Ig: @putriauliaa_06
Wa: 083893642369***
Sudah tiga hari aku sadar dari koma, namun kondisi ku masih sangat lemah.
Untuk makan saja susah apalagi untuk meminum obat, aku terlalu banyak melamun dan tak perduli orang-orang di sekitar.
Bisa dibilang aku ini seperti orang yang sedang stres dan frustasi akan kenyataan yang sedang ku hadapi, Gema yang aku cintai sampai sekarang bahkan belum sadarkan diri, itulah yang menyebabkan aku menjadi seperti sekarang ini.Saat ini di samping ku sudah ada Kiran yang menunggu mendampingi ku, lagi-lagi Kira. Kena tidak orang tua ku? kenapa tidak keluarga ku?
Semenjak aku berada di rumah sakit ini, ayah dan bunda lebih sibuk mengurusi pekerjaannya. Sedih pasti, tapi aku tau semua ini mereka lakukan untuk kebaikan ku.
Dalam lamunan ku tiba-tiba saja aku berpikir untuk menyelamatkan Gema, bagaimanapun caranya.Tringg
Seketika ide ku mulai bermunculan, segera aku memberitahu Kiran untuk membantu kelancaran ide ku.
"Kiran!" tegur ku memanggil Kiran.
"Iya kenapa? perlu bantuan apa Jell?" jawab Kiran siap siaga.
"Gue mau cerita nih, tapi ini cuma rahasia kita aja. Orang lain jangan sampai tau, apalagi orang-orang terdekat kita," tegas ku.
Kiran yang merasa bingung hanya mengerutkan keningnya sejenak, kemudian dia membalas ucapan ku.
"Hmm seberapa rahasianya sih curhatan lu?" tanya Kiran dengan ekspresi macam sedang mengintrogasi.
"Gue mau donorin sebagian ginjal gue buat Gema," ucap ku to the point.
"DEMI APA LO?!" teriak Kiran dengan histerisnya.
"Ssstttt jangan teriak-teriak ihh!" omel ku sambil membekap mulutnya sejenak, kemudian setelah Kiran sedikit tenang aku lepaskan kembali bekapan ku.
"Eh lu ini masih belum pulih total Jel, menurut gue jangan deh!" larang Kiran yang tak setuju dengan pendapat ku.
"Tapi gue gak bisa liat Gema terus-terusan kaya gini Ran! hidup gue berasa percuma kalau gak ada Gema."
"Keputusan gue udah bulat, gue harap lo bisa jaga rahasia ini dari siapa pun, sekarang tolong panggil dokter kesini buat membahas soal pendonoran ini!" ucap ku panjang lebar.
Kiran yang sudah tak bisa mengelak pun akhirnya menuruti perintah ku.
Sekitar 10 menitan akhirnya Kiran pun datang beriringan dengan dokter di sampingnya.
Aku pun langsung to the point pada dokter itu, agar tidak banyak orang yang mendengar perbincangan kami."Tapi dek kondisi kamu ini sangat tidak memungkinkan untuk melakukan pendonoran ini. Karen kamu bisa semakin lemah jika hidup dengan satu ginkal," jelas sang dokter tak setuju dengan tindakan ku.
"Tapi kan dok ginjal saya sehat, saya tidak masalah hidup dengan satu ginjal," ucap ku bersikeras dengan pendirian ku.
"Pliss bantu dok," pinta ku memelas.
"Hmm baiklah, tapi kami serumah sakit ini tidak mau bertanggung jawab jika terjadi sesuatu pada kesehatan kamu," jelas dokter menyetujui.
"Iya iya dok, saya tidak akan meminta pertanggung jawaban jika ada resiko pada dirinya saya. Satu lagi dok, tolong rahasiakan nama saya bila ada yang bertanya siapa pendonoran Gema," pinta ku sekali lagi.
"Iya baik dek."
"Terima kasih banyak dok."
"Sama-sama, kalau gitu saya pergi dulu, nanti akan saya urus semuanya," tukas dokter itu seraya berpamitan.
***
Malam hari yang kelam sama dengan kehidupan ku sekarang. Sunyi hati dan temaram yang hanya bisa diobati dengan Gema ini selalu merasa gelisah.
Aku hanya bisa memberi satu ginjal ku dan do'a yang tak pernah putus untuk menyelamatkan nyawa Gema.
Aku harap semua ini akan menjadi yang terbaik nantinya.Kini aku harus segera tidur agar kegiatan pendonoran dapat berjalan dengan lancar.
[Skip Time]
Pagi hari telah tiba, burung-burung berkicau dengan merdunya, cahaya menyinari setiap sudut ruang kamar ku.
Dan ku dapat bunda yang tengah tertidur di atas kaki ku.Tak ingin mengganggu bunda yang sedang tertidur pulas aku pun kembali meneruskan tidur ku, namun saat ku ingin memejamkan mata Kiran datang membuat ku tak jadi untuk tidur kembali.
"Kirain siapa," tukas ku seraya menyambut Kiran.
"Jel tadi gue ketemu sama dokter yang mau bantu pendonoran buat Gema, katanya pendonoran di laksanain nanti malam, gimana lo bisa?" tanya Kiran dengan memasang wajah seriusnya.
"Gue kapan bisa dan siap, tapi masalahnya..." ucap ku terpotong dan sedikit menilik bunda.
"Tapi kenapa?" Kiran bingung.
"Malam ini pasti ada keluasan gue yang jaga Ran," jelas ku dengan wajah sedikit murung.
"Yah iya juga ya, yaudah nanti gue bilang ke dokternya lagi deh," ucap Kiran sambil berjalan keluar kamar ku, namun ku tahan dahulu.
"Jangan sekarang! masih ada bunda."
"Ini biar jadi rahasia kita aja," lanjut ku.
Usai ku berkata seperti itu, tiba-tiba saja bunda terbangun membuat aku kaget bukan kepalang dan jantung ku menjadi berdebar-debar begitu cepat.
"Rahasia apaan sih emang?" gumam bunda sambil membenarkan posisi duduknya.
"Hmm i-itu bun a-nu," ucap ku terbata-bata.
"Itu tante, si Jelita minta nonton drakor lagi, terus katanya jangan bilang siapa-siapa biar jadi rahasia kita berdua aja. Padahal kan dia gak boleh bergadang kan ya tan?" ucap Kiran membuat jantung ku sedikit lega.
"Iya betul tuh apa yang dibilang Kiran, kamu harus banyak-banyak istrahat biar cepat pulang," tukas bunda dengan nasehatnya.
"Iya iya gak jadi deh," ucap ku berpura-pura murung.
"Yaudah kamu istirahat aja, bunda, ayah, dan abang mau ada acara sakit satu mingguan, Kiran tante titip Jelita ke kamu ya. Tolong jaga dia," tukas bunda seraya keluar dan menepuk pundak kiri milik Kiran.
Setelah bunda sudah benar-benar tak terliha barulah Kiran menyusul keluar untuk bertemu dengan dokter yang akan mengoperasi ku.
Namun dengan segera aku menahan Kiran agar tetap dengan ku untuk berunding lagi terlebih dahulu."KIRAN BENTAR DULU!" teriak ku pada Kiran yang satu langkah lagi akan keluar dari kamar ku.
"Apalagi Jelita sayang?!" ucap Kiran dengan menakan nada tinggi pada kata sayang.
"Jadi gue setuju kalau malam ini dilaksanain pendonorannya, tapi inget rahasiain identitas gue!" tukas ku membuat Kiran menjadi gemas dengan ku.
"Hmm iya sayang ku yang cantik, baik, dan tidak sombong. Bidadari mu ini mau ke ruang dokter dulu ya, bai bai muachhh," ucap Kiran dengan akhiran mencium pipi ku, sungguh aku merasa jijik dan geli.
Kiran pun pergi menenuju dokter yang akan membantuku memperlancar niatku.
Assalamualaikum
Sebelumnya aku mau ngucapin Selamat Hari Raya Idul Adha😊
Uuuh punya tengah malam gini hehe maaf yhaa teman-teman🙏Tinggalkan jejak kalian yhaa berupanVotMent:)
Terima Kasih🙏Warning!!
Typo di mana-mana!!!Salam Sayang Untuk Kalian❤
Putri Aulia Octaviani
#authorcans
KAMU SEDANG MEMBACA
Kamu & Senja
RomanceMalam ini malam yang membuat ku ingin menulis rindu, bukan untuk kamu baca. Karena rindu yang sesungguhnya telah kamu tinggal di tepian senja. Semoga terhibur yhaa😊 HAPPY READING❤