Keras Kepala

10 0 0
                                    

Aku memutuskan untuk terus berjuang, jika sebelumnya tanpa rencana tapi kini dengan rencana-rencana yang sungguh nekat luar biasa

Ohh iya Agustus 2019 buku pertamaku yang berjudul Di Balik Aksara akhirnya terbit, aku coba menawarkan dan memberitahu mu bahwa buku yang ku tulis sepanjang tahu 2018 hingga 2019 itu sudah terbit, dan jawaban yang kau berikan "Maaf aku nggak suka baca buku" kamu bohong kan Ra soal itu? Sebenernya kamu suka banget baca buku kan Ra?, bukan nya so tau, tapi aku tahu karena aku sering memperhatikan kamu kalo lagi istirahat, tangan kamu nggak pernah lepas dari buku.

Aku emang selalu diem Ra, tapi aku nggak bener-bener diem, aku selalu memperhatikan mu, mataku tak pernah lelah untuk memandangmu.

Kamu pasti tau kan rencana nekat bin gila yang aku lakukan selanjutya?

Iyaa...diam-diam aku membuntutimu saat pulang sekolah karena hanya ingin tahu dimana rumahmu.

Jadi begini ceritanya Ra.

"saat itu aku baru saja mengantarkan temanku pulang yang rumah nya tidak begitu jauh jika di tempuh dengan sepeda motor, saat jalan pulang aku lihat kamu pulang dengan teman atau entah siapa, tapi dia laki-laki, bodohnya aku malah merasa cemburu pada apa yang bukan milikku, ahh gila sekali kan?, entah setan apa yang merasuki ku, aku langsung tancap gas mengikuti motor mu, aku tidak sadar kenapa hal itu bisa terjadi, mungkin karena cemburu , ahh cinta mengubahku menjadi manusia yang berbeda sekali, tapi aku tidak pernah menyesal karena bertemu denganmu, karena ketika kamu hadir, hidupku mempunyai tujuan yang lebih jelas; membahagiakanmu. Aku terus membuntutimu cukup jauh, di pertengahan jalan aku berhenti dan menepikan sepeda motorku, aku sempat berpikir untuk pulang, aku berpikir sampai kapan aku terus seperti ini, terus berhalusinasi , terus berkhayal untuk bisa membahagiakan mu, tapi setengah dari diriku lagi bilang "heyy nggak ada yang nggak mungkin di dunia ini, berjuang aja dulu, buat dia yakin padamu, buat dia sayang padamu. Berjuang!!"

"Dan tentu saja aku lebih setuju pada setengah diriku yang tadi, tanpa perlu banyak pertimangan  aku langsung mengejar motormu yang sudah jauh dan tak terlihat lagi oleh pandanganku, tentu saja aku ngebut kan? Mana mungkin aku pelan, aku nggak sadar kalo kecepatan motorku nyampe seratus kilo meter/jam, dan tiba-tiba mobil yang di depanku berhenti mendadak, sontak aku kaget dan langsung banting setir ke arah kiri dan apa kamu tau apa yang terjadi setelahnya? Iyaa aku jatuh ra, aku menabrak tumpukan batu kali yang kecil, untuk saja nggak apa-apa, cuma tangan kiriku aja yang sedikit bengkak, akibat tertindih motor, kamu pasti bertanya apa aku pulang atau tetep lanjut membuntutimu, iyaa Ra, aku tetap keras kepala dan tetap terus mengikutimu, aku tertinggal cukup jauh olehmu, tapi pada akhirya aku kembali berhasil berada tepat di belakangmu lagi, karena kamu terlihat asyik mengobrol dengan laki-laki yang memboncengmu itu, dan akhirnya kamu berhenti di depan sebuah mini market, aku melihat laki-laki itu turun kemudian pergi dengan melambaikan tanganya kepadamu, kamupun berbalik arah, dan itu yang membuat kamu tahu kalo aku ngikutin kamu, dan kamu langsung ngebut kan Ra?"

"setelah itu aku bener-bener kehilangan jejakmu Ra, dan apesnya bensin motorku abis, kuota internet juga kebetulan banget habis dan ketika itu aku sama sekali nggak ada uang, akupun memutuskan untuk singgah di masjid untuk istirahat karena hari juga udah mau maghrib. Setelah itu aku pulang jam sepuluh malam di jemput temanku Andrian, dia juga nggak percaya kalo aku sampe ngelakuin hal senekat ini"

Dan aku pulang dengan tanpa hasil yang aku dapatkan, tapi aku merasa menjadi manusia paling bersyukur sekali karena bisa melihat dan mengenalmu, terdengar agak sedikit berlebihan, tapi mau gimana lagi, namanya juga sayang.

Itu rencana tak terduga dan paling nekat yang pernah aku lakuin Ra, dan hal itu membuatku menjadi semakin yakin bahwa kamu adalah perempuan yang di titipkan semesta untuk aku bahagiakan.

Dan aku nggak akan pernah berhenti berjuang buat kamu Ra, terserah kamu mau menganggap aku apa, terserah kamu mau semakin benci, terserah kamu mau semakin menghindar bahkan melakukan hal yang membuat aku sakit, tapi biarkan aku berjuang dengan keras kepala, meski dengan harapan yang terpecah belah.

"untukmu, wanita termanis di dunia ini yang pernah berhenti membenciku, satu hal yang harus kau tau, aku mencintaimu sejak belum tau namamu"

CATATAN PERJUANGANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang