🌌Childish🌌

26 4 0
                                    

Sikap ku memang ke kanak-kanakan
Tapi kalau kamu mampu bertahan dengan aku yang seperti ini maka kamulah yang akan aku banggakan

***

Setelah kejadian kemarin niat ku yang ingin sekali menanyakan perkataan Gema itu hilang tak terpikirkan lagi oleh ku, sebab aku tau dia berkata seperti itu semata - mata hanya untuk melindungi ku saja bukan untuk yang berlebihan.
So jadi gak usah berharap lah Jell, lagi pula lebih baik sahabatan kan dari pada pacaran, sahabat bisa selamanya tapi kalau pacaran mybe bisa saja putus di tengah jalan habis itu menjadi seperti manusia yang tidak pernah saling kenal.

Hari ini aku datang lebih awal dari hari biasanya, karena hari ini ada acara pendaftaran anggota OSIS baru dan tentu saja aku harus ikut, pasalnya aku ini anak yang lumayan aktif dalam organisasi dan OSIS sudah menjadi keluarga ku sejak aku SMP dulu ya jadi sekarang aku harus meneruskannya.
Saat aku tengah mengantri untuk mengambil formulir pendaftaran tak ku sangka ternyata Gema pun ikut menyalonkan dirinya.

"Gema?!" Tegur ku

"Haii Jell, ikutan juga kamu?"

"Iya dong ini kan udah jadi bagian hidup ku hahaha," jawab ku agak bercanda.

"Wahh bagus deh jadi kita bisa bareng - bareng terus."

"Hmm belum tentu juga," jawab ku mematahkan semangatnya

"Kok belum tentu juga, emangnya kenapa?"

"Kalau kita sama - sama lulus tes ya kita bareng terus tapi kalau di antara kita ada yang gak lulus ya gak bakal bisa bareng lah."

"Ya aku yakin Jell kita pasti sama - sama lulus percaya deh," ucap Gema meyakinkan ku.

"Yaudah iya percaya kok hehehe."

Setelah selesai pendaftaran aku dan Gema menuju kelas ku untuk melangsungkan kegiatan belajar seperti sebagai mana mestinya.
Sepanjang perjalanan menuju ke kelas kami selalu bercanda dan tertawa hingga seluruh orang yang ada di sekolah menatap kami dengan penuh ke heranan.
Ya begitulah kita, jika sudah berdua tak perduli dengan sekitar sekali pun itu adalah guru kita.

Sesampainya di kelas aku mendekati Kiran, bertujuan untuk mencurahkan isi hati ku yang kemarin tertunda bertanya kepada Gema gara - gara sikap Gema yang ke kanak - kanakan itu.
Untung saja jam pelajaran pertama ini free jadi aku bisa leluasa menceritakan semua isi hati ku ke Karin.

"Rin aku mau curhat nih."

"Asekk curhat, cuthatin siapa nih?" jawab Karin seraya meledek ku.

"Jangan di sini tapi soalnya kan di sini rame entar banyak yang tau lagi."

"Yaudah ayokk mau di mana?"

"Di pojok belakang ayokk!" ajak ku sambil menggenggam tangan Karin dan menyeretnya ke pojok belakang.

"Mau curhat apa lo? Tumben amat."

"Lo janji dulu kalau lo gak bakal kasih tau ke siapa - siapa!"

"Yaellah kaya anak kecil aja lo segala jangan kasih tau siapa - siapa."

"Ya kan memastikan, tpi jaji dulu lo."

"Iya iya janji, udah cepet mau ngomong apa? entar ke buru ada guru."

"Jadi gini, kemaren gue berangkat sekolah bareng si Gema kan tuh ya, trus pas sampe parkiran sekolah ada bocah yang ngehujat gue dan si Gema pun gak terima kalau gue di gituin sampe akhirnya si Gema bilang gue itu cewe dia Rin," beber ku menjelaskan.

Kamu & SenjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang