**********
Seketika rasa ilfeelku muncul, 10% berkurang rasa sukaku padanya, Dimas.
Dimas yang diawal memberikan kesan gombalan padahal baru saja bertemu, aku sudah menebak karakternya seperti apa, tapi ini abru diawal.
Aku tersenyum sembari mengangkat alis bagian kiriku, itulah responku dari ucapanya yang lalu.
"Gw pesen minum deh, soalnya gak bisa lama-lama, karena mau cari buku"
"Loh.. Loh.. Kok cepet banget sih, nikmatin dulu aja deh disini" jawab Dimas.
"Ngomong-ngomong gw laper nih, coba gw lihat menunya" ucap Dimas lagi.
Cowok ini sangat percaya diri, keliatanya dia punya banyak teman cewek dan humble, sepertinya asik juga diajak berteman.
Pelayan kafe berjalan lalu mengampiri kami yang sedang melihat menu.
Mbak, saya pesan jus mangga ya, gulanya sedikit aja
"Saya juga mbak, jusnya jadi 2 ya!! Sama makananya, pilihin aja deh, yang best seller juga boleh mbak" ucap Dimas sambil memegang perutnya.
"Siap, ditunggu ya pesananya, eh tapi mas, itu kokkkk??" jawab dan sahut mbak pelayan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kamar sebelah
Romanceditengah malam selalu terdengar suara yang sama selalu pukul 02.00, suara desahan dan seperti benturan benda yang sangat mengganggu jam tidurku, rasanya hampir setiap hari seperti itu dan lagi lagi aku terbangun, sampai pada akhirnya aku tak bisa me...