Kalian pasti tau bagaimana rasanya mencintai dan cinta kita terbalaskan, terlebih lagi kita dulunya hanya memendam perasaan tapi akhirnya tuhan menyatukan, bahagia sekali kan.
Ku coba nenahan detak jantung ku yang benggebu begitu kencang, ku tundukkan pula wajah ku yang sekarang sedang bersemu merah.
Hanya itulah yang bisa ku lakukan saat Gema memamerkan ke teman - teman di kantin sekolah bahwa aku dan Gema telah resmi berpacaran.
Memang sedikit norak sih si Gema ini, tapi aku tau maksud dari itu agar tidak ada yang bisa mengganggu cewenya ini.
Banyak tanggapan - tanggapan mulai dari yang mensuport sampai ada yang ya bisa di bilang syirik wkwk."Selamat ya, semoga Long Last!"
"LL trus bro!"
"Dih norak segala di pamerin," sahut dari salah seorang cewe yaitu ketua geng Inessabi yabg bernama Indah.
"Hah apa? Tadi siapa yang ngomong? Lo ya?" tanya yang sebenarnya tau bahwa yang mengatakan itu adalah Indah.
"Iya gue, kenapa?" sahut Indah dengan beraninya.
"Nih ya dengerin baik - baik! Buat kalian semua kalau emang syirik bilang aja gak usah malu, terus kalau ada yang berani macam - macam sama Jelita you know lah!" ancam Gema membuat suasana kantin yang sebelumnya heboh sekarang menjadi sunyi.
Setelah Gema selesai berkata panjang lebar kini giliran aku yang berbicara, bukan bermaksud untuk bersombong ria memamerkan hubungan ku seperti Gema, aku hanya ingin meminta maaf atas kelakuan Gema yang lunayan mengusik kenyamanan tadi.
"Oke sekarang giliran gue nyang mau ngomong, maafin Gema ya semuanya, bukan maksud dia ingin memamerkan, namun dia hanya tidak ingin ada yang berbuat macam - macam dengan gue, sekali lagi maaf yhaa."
Setelah selesai dari kantin lalu aku dan Gema melanjutkan untuk ke kelas saja, namun sepanjang perjalanan menuju kelas banyak cibiran - cibiran dari semua murid tertuju untuk ku, geram rasanya namun aku harus tetap sabar toh aku gak ngeganggu mereka kan, mereka aja yang kurang kerjaan ngurusin urusan orang.
Setibanya di kelas aku hanya diam karena tak suka dengan tindakkan Gema tadi, hingga akhirnya Gema pun mulai membuka suara.
"Jell diem aja sih," tegur Gema.
"Abis mau ngapain lagi emagnya?" tanya ku datar.
"Kok jutek gitu sih pacar ku," goda Gema.
"Lagian kamu segala pamer - pamer gitu, benar itu apa kata si Indah, norak!" aku bedecak kesal.
"Jadi kamu ngambek nih?" tanya nya.
"Udah ah ini di sekolahan jangan dicampuri urusan pribadi kita," ucap ku netral.
Beruntung setelah aku bicara seperti itu seorang guru masuk kelas, jadi aku bisa mengusaikan pembicaraan.
Aku melanjutkan belajar dan berusaha fokus pada materi, namun nihil otak ku berfikiran dan bertanya-tanya terus.''Apakah aku akan bisa meraih prestasi ku dengan adanya hubungan ini?' batin ku bertanya terus-menerus.
Hingga suara teguran terdengar dan menyadarkan ku dari lamunan.
Bukan, itu bukan teguran dari Gema, itu teguran dari guru.
Ini yang ku khawatirkan, waktu belajar ku terganggu dengan hubungan ini.
Aku harus lebih profesional lagi, aku harus pandai-pandai membagi waktu dan fikiran ku.
Tak perlu fikikirkan hubungan itu, jalani aja pasti semua bakal baik-baik aja.
Tidak perlu dengerin gosipan receh yang tidak jelas dari cabe-cabean tadi."Jelita! Are you oke?" tanya guru ku.
"Iya aku baik - baik saja," jawab ku berbohong.
Setelah delapan jam belajar di kelas kini saatnya aku melanjutkan kegiatan ekstrakulikuler ku.
Begitupun dengan Gema, dia melanjutkan kegiatan ekstrakulikulernya yaitu olahraga basket.
Saat itu kami lebih berfokus pada kegiatan masing-masing sampai tiba waktunya pulang baru kami mengobrol lagi, itu pun Gema yang memulai duluan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kamu & Senja
RomansMalam ini malam yang membuat ku ingin menulis rindu, bukan untuk kamu baca. Karena rindu yang sesungguhnya telah kamu tinggal di tepian senja. Semoga terhibur yhaa😊 HAPPY READING❤