02. kepedean

8.8K 92 3
                                    

**********

detik detik aku melihat mata coklatnya melihat tajam kepadaku, saat ini aku hanya bisa terdiam membisu dan tersipu malu.

"eh, haiii. Kenalin namaku nara tetanggamu.." Aku yang salah tingkah hanya bisa mengalihkan perhatianya dengan aku yang mengajaknya berkenalan. Tatapan tajam pria itu kini sudah menghilang, yang ada hanya tatapan sinis penuh arti.

Aku merapihkan rambutku karena aku tidak mau terlihat berantakan dihadapan pria yang oke ini, aku masih melihatnya dan hatiku meronta-ronta rasanya ingin memilikinya.

"Oh Tuhanku dia sangat tampan dan badanya bagus, tipe gw banget" fisiknya sempurna untukku, saat ini apa yang ada diotaku bagaimana caranya untuk bisa kenal dekat denganya, secara pria ini sangat cuek dan misterius.

Brukkk

Dia menutup pintu kamarnya, aku yang masih berdiri didepan kamarny sambil tersenyum lalu berjalan pelan menuju kamarku, saat ini moodku sudah kembali dan rasanya aku bersemangat untuk memulai hari esok terutama malam malam yang akan datang.

Brekkk

Ku buka pintu kamarku dan aku mengampiri kaca besar dan panjang yang tertempel pada dinding diatas meja belajarku. "Oh naraa kamu memang sungguh mempesona" aku berkaca dan melihat diriku sendiri yang sebenarnya memuakan.

Nara bangun woy kampret!!!

Nara bangun woy kampret!!!

Nara bangun woy kampret!!!

"Iya iya udah ihhhh" ngomong-ngomong itu bukan suara teman atau siapapun, itu hanya alarm dengan rekaman suaraku sendiri hehehe, aku memang susah bangun.

Kamar sebelahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang