🌌Gagal Kencan🌌

16 3 0
                                    

Cit Cit Cit

Suara burung berkicauan di pagi hari~

Aku perlahan membuka mata.
Pertama yang dapat ku lihat adalah langit-langit ruang kamar ku.
Perlahan pula aku bangun dari posisi tidur ku kemudian bergegas ke kamar mandi untuk bersiap-siap ke sekolah.
Selepas beres bersiap-siap aku pergi ke sekolah bersama abang ku.

"Bunda Jell berangkat ya, assalamu'alaikum," pamit ku pada bunda.

"Iya hati-hati sayang," jawab bunda.

Kebetulan hari ini papa sedang ada meeting sehingga harus pergi lebih pagi.
Seperti biasa aku dan abang sangat menikmati perjalanan dengan bersenda gurau hingga tak tersadar bahwa aku sudah sampai depan gerbang sekolah.

"Eh udah sampe aja kaga berasa bang."

"Ya iya lah kalau udah sama abang tuh orang-orang bawaannya betah pengen lama-lama terus sama abang," ucap abang membuat ku geli.

"Iya in biar seneng, yaudah aku masuk dulu ya bang," ucap ku seraya pamit.

"Iya belajar yang bener biar gak bego-bego amat haha," jawab abang nyeleneh.

"Aku pintar bang!" teriak ku sambil perlahan berjalan ke dalam sekolah.

Aku berjalan menuju kelas dengan menyusuri panjangnya koridor.
Saat tiga langkah lagi aku menuju kelas datanglah seseorang dari belakang ku dengan menutup kedua mata ku.
Sebenarnya aku tahu itu adalah Gema namun aku pura-pura tak tahu dan menebak dengan asal-asalan.

"Aduh ini siapa sih?" tanya ku berpura-pura.

"Ayok tebak ciapa aku?" tanyanya balik dengan nada sura seperti anak kecil.

"Ih siapa sih? Joni ya? Nagapain lo Jon?" tebak ku yang asal tebak.

"Salah ci, ayok tebak ciapa aku?" tanyanya aku.

"Gak tau ah gue mau duduk," jawab ku memancing agar dia kesal.

"Yah payah kamu mah masa gak ngenalin suara pacarnya sendiri sih," jawabnya dengan nada lesu.

Sura berkoar-koar keluar dari mulut teman-teman ku yang merasa kejadian ini sebagai hiburan bagi mereka.
Aku yang menjadi bak artis itu merasa sangat malu sekali, akhirnya aku memilih segera duduk di tempat ku.
Tak lama setelah aku duduk datanglah seorang guru yang terkenal sangat killer dan seketika suasana kelas yang tadinya heboh menjadi hening.

"Pagi semua," sapa guru ku.

"Pagi bu," jawab kami kompak.

"Kali ini ibu akan memberikan kalian suatu tugas dan tugas ini terdiri dari dua orang untuk satu kelompoknya," ucap guru ku yang di tanggapi dengan keluhan teman-teman ku.

"Oke langsung saja ibu akan memberikan kelompoknya," lanjutnya.

"Kelompok pertama, Akmal dan Dani," ucap guru ku seraya memanggil kelompok pertama.

Setelah sekian banyak kelompok yang dipanggil dan diberikan tugas hanya aku dan Gema lah yang belum dipanggil, dan sudah pasti aku sekelompok dengan Gema.

"Kelompok terakhir Jelita dan Gema, kalian harus membuat sebuah drama dengan tema persahabatan," ucap guru ku menjelaskan tugas yang akan aku dan Gema kerjakan.

"Oke siap bu," jawab ku.

***

Jam yang dinanti-nantikan para murid pun telah tiba, banyaknya murid yang berkeluaran seperti melihat laron yang sedang berterbangan, sangat banyak.

Kamu & SenjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang