🌌Kaya Permen Karet🌌

35 5 0
                                    

Apa pun itu dia hanya terdiam membuat ku menunggu dan terus saja merindu.

***

Saat perkenalan ku dengan Gema yang di parkiran sekolah itu akhirnya aku dan Gema menjadi teman dekat bahkan sangat dekat,teman-teman ku menjuluki aku dan Gema dengan sebutan 'permen karet'. Hahaha ada-ada saja kelakuan mereka.
Setiap hari kami selalu bersama, Gema sering sekali main ke rumah ku dan sebaliknya aku sehingga kami sudah mengenal seluruh anggota keluarga.

Hari ini aku ingin menceritakan isi hati ku mengenai perasaan ku terhadap Rama kepada Gema, aku sungguh sudah tidak sanggup lagi menahannya seorang diri.
Aku percaya dengan Gema,dia anak yang baik, dia tidak mungkin membocorkan ini.

"Gema Jell mau curhat," rengek ku.

"Wihh tumben amat jell."

''Tapi agak privasi, gimana nanti aja pulang sekolah di taman komplek dekat rumah?"

"Oke deh nanti Gema yang ke rumah Jell ya."

Ya rumah aku dan rumah Gema memang dekat tapi di beda blok, aku di blok E sedangkan Gema di blok J.
Setelah Gema mendapat whatsapp dari aku yang menyuruhnya untuk datang ke rumah, segera Gema pun bergegas meuju rumah Jelita.

Sesampainya di rumah aku langsung menyambutnya untuk segera masuk ke dalam dan memberika minuman untuknya yang sudah mau bela-belain kesini cuma buat dengerin curhatan aku.

Tok tok tok

''Iya masuk aja Gemaaa!" teriak ku dari atas kamar ku.

''Mau minum apa Gem?"

''Kaya biasanya aja''

''Okee orange juice segera datang wait ya," ya itu adalah minuman favorite Gema.

Setelah selasai membuat juice aku segera memberikan kepada Gema, setelah di minum Gema membuka topik pembicaraan yang ingin aku ceritakan.

''Mau cerita apa sih Jell kok privasi banget gini?''

''Sebenernya Jell itu lagi deket sama Rama Gem tapi...'' seketika aku memotong ucapan ku dan saat itu juga aku menjatuhkan cairan bening dari mata ku, ya aku menangis.

''Tapi kenapa Jell? Ehh kok malah nangis sih?''

''Tapi Rama bilang dia gak mau merusak hubungan persahabatan padahal kan dia yang udh ngasih aku harapan."

''Ouuh gitu, kenapa gak kamu billangin aja kalo itu gak akan merusak hubungan persahabatan kalian?"

''Apa pun yang Jell katakan dia hanya terdiam membuat Jell menunggu dan terus saja merindu hikss hikss."

''Yaudah lepasin aja mungkin kepergian dia itu tanda adanya orang yang lebih baik dari dia buat kamu."

Akhirnya aku pun lumayan tenang setelah menceritakan semuanya ke Gema, Gema pun memberi saran untuku jadi tambah lega aku.
Aku bersyukur mempunyai sahabat seperti Gema ini, tanks god.

Sehabis aku menceritakan semuanya ke Gema tiba-tiba Gema mengajak ku untuk pergi mengelilingin perumahan ini dan ingin memberika hadiah yang sangat ingat katanya, aku hanya menuruti saja karena tidak mungkin aku menolaknya sedangkan dia telah mendengarkan cerita ku tadi.
Kami hanya menggunakan motor karena tidak terlalu jauh ya tapi kalau jalan kaki sih lumayan.

''Pegangan sini nanti jatuh aja!" ucap Gema membuat ku salting.

''Hahh? Ehh iyhaa iyhaa takut jatuh yhaa," jawab ku gugup.

'Apa-apaan ini kok jdi begini?
Iya dia menyuruh ku untuk berpegangan pada punggungnya alias memeluknya,' batin ku berbicara.

Saat itu aku benar-benar sangat gugup jantung ku pun bedebar tak karuan apa artinya ini? Gak mungkin kan kalau aku...
Gakk gak mungkin

''Okee dah sampai Jell."

''Mana katanya ada hadiah buat Jell?" tanya ku.

"Ada kamu juga lagi melihatnya."

''Maksudnya kamu gitu?"

''Ya bukan lah emang Gema itu indah?"

''Indah, indah banget nenangin hati."

'Ehh aku ngomong apa barusan tadi, wahh kaco nih mulut udah gak bisa ajak damai lagi
Malu ihh maluu,' batin ku berdecak.

Gema langsung menertawakan ku sunggu aku benar-benar malu, aku tak berani berdiri tegak, aku tundukan badan ku dan kepala ku untuk menghilangkan pipi merah ku

"Ciee Merah gitu pipinya hehe," goda Gema.

"Ishh Gema apaan sih."

''Gapapa kali makin caantik."

''Mana ihh hadiahnya Gem?''

''Ini hadiah ini SENJA, gimana indah bukan?''

''Iya indah banget Jell merasa tenang banget liat senja ini, makasih ya Gem udah mau ngajak Jell jalan-jalan sore."

''Iya sama-sama kalu buat Jell mah pasti Gema usahain bisa yang penting Jell bahagia ya jangan galau kaya tadi lagi hahaha."

Di situlah aku merasakan senja yang benar-benar senja, entah kenapa aku sangat nyaman sekali bersama Gema saat itu.
Tak akan aku lupakan perstiwa bahagia ini, akan selalu ku kenang hingga nanti.

Assaalamu'alaikum🙏
Apa kabar kalian?
Tetap jaga kesehatan dan di rumah aja yhaa sambil baca cerita ku ini:)
Maaf bagian ini dikit karena aku emang lagi banyak banget tugas gess gara gara libur sekolah:(

Yhaa do'ain aja yhaa suapaya ku sehat selaluu biar aku bisa update trus,berdo'a buat kalian jga biar tetal sehat.

Jangan lupa untuk
Like
Komen
Vote
And Rekomendasiin Cerita Ini

Terimakasih

Salam Sayang Buat Kalian😘
Putri Aulia Octaviani

Kamu & SenjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang