#enjoy to read my new story.
Pagi ini X1 IPA 2 sedang tidak ada guru, tidak hanya kelas XI IPA 2 saja , bahkan seluruh murid SMA Tunas Bangsa, di karenakan para guru sedang melakukan rapat.
Seperti biasanya jika sedang jamkos, kelas XI IPA 2 ini sudah seperti kapal pecah, memang sudah tradisi kayak nya. Berbeda dengan kelas XI IPA 4, ketika sedang tidak ada guru, mereka memanfaatkan nya dengan membaca buku.
Sebagian para gadis ada yang sedang nge vlog di depan papan tulis, ada yang sedang bermain tiktok di pinggir pinggir dengan ponsel yang di taruh di jendela kelas, di bagian tengah terdapat sekumpulan gadis gadis yang sedang menggosip termasuk Sheren, di bangku paling depan juga ada siswi yang sibuk membaca buku.
Semenjak Nathan, Bryan, dan David di pindahkan kelas, kelas XI IPA 2 ini menjadi agak sepi. Tidak ada yang heboh, tidak ada yang selalu bikin rusuh, tidak ada yang selalu bikin masalah. Walau masih banyak si cowok cowok yang bad di XI IPA 2. Contohnya seperti Nino, Najwan, Adrian selaku ketua murid laknat, dan masih banyak lagi.
"ASSALAMU'ALAIKUM SEMUANYA!" Pekik Nathan dan Bryan di depan pintu.
Murid murid XI IPA 2 pun menghentikan aktivitas nya, dan melirik ke arah pintu. Mereka memutar bola matanya malas ketika melihat siapa yang masuk, Nathan dengan dua antek anteknya yang berada di samping kiri dan kanan.
"Sudah lama kita tak berjumpa." Seru Nathan dramatis.
Krik krik krik
Tidak ada yang menyahut.
"Eh ada nathan." Sapa gadis yang rambutnya di ikat menjadi satu.
"Hai guys" Sapanya ke layar hp. Gadis itu sedang nge vlog.
"Kita kedatangan tamu dari kelas sebelah guys. Namanya Nathan."
"Say hai dong." Suruh talita pada nathan untuk menyapa followers nya di instagram.
"Oh, Hai guys gue Nathan." Sapa nathan sambil melambai lambaikan tangannya pada kamera.
Nathan menarik seragam bryan untuk mendekat. "Nah kalau ini Bryan, say hai dong yan."
"Hai guys gue bryan, uh kalian pasti kenal dong sama abang kece satu ini" Ucap bryan bangga.
Nathan menarik seragam David juga untuk mendekat. "Nah kalau ini David, say hai dong."
David segera melepas rangkulan Nathan di bahunya, lalu pergi menuju Nino, najwan dan yang lainnya di pojokan, sebelum pergi, "Gak guna" Cibir nya, lalu berlalu pergi ke pojokan kelas.
Diantara Nathan dkk David lah yang irit bicara. Sikap cuek dan tidak pedulinya itu turunan dari sang ayah.
"Oke guys maapin David ya." Kata bryan yang di angguki nathan seperti anak kecil ketika mendapatkan balon.
"Dia memang begitu, kayak Dion bapaknya." Lanjutnya lagi dan di angguki nathan bersemangat.
"Gue denger." Pekik David dari pojokan kelas.
Di tempat yang sama, Sheren sedang bergosip ria. "Iya si gilang ganteng banget anjir." Pekik lea heboh.
"Iya, apalagi tu kalau baru selesai main basket, keringatnya beuhh nikmat tuhan manakah yang kau dustakan" Seru Sheila tak kalah heboh.
"Eh eh antar gue yu ke toilet, gak tahan ni" Ucap Sheren sambil menarik tangan maura.
Selesai buang air kecil Sheren berjalan menuju wastafel. Ia mencuci tangan nya sekalian dengan wajah nya.
Ia mendongakkan kepalanya, dan menatap cermin yang di depan nya. Sheren menyipitkan matanya ketika melihat tiga orang gadis di belakang nya.
Ia membalikan badannya, dan benar saja di depannya ini sekarang sudah berdiri tiga orang gadis.
KAMU SEDANG MEMBACA
óleyst saga
Teen Fiction"Ck, simpel. Gue gak mau masa depan gue dimiliki sama orang lain." Sheren mengernyit bingung, "Maksudnya?" Nathan melirik ke arah Sheren, ia membenarkan duduknya agar lebih nyaman, ia menatap Sheren lekat seraya tersenyum manis. Memancarkan ketulu...