenang aja bang aman sama gue" jawaban Gema meyakinkan abang ku.

"Yaudah gue pergi duluan ya, dek abang pergi ya."

"Iya bang hati - hati."

"Yaudah yokk naik kita berangkat!" ajaknya tanpa banyak berkata - kata, aku pun langsung menaiki motornya tanpa menjawab.

Saat di tengah perjalanan Gema membuka pembicaraan kami dengan mamanggil ku.

"Jell?"

"Iya kenap?"

"Kamu gak sadar?"

"Gak sadar gimana? ada yang aneh ya sama baju aku?" jawab ku panik karena takut ada yang aneh pada diri ku

"Bukan penampilan kamu."

"Terus kalau bukan dari penampilan aku apa dong?"

"Itu loh tadi abang kamu bilang aku cowo kamu kan yhaa"

"Iya terus kenapa?"

"Kamu kok gak marah sama abang kamu kan aku bukan cowo kamu?"

''Ihh apaan si unfaedah banget nih bahasannya.''

"Kok unfaedah aku nananya loh."

''Udah ya Gema kita kan sahabatan ya berarti kamu cowo aku deh,'' jelas ku.

***

Sesampainya aku di sekolah teman teman ku melirik ku dengan tatapan yang sangat tanjam bagaikan macan yang sedang kelaparan.
Biarkanlah mau di apakan males juga kalau pagi - pagi aku udah nyari ribut, aku kan terkenalnya karena prestasi bukan karena sensasi.

"Ehh anak pintar pergi bareng Gema, lagi PDKT ya haha."

"Anak baru berani banget idih!"

Sindiran seorang kakak kelas yang membuat Gema merasa terusik entah kenapa dia sampai segitunya menanggapi ora seperti itu, padahal kan aku yang di sindir biasa - biasa saja.

"Ehh maksud lo apa hahh? Mau nyindir Jelita? Jelita cewe gue lo gak usah gak seneng kaya gtu, sampe macem - macem lu ke Jelita liatin aja lo!"

'Ehh gila si ini si Gema kenapa ngebelain gue sampe begini banget?
Pake ngaku - ngaku gue cewenya lgi, tpi aku seneng sih dia bilang gitu, ehh apaan sih mikir kaya gitu lagi ihh,' batin ku berfikir tidak-tidak.

Kamu & SenjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang