Kenapa?

16 6 0
                                    

Jangan lupa tekan ⭐
Warning typo bertebaran
Klo ada typo tolong tandain ya biar bisa langsung aku revisi hihihi
Aku pun masih butuh saran kalian

#enjoy to read my story.

Sheren turun dari motor Raka. Pagi ini Sheren berangkat sekolah dengan di antar oleh Raka. "Makasih Ka." ucap Sheren seraya menyondorkan helm pada Raka.

Raka menerima helm dari Sheren. "Sama sama Sher."

Di waktu yang sama, Nathan datang dengan motor kesayangannya. Sheren dan Raka menatapnya, bukan menatap Nathan, melainkan pada gadis yang di belakangnya, Karla. Gadis itu tak menyadari kehadiran Sheren dan Raka yang menatapnya.

Sementara Nathan, ia menatap Sheren lekat sebelum tatapannya terputus karena ia lebih dulu memasuki gerbang sekolah. Raka kembali menatap Sheren. "Cewek itu siapa Sher?" tanya Raka.

Sheren mengangkat bahunya, "Temen kelas gue, anak baru."

Sementara Raka ia hanya tersenyum penuh arti. Sheren mengernyit bingung, kenapa Raka malah tersenyum. "Kenapa?"

Lantas Raka merubah raut wajahnya, "Hah, e-enggak, em, gue pergi ya, lo masuk sana."

Sheren mengangguk seraya tersenyum, "Gue masuk ya, lo hati hati, bye."

Sheren berjalan masuk ke gerbang sekolahnya, matanya menangkap Nathan dan Karla yang baru saja turun dari motor. Mereka belum menyadari kehadiran Sheren yang tengah menatapanya. Entah mengapa lagi lagi Sheren merasakan sesak di dadanya. Apa ia jatuh cinta pada Nathan?

Sheren mencoba tidak memperdulikan Nathan dan Karla, ia terus berjalan menuju kelasnya. Ia yakin bahwa Karla menyukai Nathan. Ia sesama wanita dan ia paham betul jika Karla menyukai Nathan. Dari tatapan yang berbeda saat Karla menatap Nathan.

Ia mendudukkan pantatnya pada kursi sebelah Maura. Ia mengambil ponsel dari saku seragamnya. Terdapat dua pesan yang belum terbaca dari Raka. Padahal Raka baru saja mengantarkan nya, tidak mungkin secepat itu bagi Raka untuk sampai menuju sekolah nya dari sekolah Sheren.

Sesekali ia tersenyum saat Raka mencoba menggombalnya. Ia cewek normal. Siapa sih wanita yang tidak baper saat di gombali oleh laki laki. Mungkin ada beberapa, tapi tidak dengan Sheren. Sheren termasuk cewek baperan, percayalah setiap Nathan menggombalnya tentu saja ia baper, namun ia tutupi dengan kekesalannya.

"Heh, lo kenapa senyum senyum sendiri, gila ya lo?" tanya Maura yang terlihat aneh saat menatap Sheren yang tidak berhenti tersenyum.

Sheren menghiraukan ucapan Maura, ia masih sibuk dengan ponselnya. "Sher gue liat pr fisika ya." sahut Naya.

"Di tas." Tanpa menoleh sedikit pun pada Naya, matanya masih saja terus menatap ponselnya.

****

"Sher kantin kuy." ajak Naya semangat 45, perutnya sudah tak tahan untuk menahan lapar.

Sheren masih saja sibuk dengan ponselnya. "Kalian aja." ucap Sheren tanpa menoleh.

Maura, Naya dan Karla hanya saling bertatapan. "Lo mau titip sesuatu?" tanya Maura.

Lagi lagi Sheren menggeleng dengan matanya yang terus menatap ponsel. "Lo bener gak akan ke kantin?" tanya Karla.

Sheren menghela nafasnya berat. Setelah itu ia menggebrak mejanya.

óleyst sagaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang