2

987 214 440
                                    

BACA SAMPAI AKHIR YA
ADA BONUS DI AKHIR PART^^
VOTE DULU SEBELUM BACA YA SAYANG.

HAPPY READING...

-o0o-

Sudah terlewat dua hari, namun perkataan Saka masih melekat jelas di pikirannya. Ia masih tidak habis pikir bahwa pria yang bersamanya selama dua tahun terakhir tega meneriakinya di tempat umum.

Kini tidak ada tempat yang membuat pikiran Agatha tenang. Tidak ada tempat untuk dirinya menangis. Tidak ada bahu untuk bersandar. Hanya kasur miliknya yang setia menerima hatinya yang rapuh itu.

Pagi ini, Agatha sedang sarapan bersama keluarganya. Hari ini ia tidak ada acara apapun. Sekolah juga sudah libur akhir tahun. Pacar sudah tidak punya. Agatha hanya bisa berdiam diri di rumah.

"Ma, Pa, Agatha mau ke Bali boleh?"

Perkataan Agatha berhasil menghentikan seluruh kegiatan di meja makan.

"Kok tiba-tiba sayang?" ucap Mamanya.

"Agatha bosan disini. Mama sama Ayah nggak rindu sama abang? Agatha rindu sama Bang Rangga. Agatha mau hangout sama Bang Rangga. Agatha juga mau malam tahun baru-an disana. Boleh ya?"

Tidak ada kebohongan dari ucapan Agatha, ia memang sangat merindukan kakak laki-lakinya itu. Rangga Vegantara namanya. Rangga sudah dua tahun berada di Bali untuk menjalankan kuliahnya.

Bagi Agatha, Rangga adalah lelaki kedua setelah ayahnya yang sangat ia cintai. Dulu—sebelum kepindahan Rangga ke Bali—Rangga selalu menjadi pelindung sekaligus sandaran bagi Agatha. Siapapun yang menyakitinya akan berhadapan dengan Rangga terlebih dahulu.

Dan kini, Agatha butuh bersama kakaknya itu.

"Hm oke, kita tahun baru-an disana. Tapi kita kesana minggu depan ya. Tanggal 26," ucap Ayah Agatha setelah menimbang-nimbang.

"Loh, lama banget. Agatha mau-nya besok, Yah. Tanggal 26 masih seminggu lagi."

"Loh, cepet banget. Gak bisa, Ayah kamu belum libur. Liburnya ya mulai tanggal 26 itu, Tha," jelas Mama-nya.

"Kalau gitu... Agatha berangkat sendiri aja. Nanti Mama sama Ayah nyusul tanggal 26-nya. Agatha juga udah nelpon abang kok. Nanti Agatha bisa dijemput disana."

"Tapi kalau berangkat besok apa nggak terlalu cepet, sayang."

"Nggak kok, Ma. Makin cepet makin baik."

Memang jika berbicara jujur, beginilah sifat asli Agatha. Perempuan yang sedikit manja dan terkadang masih kekanak-kanakan. Entah apakah ini efek dari kenyataan bahwa ia adalah seorang anak bungsu atau ia adalah seseorang yang selalu merasa kurang perhatian dan kesepian dari orang-orang di sekitarnya.

Apabila dikatakan bahwa keluarga Vegantara ini harmonis maka itu adalah hal benar, namun bila dikatakan tidak harmonis maka itu tidak sepenuhnya salah.

Kedua orang tua Agatha, Farida Vegantara dan Dewa Vegantara, adalah sepasang kekasih yang bisa dibilang cukup berfokus pada karir. Dewa memiliki pekerjaan tetap di luar kota yang terkadang membuat ia jarang berada di rumah. Sedangkan Farida, ia merupakan pengusaha yang mengelola beberapa toko butik. Mereka sibuk setiap hari. Belum lagi Rangga yang tidak ada di rumah karena sedang melaksanakan studi di Bali. Maka tak ayal apabila Agatha sangat terpukul dengan kepergian Saka karena kini dirinya merasa jauh lebih kesepian.

Sebagai orang tua terkadang mereka juga merasa bersalah karena kurang meluangkan waktu bersama putri bungsunya itu. Namun meskipun begitu, mereka tetap menuntun putra-putrinya dengan baik dan tidak melepas tanggung jawab sebagai orang tua begitu saja.

RAYYANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang